Gunakan Suara Anda
Selasa, 15 November 2022
Baca: Keluaran 4:10-17
4:10 Lalu kata Musa kepada TUHAN: “Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mupun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah.”
4:11 Tetapi TUHAN berfirman kepadanya: “Siapakah yang membuat lidah manusia, siapakah yang membuat orang bisu atau tuli, membuat orang melihat atau buta; bukankah Aku, yakni TUHAN?
4:12 Oleh sebab itu, pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kaukatakan.”
4:13 Tetapi Musa berkata: “Ah, Tuhan, utuslah kiranya siapa saja yang patut Kauutus.”
4:14 Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Musa dan Ia berfirman: “Bukankah di situ Harun, orang Lewi itu, kakakmu? Aku tahu, bahwa ia pandai bicara; lagipula ia telah berangkat menjumpai engkau, dan apabila ia melihat engkau, ia akan bersukacita dalam hatinya.
4:15 Maka engkau harus berbicara kepadanya dan menaruh perkataan itu ke dalam mulutnya; Aku akan menyertai lidahmu dan lidahnya dan mengajarkan kepada kamu apa yang harus kamu lakukan.
4:16 Ia harus berbicara bagimu kepada bangsa itu, dengan demikian ia akan menjadi penyambung lidahmu dan engkau akan menjadi seperti Allah baginya.
4:17 Dan bawalah tongkat ini di tanganmu, yang harus kaupakai untuk membuat tanda-tanda mujizat.”
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kaukatakan. —Keluaran 4:12
Lisa menderita gagap sejak usia delapan tahun. Hal itu membuatnya takut menghadapi situasi-situasi sosial yang mengharuskan dirinya berbicara dengan orang lain. Namun, setelah mengikuti terapi wicara yang berhasil mengatasi gagapnya, Lisa memutuskan menggunakan suaranya untuk membantu orang lain. Ia pun melayani sebagai relawan konselor melalui telepon untuk menolong orang yang mengalami tekanan emosional.
Saat dipanggil Allah untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir, Musa harus menghadapi kecemasannya tentang kemampuannya berbicara. Allah memintanya berbicara kepada Firaun, tetapi Musa sempat memprotes, karena ia tidak yakin dengan kemampuannya (Kel. 4:10). Allah menantangnya, “Siapakah yang membuat lidah manusia?” Kemudian Dia meyakinkan Musa dengan berkata, “Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kaukatakan” (ay.11-12).
Tanggapan Allah mengingatkan kita bahwa Dia dapat bekerja dengan penuh kuasa melalui kita, bahkan dalam keterbatasan kita. Namun, meski telah mengetahui hal ini di dalam hati, kita tetap sulit menjalaninya. Musa terus bergumul dan memohon agar Allah mengirimkan orang lain (ay.13). Jadi, Allah mengizinkan Harun, saudara laki-laki Musa, untuk menemaninya (ay.14).
Masing-masing dari kita memiliki suara yang dapat menolong orang lain. Mungkin kita merasa takut. Mungkin kita merasa tidak mampu. Mungkin kita tidak tahu harus berkata apa.
Allah mengetahui perasaan kita. Dia sanggup menyediakan kata-kata yang perlu kita ucapkan dan segala sesuatu yang kita butuhkan untuk melayani sesama dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. —JENNIFER BENSON SCHULDT
WAWASAN
Ketika Allah memanggil Musa untuk membebaskan orang Israel dari perbudakan di Mesir (Keluaran 3:1–4:17), Musa menolak dengan mengajukan berbagai alasan mengapa ia bukan calon yang tepat. Ia mempertanyakan identitas dirinya sendiri (3:11); kekurangan wibawanya (ay. 13); dan kecocokan dirinya, kredibilitasnya, serta penerimaan terhadap dirinya (4:1). Ia sudah pernah mencoba melakukan peranan tersebut, tetapi langsung ditolak oleh bangsanya sendiri. Ketika ia tidak lagi diakui sebagai anak raja, Musa menjadi pelarian dan kemudian seorang gembala rendahan selama empat puluh tahun terakhir (2:11-15). Namun, Allah meyakinkannya akan keterlibatan diri-Nya (3:14-15) dan kehadiran-Nya yang penuh kuasa (ay. 16-20; 4:1-9). Ketika Musa mengajukan keberatannya yang keempat, ia menyebutkan ketidakcakapannya berbicara sebagai pemimpin (4:10). Allah berjanji akan memberi Musa kecakapan agar ia dapat berbicara dengan penuh kuasa dan efektif (ay. 12). Karena sudah kehabisan alasan, Musa pun memohon: “Ah, Tuhan, utuslah kiranya siapa saja yang patut Kau utus” (ay. 13), dan inilah alasan sebenarnya di balik keengganannya. Akhirnya Musa menerima tugasnya, dan Allah pun memberinya kuasa seperti yang dijanjikan-Nya (lihat Kisah Para Rasul 7:22). —K.T. Sim

Bagaimana Allah ingin menggunakan kata-kata kamu untuk menolong orang lain? Bagaimana kamu dapat dikuatkan saat menyadari bahwa Dia mau bekerja melalui diri kita, sekalipun kita takut dan lemah?
Ya Allah, tunjukkanlah bagaimana aku dapat melayani-Mu dengan suaraku hari ini.
Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 1-2; Ibrani 11:1-19
aminnn
amin ya bpk pakai lidah kami untk berkata2 dan menjadi berkat untk bnyk orang mengenalmu bpk perc dan terslmtkan jiwa nya amin
Amin
Amin
Amin