Berdiri Teguh dalam Iman

Senin, 19 Desember 2022

Baca: Yesaya 7 : 1 – 9

7:1 Dalam zaman Ahas bin Yotam bin Uzia, raja Yehuda, maka Rezin, raja Aram, dengan Pekah bin Remalya, raja Israel, maju ke Yerusalem untuk berperang melawan kota itu, namun mereka tidak dapat mengalahkannya.

7:2 Lalu diberitahukanlah kepada keluarga Daud: “Aram telah berkemah di wilayah Efraim,” maka hati Ahas dan hati rakyatnya gemetar ketakutan seperti pohon-pohon hutan bergoyang ditiup angin.

7:3 Berfirmanlah TUHAN kepada Yesaya: “Baiklah engkau keluar menemui Ahas, engkau dan Syear Yasyub, anakmu laki-laki, ke ujung saluran kolam atas, ke jalan raya pada Padang Tukang Penatu,

7:4 dan katakanlah kepadanya: Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang, janganlah takut dan janganlah hatimu kecut karena kedua puntung kayu api yang berasap ini, yaitu kepanasan amarah Rezin dengan Aram dan anak Remalya.

7:5 Oleh karena Aram dan Efraim dengan anak Remalya telah merancang yang jahat atasmu, dengan berkata:

7:6 Marilah kita maju menyerang Yehuda dan menakut-nakutinya serta merebutnya, kemudian mengangkat anak Tabeel sebagai raja di tengah-tengahnya,

7:7 maka beginilah firman Tuhan ALLAH: Tidak akan sampai hal itu, dan tidak akan terjadi,

7:8 sebab Damsyik ialah ibu kota Aram, dan Rezin ialah kepala Damsyik. Dalam enam puluh lima tahun Efraim akan pecah, tidak menjadi bangsa lagi.

7:9 Dan Samaria ialah ibu kota Efraim, dan anak Remalya ialah kepala Samaria. Jika kamu tidak percaya, sungguh, kamu tidak teguh jaya.”

Kalau kamu tidak sungguh-sungguh percaya kepada-Ku, pasti kamu tak dapat bertahan. [ ] —Yesaya 7:9 BIS

Nokia menjadi perusahaan ponsel dengan penjualan terlaris di dunia pada tahun 1998 dan keuntungannya naik sampai hampir empat miliar dolar pada tahun 1999. Namun, pada tahun 2011, penjualan merosot tajam dan merek ponsel yang semakin turun pamornya itu diakuisisi oleh Microsoft. Salah satu faktor kegagalan divisi ponsel Nokia adalah budaya kerja yang didasari oleh rasa takut yang berakibat pada dihasilkannya keputusan-keputusan yang membawa petaka. Karena takut dipecat, para manajer enggan berbicara jujur tentang sistem operasi ponsel Nokia yang kalah bersaing dan berbagai masalah lain seputar desain.

Raja Ahas dari Yehuda dan rakyatnya juga ketakutan—“gemetar ketakutan seperti pohon-pohon hutan bergoyang ditiup angin” (Yes. 7:2). Mereka tahu bahwa raja-raja Israel dan Aram (Siria) telah bersekutu, dan gabungan tentara mereka sedang bergerak menuju Yehuda untuk merebutnya (ay.5-6). Meski Allah sudah memakai Nabi Yesaya untuk menguatkan Ahas dengan memberitahunya bahwa rencana-rencana jahat para musuhnya “tidak akan terjadi” (ay.7), tetapi karena gentar, sang raja bertindak bodoh—memilih untuk bersekutu dengan Asyur dan tunduk pada pemimpin kerajaan adidaya itu (2Raj. 16:7-8). Ia tidak percaya kepada Allah, yang menyatakan, “Kalau kamu tidak sungguh-sungguh percaya kepada-Ku, pasti kamu tak dapat bertahan” (Yes. 7:9 bis). 

Penulis Kitab Ibrani menolong kita untuk memikirkan apa bentuk dari keteguhan dalam iman sekarang ini: “Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia” (Ibr. 10:23). Marilah kita melangkah maju dan tidak “mengundurkan diri” (ay.39) dengan kekuatan yang diberikan Roh Kudus untuk terus percaya kepada Yesus. —Tom Felten

WAWASAN
Yesaya 7–39 mengangkat tema tentang pentingnya umat Israel lebih mempercayai Allah daripada bangsa-bangsa lain. Yesaya menekankan bahwa Allah “murka atas segala bangsa” (34:2); mempercayai bangsa-bangsa itu sudah pasti akan berakhir dengan kehancuran. Sebaliknya, Yesaya 35 menggambarkan janji indah bagi mereka yang percaya kepada Allah, dengan berjalan di “Jalan Kudus” (ay.8). Yesaya mengundang para pendengarnya: “Kuatkanlah tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah. Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: ‘Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang . . . menyelamatkan kamu!’” (ay.3-4). —Monica La Rose

Berdiri Teguh dalam Iman

Pernahkah kamu menghadapi tantangan iman? Pada saat itu terjadi, bagaimana Allah menguatkan kamu untuk berdiri teguh?

Bapa, tolonglah aku untuk berdiri teguh dan anugerahkanlah iman yang kuperlukan untuk tetap bertahan. 

Bacaan Alkitab Setahun: Yunus 1 – 4; Wahyu 10

Bagikan Konten Ini
40 replies
  1. Feodora Judith
    Feodora Judith says:

    Bapa, tolonglah aku untuk berdiri teguh dan anugerahkanlah iman yang kuperlukan untuk tetap bertahan. 🙏

  2. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami,sembuh kan juga orang orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerah kan segala rencana kehidupan kami kedalam TanganMu saja ya Tuhan biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *