Tes Cermin

Senin, 3 Oktober 2022

Baca: Yakobus 1:22-27

1:22 Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.

1:23 Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.

1:24 Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya.

1:25 Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.

1:26 Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.

1:27 Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.

Barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, . . . ia akan berbahagia oleh perbuatannya. —Yakobus 1:25

“Siapa itu yang di cermin?” tanya psikolog saat melakukan tes pengenalan diri pada anak-anak. Pada usia delapan belas bulan atau kurang, anak-anak biasanya tidak mengenali bayangan mereka sendiri di cermin. Namun, setelah lebih besar, mereka mengerti bahwa mereka sedang melihat diri sendiri di cermin. Mengenal diri adalah tanda penting dari pertumbuhan dan pendewasaan yang sehat.

Mengenal diri juga penting bagi pertumbuhan orang percaya. Yakobus menguraikan tes pengenalan diri dengan cermin. Cermin itu adalah “firman kebenaran” dari Allah (Yak. 1:18). Ketika kita membaca Kitab Suci, apa yang kita lihat? Apakah kita mengenali diri kita saat Kitab Suci menguraikan tentang kasih dan kerendahan hati? Apakah kita melihat tindakan kita sendiri saat membaca apa yang Allah perintahkan untuk kita lakukan? Ketika kita melihat ke dalam hati dan menguji tindakan kita, Kitab Suci dapat menolong kita untuk mengenali apakah tindakan kita selaras dengan kehendak Allah, ataukah kita perlu mengalami pertobatan dan mengambil langkah-langkah perubahan.

Yakobus memperingatkan kita untuk tidak hanya membaca Alkitab, lalu pergi dan “menipu diri sendiri” (ay.22), karena melupakan apa yang telah terima. Kitab Suci memberi kita pedoman untuk hidup bijaksana sesuai dengan rencana Allah. Saat kita membaca, merenungkan, dan mencernanya, kita dapat meminta kepada-Nya agar memampukan kita untuk menyelidiki hati kita dan memberi kita kekuatan untuk melakukan perubahan yang perlu dijalani. —KATARA PATTON

WAWASAN
Yakobus mendorong pembacanya untuk tidak hanya mendengar perintah Allah—kemungkinan besar yang dimaksud adalah perintah yang diberikan melalui Musa—tetapi juga melakukannya. Dalam Matius 7, Yesus mengingatkan kita bahwa setiap orang “yang mendengar perkataan-[Nya] . . . dan melakukannya”, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu (ay.24-27). Di Yakobus 1:27, penulisnya menjelaskan bahwa kita melakukan apa yang kita dengar ketika kita “mengunjungi yatim piatu dan janda-janda.” Sama seperti nabi-nabi terdahulu, Yakobus mengajak orang percaya untuk memperhatikan mereka yang lemah (lihat Yesaya 1:16-17). Itulah sesuatu yang dilakukan Allah sendiri: “[Dia] membela hak anak yatim dan janda dan menunjukkan kasih-Nya kepada orang asing dengan memberikan kepadanya makanan dan pakaian” (Ulangan 10:18). Yakobus memanggil kita untuk menjadi serupa seperti Allah Bapa sebagaimana Yesus memanggil kita untuk menjadi sempurna seperti Bapa Surgawi kita yang sempurna (Matius 5:48). —J. R. Hudberg

Tes Cermin

Apa yang kamu lihat ketika kamu becermin pada Kitab Suci? Perubahan apa yang perlu kamu lakukan?

Ya Allah, tolonglah aku untuk menggunakan Kitab Suci sebagai cermin untuk melihat hidup, motivasi, dan tindakanku.

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 17-19; Efesus 5:17-33

Bagikan Konten Ini
45 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana,kami menyerah kan segala rencana kehidupan kami kedalam TanganMu saja ya Tuhan, biarlah kehendak Mu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin

  2. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    sambungan hdp menjadi berkat ingin serupa segbr dgn mu bpk dab hdp ini menjadikan berkat amin

  3. boby_pras
    boby_pras says:

    Sebuah renungan bahwa membaca bahkan menghapal isi Kitab Suci sekalipun, jikalau tidak dilakukan dan diterapkan dalam hidup maka sia-sia perbuatannya. Dengan bimbingan Roh Kudus, kita dapat melewati kehidupan kita seturut dengan Firman Tuhan yang kita imani dan renungkan. Amin.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *