Pengharapan Kekal

Jumat, 25 November 2022

Baca: Wahyu 21:1-8

21:1 Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi.

21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.

21:3 Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: “Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.

21:4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.”

21:5 Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!” Dan firman-Nya: “Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar.”

21:6 Firman-Nya lagi kepadaku: “Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.

21:7 Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku.

21:8 Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua.”

Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita. —Wahyu 21:4

Solomon yang berusia empat tahun didiagnosis menderita distrofi otot Duchenne, suatu penyakit kemerosotan otot yang progresif. Setahun kemudian, dokter menyarankan agar Solomon menggunakan kursi roda. Namun, Solomon menolak. Keluarga dan teman-teman berdoa untuknya dan mengumpulkan dana untuk menyediakan layanan anjing terlatih yang akan menolong Solomon untuk tidak perlu menggunakan kursi roda selama mungkin. Tails for Life, organisasi yang melatih anjing saya, Callie, menyiapkan anjing bernama Waffles untuk melayani Solomon.

Meski Solomon menerima perawatan yang diberikan padanya, dan sering meluapkan rasa syukurnya lewat nyanyian pujian kepada Allah, masih ada hari-hari yang sulit dilaluinya. Dalam salah satu hari yang sulit itu, Solomon memeluk ibunya dan berkata, “Aku senang tidak ada Duchenne di surga.”

Kemerosotan yang diakibatkan oleh penyakit mempengaruhi semua orang di muka bumi ini. Namun, seperti Solomon, kita memiliki pengharapan kekal yang dapat memperkuat tekad kita saat menjalani hari-hari sulit yang tak terhindarkan. Allah menjanjikan “langit yang baru dan bumi yang baru” bagi kita (Why. 21:1). Pencipta dan Pemelihara kita akan “diam” di antara kita dengan mendirikan rumah-Nya bersama-sama kita (ay.3). Dia akan “menghapus segala air mata” dari mata kita. “Maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita” (ay.4). Saat penantian kita terasa “terlalu berat” atau “terlalu lama”, kita dapat mengalami damai sejahtera karena janji Allah pasti akan digenapi. —Xochitl Dixon

WAWASAN
Untuk memahami Kitab Wahyu, kita dapat terbantu dengan mengenali bahwa di dalamnya terkandung banyak acuan kepada bagian-bagian Perjanjian Lama. Nubuatan Yesaya, Yehezkiel, Daniel, dan Zakharia bergema di sepanjang Kitab Wahyu. Perhatikan dua di antaranya dalam Wahyu 21. Ayat 1, “Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru” menggemakan Yesaya 65:17: “Sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru.” Lalu, Wahyu 21:3: “Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka”, terdengar seperti Yehezkiel 37:27: “Tempat kediaman-Ku pun akan ada pada mereka dan Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.” ——Arthur Jackson

Pengharapan Kekal

Bagaimana kamu dapat terhibur dengan mengakui janji Allah untuk memberikan langit baru dan bumi baru? Bagaimana kamu dapat menyemangati seorang teman yang sakit dengan pengharapan kekal akan janji-janji Allah?

Allah yang penuh kasih, terima kasih, Engkau telah menguatkan tekadku dengan kepastian akan pengharapanku yang kekal.

Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 24-26; 1 Petrus 2

Bagikan Konten Ini
37 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak hal yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari , pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang -orang di sekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam TanganMu saja ya Tuhan biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin

  2. Ellen
    Ellen says:

    Sat sedang baca lg baru ok setelah bbrp hari flu aku yg ga suka geletak lemsh sakit ..yg baru aja pikir wow thanks God thn ini sehat ga ada sakitnya haleluya tetap alamin dlm pengharapan kekal yg bergelora dlm hati ini tetap Tuhan Yesus itu sungguh amat sangat baik🙏

  3. Mely Anaa
    Mely Anaa says:

    Allah yang penuh kasih, terima kasih, Engkau telah menguatkan tekadku dengan kepastian akan pengharapanku yang kekal.

  4. Feodora Judith
    Feodora Judith says:

    Allah yang penuh kasih, terima kasih, Engkau telah menguatkan tekadku dengan kepastian akan pengharapanku yang kekal. 🙏

  5. Kimmy
    Kimmy says:

    dari sini kita mempelajari bahwa Tuhan tidak akan mengingkari janjinya maka dari itu kita juga tidak boleh utk lupa bersyukur dan berterima kasih kepada-Nya atas berkat² Nya

  6. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    Amin ya bpk persiapkan untk kami hdp taat layak kudus dan yg berkenan kpdmu dan melakukan hdp yg tuhan mau fan berkenan kpdmu ya bpk amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *