Harapan dari Gehenna
Minggu, 6 November 2022
Baca: Yeremia 19:3-6,14-15
19:3 Katakanlah: Dengarlah firman TUHAN, hai raja-raja Yehuda dan penduduk Yerusalem! Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan malapetaka kepada tempat ini, sehingga telinga orang yang mendengarnya, mendenging!
19:4 Sebab mereka telah meninggalkan Aku, telah memberikan tempat ini kepada allah asing dan telah membakar korban di sini kepada allah lain yang tidak dikenal oleh mereka sendiri dan oleh nenek moyang mereka dan oleh raja-raja Yehuda. Mereka telah membuat tempat ini penuh dengan darah orang-orang yang tidak bersalah.
19:5 Mereka telah mendirikan bukit-bukit pengorbanan bagi Baal untuk membakar anak-anak mereka sebagai korban bakaran kepada Baal, suatu hal yang tidak pernah Kuperintahkan atau Kukatakan dan yang tidak pernah timbul dalam hati-Ku.
19:6 Sebab itu, sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa tempat ini tidak akan disebut lagi: Tofet dan Lembah Ben-Hinom, melainkan Lembah Pembunuhan.
19:14 Ketika Yeremia pulang dari Tofet, ke mana TUHAN telah mengutusnya untuk bernubuat, berdirilah ia di pelataran rumah TUHAN dan berkata kepada segenap orang banyak:
19:15 “Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan ke atas kota ini dan ke atas segala kota sekitarnya seluruh malapetaka yang telah Kukatakan akan menimpa mereka, sebab mereka berkeras kepala dan tidak mendengarkan perkataan-perkataan
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan malapetaka kepada tempat ini. —Yeremia 19:3
Pada tahun 1979, arkeolog Gabriel Barkay menemukan dua gulungan perak kecil. Butuh waktu bertahun-tahun dan usaha yang penuh kehati-hatian untuk membukannya. Di dalam masing-masing gulungan ditemukan goresan-goresan aksara Ibrani berisi doa berkat dari Bilangan 6:24-26, “Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau; Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.” Gulungan-gulungan yang diperkirakan para ahli berasal dari abad ketujuh sm tersebut merupakan bagian Alkitab tertua yang pernah ditemukan.
Tempat gulungan ini ditemukan pun tak kalah menarik. Saat itu Barkay sedang menggali gua di Lembah Ben-Hinom, tempat Nabi Yeremia memberi tahu bangsa Yehuda bahwa Allah akan membinasakan mereka karena telah mengorbankan anak-anak mereka (Yer. 19:4-6). Lembah ini merupakan tempat yang begitu keji, hingga Yesus menggunakan kata “Gehenna” (sebutan Yunani untuk nama Ibrani dari “Lembah Ben-Hinom”) sebagai gambaran neraka (Mat. 23:33).
Di tempat ini, pada masa Yeremia sedang mengumumkan penghakiman Allah atas bangsanya, seseorang menggoreskan berkat-Nya untuk masa depan ke atas gulungan-gulungan perak. Berkat ini mungkin tidak terwujud dalam masa hidup mereka, tetapi suatu saat nanti—setelah pengasingan ke Babel—Allah akan menghadapkan wajah-Nya kepada umat-Nya dan memberi mereka damai sejahtera.
Pelajaran yang dapat kita petik dari kisah ini sangatlah jelas: Sekalipun kita pantas menerima disiplin dari Allah, kita tetap dapat berpegang pada janji-Nya. Hati Allah selalu tertuju kepada umat-Nya. —MIKE WITTMER
WAWASAN
Pertama kalinya Yeremia memperingatkan tentang kekejaman di Tofet, atau Lembah Ben-Hinom, adalah di Yeremia 7:30-34. Tofet adalah lokasi pembuangan sampah dan pekuburan kota, tempat sampah dan orang mati dibakar. Di sana, orang-orang Israel membakar dupa kepada berhala dan membakar anak-anak mereka sebagai korban (19:4-5). Allah lalu memakai orang-orang Babel untuk menghukum mereka (5:15-17; 6:22-23). Tempat itu kemudian dinamakan Lembah Pembunuhan karena penghancuran Yerusalem akan memenuhi lembah itu “karena kekurangan tempat” untuk mengubur yang mati (7:32). Dalam bahasa Yunani, Lembah Ben-Hinom itu dikenal sebagai “Gehenna”; Yesus membandingkan neraka (Gehenna) dengan api kekal yang terus-menerus menyala di dalam lembah itu (Matius 5:22,29-30; 18:9; 23:33). Lembah Ben-Hinom atau Gehenna sinonim dengan neraka, tempat penghukuman kekal. —K.T. Sim

Disiplin apa yang pantas kamu dapatkan dari Allah? Bagaimana kamu dapat menerima disiplin dari Allah dan tetap berpegang erat pada janji penebusan-Nya?
Ya Bapa, aku mengakui dosaku dan penghakiman yang pantas kudapatkan. Ajarlah aku tetap berpegang erat pada janji pengampunan dan penebusan-Mu.
Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 37-39; Ibrani 3
AMEN TUHAN YESUS KU
aminn aminn aminn aminn aminn ðŸ™ðŸ»ðŸ™ðŸ»ðŸ™ðŸ»
Amin
Amin…
Amin
am
amin
aminnnn😇😇😇
aminnn
Bapa kami yang ada di sorga
Dikuduskanlah namaMu
Datanglah kerajaanMu
Jadilah kehendakMu
Di bumi seperti di sorga
Berikanlah kami pada hari ini
Makanan kami yang secukupnya
Ampunilah kami akan kesalahan kami,
Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
Sampai selama-lamanya.
Amin
Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkan lah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuh kan juga orang -orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerah kan segala rencana Kehidupan kami kedalam TanganMu saja ya Tuhan, biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin
Amin😇
Amin
Amin
Amin
Amin
Amin
Amin, bersyukur atas segala yang terjadi dalam Hidup, pantas aku bermegah untuk Tuhanku Yesus. Amin
AminðŸ¤ðŸ¤
Amen
Tuhan menolong dan mengampuni kita. Amin.
amien
Bapa ku…tolong aku…
Amin ya bpk ajar kan kami untk tdk mengeras hati untk. berbuat dosa terhdp engkau dan tdk mengeras hati saat ini kami rindu untk hdp kudus layak dan berkenan kpdmu ya bpk ku haleluyah amin
Amin
Amin
Amin
Amin
Amin