Sungguh Indah

Minggu, 27 November 2022

Baca: Efesus 2:1-10

2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

2:2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.

2:3 Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.

2:4 Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,

2:5 telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita–oleh kasih karunia kamu diselamatkan–

2:6 dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,

2:7 supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.

2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,

2:9 itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.

2:10 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.

Kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik. —Efesus 2:10

Saya masih kecil saat mengintip melalui jendela ruang bayi di rumah sakit dan untuk pertama kalinya melihat bayi yang baru lahir. Ketika itu saya terkejut melihat seorang bayi mungil keriput dengan kepala kerucut tanpa rambut. Ibu bayi itu berdiri di dekat kami, dan berulang kali mengatakan kepada semua orang, “Cantik, ya?” Saya teringat pada peristiwa itu saat menyaksikan video seorang ayah muda yang dengan lembut menyanyikan lagu “You Are So Beautiful” (Kau Sangat Indah) kepada bayi perempuannya. Bagi ayahnya yang terpesona, gadis kecil itu adalah hal terindah yang pernah diciptakan Allah.

Begitukah cara Allah memandang kita? Efesus 2:10 mengatakan bahwa kita adalah “buatan” Allah, mahakarya-Nya. Ketika menyadari segala kekurangan yang ada pada diri kita, mungkin sulit rasanya menerima kenyataan bahwa Dia sangat mengasihi kita, atau percaya bahwa kita berharga di mata-Nya. Namun, Allah tidak mengasihi kita karena kita layak dikasihi (ay.3-4); Dia mengasihi kita karena Dia adalah kasih (1Yoh. 4:8). Kasih-Nya merupakan kasih karunia, dan Dia menunjukkan kedalaman kasih-Nya ketika, melalui pengorbanan Yesus, Dia “menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus”, ketika kita telah mati oleh dosa-dosa kita (Ef. 2:5,8).

Kasih Allah tidak pernah berubah. Kasih-Nya tetap untuk selama-lamanya. Dia mengasihi yang tidak sempurna, yang rusak, yang lemah, dan yang hidupnya berantakan. Saat kita jatuh, Dia ada untuk mengangkat kita kembali. Kita adalah harta yang berharga bagi-Nya, dan sungguh indah di mata-Nya. —Cindy Hess Kasper

WAWASAN
Dalam Efesus 1–2, Paulus melukiskan gambaran indah mengenai rencana penyelamatan Allah yang luar biasa. Pembaca awalnya (jemaat Efesus) sudah percaya kepada Yesus (1:1), dan telah menerima Roh Kudus (ay. 13). Namun, mereka masih berada di awal perjalanan iman mereka dalam mengikut Kristus. Paulus berdoa “supaya Ia menjadikan mata hati [mereka] terang” (ay. 18). Menurut pendeta dan penulis D. Martyn Lloyd-Jones dalam buku God’s Way of Reconciliation, Paulus rindu agar mereka (dan kita) meyakini “kuasa [besar] Allah bagi semua yang percaya. . . . Kita harus menyadari kuasa Allah yang terwujud nyata di dalam karya keselamatan-Nya. Tidak ada yang lebih penting dari itu.” Oleh kasih karunia-Nya (2:5-10), tidak ada yang dapat memisahkan kita dari Dia (Roma 8:35-39). —Alyson Kieda

Sungguh Indah

Apa artinya mengetahui bahwa “Allah adalah kasih”? Bagaimana kamu dapat menerima kebenaran tentang kasih Allah yang tidak berkesudahan bagi kamu saat kamu merasa tak layak menerimanya?

Bapa yang mulia, terima kasih atas kasih-Mu padaku.

Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 30-32; 1 Petrus 4

Bagikan Konten Ini
41 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amij

  2. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam TanganMu saja ya Tuhan biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin

  3. Sandra Ria
    Sandra Ria says:

    Terima kasih atas renungan Firman Tuhan hari ini, Tuhan Yesus Memberkati kita semua Aminnnn. 😇🙏✨

  4. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    Amin trimksh ya bpk untk keslmtan yg di berikan bagi org percsya karna engkau sdh rela dtg kedunia ini untk di salib sehingga setiap org yg perc sdh memilki keslametan jaminan yg pasti sehingga kami memiliki ketenangan di dlm hdp ini ya bpk amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *