Memilih Mendengarkan Kristus

Kamis, 3 November 2022

Baca: Yohanes 10:1-6,27

10:1 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;

10:2 tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.

10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.

10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.

10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal.”

10:6 Itulah yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan kepada mereka, tetapi mereka tidak mengerti apa maksudnya Ia berkata demikian kepada mereka.

10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,

Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku. —Yohanes 10:27

Setelah menonton berita TV berjam-jam setiap hari, pria tua itu menjadi gelisah dan cemas. Ia khawatir dunia akan hancur dan menyeret dirinya. “Sudah, matikan saja TV itu,” ucap putrinya yang sudah dewasa. “Jangan dengarkan lagi.” Namun, pria tua itu tetap saja menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial dan sumber-sumber berita lainnya.

Apa yang kita dengar sangatlah penting. Itu bisa kita lihat dalam perjumpaan Yesus dengan Pontius Pilatus. Menanggapi tuduhan kriminal yang diajukan oleh para pemimpin agama terhadap Yesus, Pilatus memanggil Dia dan bertanya, “Engkau inikah raja orang Yahudi?” (Yoh. 18:33). Jawaban Yesus mengagetkan. “Apakah engkau katakan hal itu dari hatimu sendiri, atau adakah orang lain yang mengatakannya kepadamu tentang Aku?” (ay.34).

Pertanyaan yang sama menguji kita. Di dunia yang penuh kepanikan ini, mana yang kita pilih? Mendengarkan kekacauan, atau mendengarkan Kristus? Pastinya, “domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku,” kata Yesus, “dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku” (10:27). Yesus menggunakan “perumpamaan” (ay.6) untuk menjelaskan diri-Nya kepada para pemimpin agama yang meragukan-Nya. Sebagai gembala yang baik, Dia berkata bahwa “domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya. Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal” (ay.4-5).

Sebagai Gembala kita yang baik, Yesus meminta kita untuk mendengarkan Dia di atas segalanya. Kiranya kita mendengarkan dengan sungguh-sungguh dan menemukan damai sejahtera yang dijanjikan-Nya. —PATRICIA RAYBON

WAWASAN
Di dalam Alkitab, para pemimpin dipandang sebagai gembala umat Tuhan (Mazmur 78:70-72). Para pemimpin harus memelihara, melindungi, dan menuntun domba peliharaan mereka. Allah disebut “gembala Israel . . . yang menggiring Yusuf sebagai kawanan domba” (80:2). Mazmur 23 menggambarkan hal itu dengan indah. Lalu, Yesaya 40:11 berbunyi, “Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.” Dalam Yehezkiel 34, kita melihat peringatan keras terhadap “gembala-gembala Israel” (ay. 2) dan penggambaran Allah yang luar biasa sebagai Gembala kita yang sempurna. Dalam Perjanjian Baru, Yesus adalah Gembala yang baik, yang “memberikan nyawanya bagi domba-dombanya” (Yohanes 10:11). Dia mempunyai “belas kasihan” (Markus 6:34) dan kepedulian kepada domba-domba-Nya yang tersesat dan terhilang (Matius 18:12-14). —Alyson Kieda

Memilih Mendengarkan Kristus

Apa yang kamu dengar di siaran berita atau media sosial yang membuat kamu cemas? Bagaimana kamu dapat memberikan lebih banyak waktu untuk mendengarkan suara Allah?

Allah yang penuh kasih, dalam dunia yang bising ini, kiranya aku mendengarkan-Mu di atas segalanya, ketika Engkau berbicara kepada hati, pikiran, dan jiwaku di dalam dan melalui Kitab Suci.

Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 30-31; Filemon

Bagikan Konten Ini
50 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerah kan segala rencana kehidupan kami kedalam TanganMu saja ya Tuhan, biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin

  2. Feodora Judith
    Feodora Judith says:

    Allah yang penuh kasih, dalam dunia yang bising ini, kiranya aku mendengarkan-Mu di atas segalanya, ketika Engkau berbicara kepada hati, pikiran, dan jiwaku di dalam dan melalui Kitab Suci 🙏

  3. Daniel Theodorus
    Daniel Theodorus says:

    saat ini banyak hal hak yang menghawatirkan terjadi. banyak peristiwa seperti di Itewon saat halloween, dan tragedi kanjuruhan yang menewaskan banyak orang, serta kabar akan terjadinya resesi di tahun yang akan datang. tetapi terlepas dari semua itu, sebagai orang yang percaya pada Tuhan Yesus, kita harus tetap berpegang tegu dan yakin bahwa Tuhan akan melindungi kita dan turut bekerja di setiap peristiwa dalam hidup kita, maka kita bisa tenang dan bersyukur. selamat hari kamis semua, Tuhan Yesus memberkati.

  4. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    amin ya bpk beri kami kemampuan untk mendgr suara untk kami dpt hdp kudus taat layak dan berkenan kpdmu ya bpk amin dan saya bpk untk selalu mendgr suaramu. hdp taat melakukan hdp taat lyk dan berkenan kpdmu ya bpk amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *