Tanda-Tanda Kehidupan

Sabtu, 15 Oktober 2022

Baca: Yeremia 29:4-14

29:4 “Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel, kepada semua orang buangan yang diangkut ke dalam pembuangan dari Yerusalem ke Babel:

29:5 Dirikanlah rumah untuk kamu diami; buatlah kebun untuk kamu nikmati hasilnya;

29:6 ambillah isteri untuk memperanakkan anak laki-laki dan perempuan; ambilkanlah isteri bagi anakmu laki-laki dan carikanlah suami bagi anakmu perempuan, supaya mereka melahirkan anak laki-laki dan perempuan, agar di sana kamu bertambah banyak dan jangan berkurang!

29:7 Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.

29:8 Sungguh, beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Janganlah kamu diperdayakan oleh nabi-nabimu yang ada di tengah-tengahmu dan oleh juru-juru tenungmu, dan janganlah kamu dengarkan mimpi-mimpi yang mereka mimpikan!

29:9 Sebab mereka bernubuat palsu kepadamu demi nama-Ku. Aku tidak mengutus mereka, demikianlah firman TUHAN.

29:10 Sebab beginilah firman TUHAN: Apabila telah genap tujuh puluh tahun bagi Babel, barulah Aku memperhatikan kamu. Aku akan menepati janji-Ku itu kepadamu dengan mengembalikan kamu ke tempat ini.

29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

29:12 Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu;

29:13 apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati,

29:14 Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan memulihkan keadaanmu dan akan mengumpulkan kamu dari antara segala bangsa dan dari segala tempat ke mana kamu telah Kuceraiberaikan, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan mengembalikan kamu ke tempat yang dari mana Aku telah membuang kamu. —

Aku memperhatikan kamu. Aku akan menepati janji-Ku. —Yeremia 29:10

Ketika putri saya mendapat hadiah sepasang kepiting untuk dipelihara, ia mengisi akuarium dengan pasir sehingga makhluk itu dapat memanjat dan menggali. Ia menyediakan air, protein, dan sisa-sisa sayuran sebagai makanan favorit mereka. Karena kepiting-kepiting itu tampak bahagia, kami sangat terkejut ketika suatu hari mereka menghilang. Kami mencari hewan itu ke mana-mana. Akhirnya, kami tahu bahwa kemungkinan besar mereka berada di bawah timbunan pasir, dan akan terus di sana sekitar dua bulan untuk menanggalkan cangkangnya.

Dua bulan berlalu, dan kemudian satu bulan lagi. Saya mulai khawatir kepiting-kepiting itu sudah mati. Semakin lama menunggu, semakin saya tidak sabaran. Hingga, akhirnya, kami melihat tanda-tanda kehidupan dan kepiting-kepiting itu muncul dari bawah pasir.

Saya pun bertanya-tanya apakah ketika bangsa Israel masih hidup sebagai orang buangan di Babel, mereka juga meragukan tergenapinya nubuat Allah atas mereka? Apakah mereka merasa putus asa? Apakah mereka khawatir akan tinggal di sana selamanya? Melalui Nabi Yeremia, Allah telah berfirman, “Aku akan menepati janji-Ku itu kepadamu dengan mengembalikan kamu ke [Yerusalem]” (Yer. 29:10). Benar saja, tujuh puluh tahun kemudian, Allah membuat Koresh, raja Persia, mengizinkan orang Yahudi pulang dan membangun kembali bait suci mereka di Yerusalem (Ezr. 1:1-4).

Dalam masa penantian, ketika sepertinya tidak terjadi apa pun, Allah tidak pernah melupakan kita. Saat Roh Kudus menolong kita bertumbuh dalam kesabaran, kita dapat mengetahui bahwa Dialah Sumber Pengharapan, yang setia pada janji-Nya, dan yang berkuasa atas masa depan. —Jennifer Benson Schuldt

WAWASAN
Terkadang Nabi Yeremia disebut sebagai “nabi yang meratap” karena caranya berduka atas umat Israel yang dibawa sebagai tawanan ke Babel. Di Yeremia 13:17, kita membaca: “Jika kamu tidak mau mendengarkannya, aku akan menangis di tempat yang tersembunyi oleh karena kesombonganmu, air mataku akan berlinang-linang, bahkan akan bercucuran, oleh sebab kawanan domba TUHAN diangkut tertawan.” Ayat ini hanyalah salah satu ekspresi sang nabi yang sering menangisi umatnya (lihat juga 9:1,18; 14:17; 31:16). Ratapan 2:11 juga menggambarkan kesedihan Yeremia saat ia melihat kejatuhan Yerusalem. —Bill Crowder

Tanda-Tanda Kehidupan

Bagaimana kamu dapat terhibur dalam masa penantian dengan memahami karakter Allah? Apa hubungan antara keraguan dan iman?

Ya Allah, tolong aku untuk percaya kepada-Mu dalam masa penantian. Aku percaya Engkau bekerja dalam hidupku dan peduli pada keadaanku.

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 45-46; 1 Tesalonika 3

Bagikan Konten Ini
41 replies
  1. Rosmaria Simatupang
    Rosmaria Simatupang says:

    salah satu cara dapat terhibur dalam penantian adalah dengan sibuk mengerjakan apapun yang menjadi bagian kita, hubungan apantara keraguan dan iman adapah 2 hal yang berbeda. namun ketika iman hilang maka yang ada hanyalah keragu²an.

  2. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam TanganMu saja ya Tuhan, biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin

  3. Rhevyna Caesario
    Rhevyna Caesario says:

    amin 😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇🤗😁

  4. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    amin saya perc bpk di dlm masa sulit dlm menghdpi penc saya percbtuhan selalu hadir untk meneguh kan iman perc kpdmu ya bpk amin

  5. Sonia Dewi Kusumastuti
    Sonia Dewi Kusumastuti says:

    Amin, aku percaya Engkau bekerja selalu dalam kehidupanku. Tolong aku untuk selalu berhadap dan percaya kepada-Mu setiap saat.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *