Allah Menebus Kepedihan Kita

Jumat, 4 November 2022

Baca: Rut 2:20-22; 4:13-17

2:20 Sesudah itu berkatalah Naomi kepada menantunya: “Diberkatilah kiranya orang itu oleh TUHAN yang rela mengaruniakan kasih setia-Nya kepada orang-orang yang hidup dan yang mati.” Lagi kata Naomi kepadanya: “Orang itu kaum kerabat kita, dialah salah seorang yang wajib menebus kita.”

2:21 Lalu kata Rut, perempuan Moab itu: “Lagipula ia berkata kepadaku: Tetaplah dekat pengerja-pengerjaku sampai mereka menyelesaikan seluruh penyabitan ladangku.”

2:22 Lalu berkatalah Naomi kepada Rut, menantunya itu: “Ya anakku, sebaiknya engkau keluar bersama-sama dengan pengerja-pengerjanya perempuan, supaya engkau jangan disusahi orang di ladang lain.”

4:13 Lalu Boas mengambil Rut dan perempuan itu menjadi isterinya dan dihampirinyalah dia. Maka atas karunia TUHAN perempuan itu mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki.

4:14 Sebab itu perempuan-perempuan berkata kepada Naomi: “Terpujilah TUHAN, yang telah rela menolong engkau pada hari ini dengan seorang penebus. Termasyhurlah kiranya nama anak itu di Israel.

4:15 Dan dialah yang akan menyegarkan jiwamu dan memelihara engkau pada waktu rambutmu telah putih; sebab menantumu yang mengasihi engkau telah melahirkannya, perempuan yang lebih berharga bagimu dari tujuh anak laki-laki.”

4:16 Dan Naomi mengambil anak itu serta meletakkannya pada pangkuannya dan dialah yang mengasuhnya.

4:17 Dan tetangga-tetangga perempuan memberi nama kepada anak itu, katanya: “Pada Naomi telah lahir seorang anak laki-laki”; lalu mereka menyebutkan namanya Obed. Dialah ayah Isai, ayah Daud.

Diberkatilah kiranya orang itu oleh Tuhan. . . .Orang itu kaum kerabat kita. —Rut 2:20

Olive memperhatikan peralatan dokter gigi miliknya dimasukkan ke mobil. Temannya sesama dokter gigi membeli peralatan-peralatannya yang masih baru itu darinya. Olive sudah lama bermimpi ingin membuka praktiknya sendiri, tetapi ketika anaknya, Kyle, terlahir dengan palsi serebral, ia harus berhenti bekerja demi merawat anaknya.

“Andaikan saya hidup seribu kali, saya tetap akan membuat keputusan yang sama,” kata Olive. “Namun, sungguh sulit melepaskan pekerjaanku sebagai dokter gigi. Rasanya seperti mengubur mimpi.”

Kita sering mengalami kesulitan yang tak dapat kita pahami. Bagi Olive, bentuknya adalah kepedihan atas kondisi medis anaknya yang tak terduga dan ambisi pribadi yang harus dilepaskannya. Bagi Naomi, wujudnya adalah kepedihan akibat kehilangan seluruh keluarganya. Dalam Rut 1:21 ia meratap, “Yang Mahakuasa telah mendatangkan malapetaka kepadaku.”

Namun, ada alasan di balik kisah Naomi yang tidak dapat dilihatnya. Allah tidak meninggalkannya; Dia justru memulihkan Naomi dengan kehadiran cucunya, Obed (Rut 4:17). Obed bukan hanya meneruskan nama suami dan anak Naomi, tetapi lewat dirinya, Naomi juga menjadi kerabat dari leluhur Yesus, yaitu Boas (Mat. 1:5,16).

Allah menebus kepedihan Naomi. Ia juga menebus kepedihan Olive dengan menolongnya membangun pelayanan untuk anak-anak yang mengalami gangguan saraf. Kita mungkin mengalami masa-masa sulit, tetapi kita dapat percaya bahwa selama kita taat dan percaya kepada Allah, Dia sanggup menebus kepedihan kita. Dalam kasih dan hikmat-Nya, Dia dapat mendatangkan kebaikan dari kepedihan kita. —KAREN HUANG

WAWASAN
Naomi menyatakan Boas sebagai “kaum kerabat . . . salah seorang yang wajib menebus kita” (Rut 2:20). Anak laki-laki Rut dan Boas yang baru lahir juga disebut “seorang penebus” (4:14). “Penebus” merupakan pusat perhatian dalam Kitab Rut (lihat juga 3:9,12; 4:1,3,6,8). Kata Ibrani go’el juga dapat diterjemahkan sebagai “kerabat penebus,” “kaum yang wajib menebus,” atau “pelindung keluarga”, dan mengacu kepada kerabat terdekat yang bertanggung jawab untuk menolong keluarganya yang berada dalam kesulitan (lihat Imamat 25:23-55; Ulangan 25:5-10). Boas, meski bukan keluarga terdekat (Rut 4:2-4), secara sukarela memenuhi kewajiban sebagai penebus; ia membeli kembali tanah Elimelekh (ay. 3-4) dan menikahi janda (Rut) dari kerabatnya yang telah meninggal dunia (Mahlon) yang tidak mempunyai anak untuk meneruskan nama keluarganya (ay. 5). —K.T. Sim

Allah Menebus Kepedihan Kita

Bagaimana Allah menebus kepedihan kamu di masa lalu? Bagaimana Dia hadir dalam kesulitan yang kamu hadapi sekarang?

Ya Allah, terima kasih, karena Engkau terus menebus kisah-kisah menyakitkan dalam hidupku.

Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 32-33; Ibrani 1

Bagikan Konten Ini
45 replies
  1. Santoso Kurniawan
    Santoso Kurniawan says:

    Terimakasih Tuhan Yesus, aku Percaya akan penghiburanMu yang sedang Engkau persiapkan , Amin

  2. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi Ini ya Tuhan serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerah kan segala rencana kehidupan kami kedalam TanganMu saja ya Tuhan, biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin

  3. Grace Imanuell
    Grace Imanuell says:

    Tuhan menolongku dengan cara mau mendengar apapun yang kurasakan, dan membuatku mengerti bahwa apapun yang terjadi dalam hidupku semuanya mendatangkan kebaikan, bahkan hal hal salah yang kulakukan, bisa Tuhan jadikan sebuah kebaikan untukku kedepannya. God is good all the time 🤍

  4. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    Amin ya tuhan engkau selalu mengetaui hati jiwa dan pikranku saat ini kami rindu untk hdp bersama mu bpk untk kemulyaan namamu ya bpk amin engkau bpk sdh mengangkat kami da Ri lumpur dosa sehinga kami sdh. menerima ke smtan yg dari pdmu iya bpkku amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *