Mengucap Syukur dengan Sukacita

Senin, 10 Oktober 2022

Baca: Filipi 4:4-7

4:4 Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!

4:5 Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!

4:6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.

4:7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.

Nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. —Filipi 4:6

Sebuah studi yang dilakukan psikolog Robert Emmons membagi relawan menjadi tiga kelompok. Masing-masing kelompok diminta menulis jurnal mingguan. Satu kelompok menulis lima hal yang mereka syukuri. Satu kelompok lagi menggambarkan lima hal yang mengganggu mereka sehari-hari. Kelompok terakhir menulis lima peristiwa yang berdampak kecil pada mereka. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa para anggota kelompok yang bersyukur merasa lebih baik mengenai kehidupan mereka, lebih optimis tentang masa depan, dan melaporkan lebih sedikit masalah kesehatan.

Mengucap syukur sanggup mengubah cara kita memandang kehidupan. Mengucap syukur bahkan dapat membuat kita lebih berbahagia.

Alkitab telah lama memuji manfaat bersyukur kepada Allah, karena hal itu mengingatkan kita akan karakter-Nya. Kitab Mazmur berulang kali menyerukan umat Allah untuk mengucap syukur kepada-Nya karena “Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya” (Mzm. 100:5) dan untuk bersyukur kepada-Nya atas kasih-Nya yang tak berkesudahan dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib (107:8,15,21,31).

Saat Rasul Paulus menutup suratnya kepada jemaat Filipi—surat itu sendiri adalah semacam ucapan terima kasih kepada jemaat yang telah mendukungnya—ia menghubungkan doa syukur dengan damai sejahtera Allah “yang melampaui segala akal” (4:7). Dengan berfokus pada Allah dan kebaikan-Nya, kita menemukan bahwa kita dapat berdoa tanpa merasa cemas, dalam setiap situasi, dengan ucapan syukur. Mengucap syukur mendatangkan kedamaian yang menjaga hati dan pikiran kita dan mengubah cara kita memandang kehidupan. Hati yang dipenuhi rasa syukur membangkitkan jiwa yang penuh sukacita. —Elisa Morgan

WAWASAN
Perangkat sastra yang sering dipakai Paulus dalam tulisannya dikenal sebagai asindeton — penghilangan konjungsi dengan sengaja agar menjadi sesingkat dan sepersuasif mungkin. Paulus memakai perangkat ini di akhir suratnya kepada jemaat di Filipi (Filipi 4:4-7), ketika ia memberikan empat nasihat: “bersukacitalah” (dua kali); “hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang”; “janganlah hendaknya kamu kuatir,” dan “nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah.” Meskipun tampaknya perintah-perintah tadi tidak saling berkaitan, kata-kata kebaikan hati dan kuatir merujuk pada konteks penganiayaan yang sedang diderita oleh jemaat Filipi. Pemakaian asindeton memberikan kekuatan motivasi pada kata-katanya. Dari penganiayaan yang dideritanya sendiri, Paulus menulis dengan dorongan dan tekanan sebanyak mungkin untuk mendorong jemaat Filipi agar terus berpegang pada Yesus dan menunjukkan kesaksian iman yang baik. —J. R. Hudberg

Mengucap Syukur dengan Sukacita

Apa yang mengancam rasa syukur kamu? Bagaimana Allah memanggil kamu untuk “mengucap syukur dengan sukacita” ketika kamu membawa pergumulan kamu kepada-Nya?

Bapa di surga, berilah aku semangat dan pujian yang penuh syukur, setiap kali aku menghadapi masalah.

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 34-36; Kolose 2

Bagikan Konten Ini
39 replies
  1. Gita Kristi
    Gita Kristi says:

    Terimakasih utk semua hal yang telah terjadi di dalam hidupku, Bapa. Aku percaya semua itu terbaik yg telah Kau rancangkan di dalam hidupku. Terimakasih, Bapa.

  2. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana,kami .menyerah kan segala rencana kehidupan kami kedalam TanganMu saja ya Tuhan biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin

  3. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    amin ajar kan kami bpk untk tetep bersykr dlm keadaan sulit/ senang untk tetap perc dan beriman sepenuhnya kpdmu ya bpk amin

  4. Sonia Dewi Kusumastuti
    Sonia Dewi Kusumastuti says:

    Amin, terima kasih atas renungannya. Tuhan ajari aku untuk selalu bersyukur dan bersukacita dalam segala keadaan.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *