Menguasai Diri dengan Kuasa Allah

Sabtu, 8 Oktober 2022

Baca: 2 Petrus 1:3-10

1:3 Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib.

1:4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.

1:5 Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,

1:6 dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,

1:7 dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.

1:8 Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita.

1:9 Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan.

1:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.

Kuasa Ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh. —2 Petrus 1:3

Pada tahun 1972, sebuah studi yang dikenal dengan “ujian marshmallow” dikembangkan untuk mengukur kemampuan anak-anak dalam menahan diri dari keinginan memuaskan kemauan mereka. Anak-anak ditawari sebutir marshmallow, tetapi diberi tahu jika mereka dapat menahan diri selama sepuluh menit untuk tidak memakannya, mereka akan diberi marshmallow kedua. Sepertiga dari anak-anak itu mampu menahan diri demi mendapat lebih, tetapi sepertiga lagi langsung melahapnya dalam waktu tiga puluh detik!

Mungkin kita akan sulit menguasai diri ketika ditawari sesuatu yang kita inginkan, bahkan ketika tahu bahwa jika mau menunggu, kita akan mendapat keuntungan lebih. Rasul Petrus mendorong kita untuk “menambahkan kepada iman [kita]” banyak sifat baik yang penting, termasuk penguasaan diri (2Ptr. 1:5-6). Dengan berpegang teguh pada iman kepada Yesus, para penerima surat Petrus, dan juga kita, didorong untuk terus bertumbuh dalam kebajikan, pengetahuan, ketekunan, kesalehan, kasih persaudaraan, dan kasih kepada semua orang “dengan berlimpah-limpah” sebagai bukti iman tersebut (ay.5-8).

Meski tidak menjamin perkenanan Allah atau tempat kita di surga, sifat-sifat tersebut menunjukkan kepada diri kita maupun kepada semua orang yang berinteraksi dengan kita, bahwa kita perlu mempraktikkan penguasaan diri karena Allah telah memberi kita hikmat dan kekuatan untuk melakukannya. Selain itu, terlebih dari semuanya, Dia “telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk [menjalani] hidup yang saleh,” kehidupan yang menyenangkan Dia, dengan kuasa Roh Kudus (ay.3). —KIRSTEN HOLMBERG

WAWASAN
Kita hanya mengetahui sedikit latar belakang tentang surat Petrus yang kedua. J. Daryl Charles, dalam The Expositor’s Bible Commentary, mengatakan: “Sulit untuk mengetahui identitas penerima Kitab 2 Petrus dan latar belakang penulisannya karena surat tersebut tidak mencantumkan nama dan tempat. Walaupun asal dan tujuan surat itu tidak dapat dipastikan, banyak indikator pada teks yang menunjuk pada satu lokasi sosial tertentu tempat pembaca berada, sehingga besar kemungkinan surat ini ditujukan kepada orang-orang Kristen di Yunani atau Asia Kecil, tempat surat-surat Paulus beredar. (3:15–16).” Para ahli Alkitab yang berpandangan konservatif secara umum sepakat bahwa Petrus menulis surat ini dari Roma sebelum kematiannya, sesuatu yang telah disebutkannya di pasal 1 (ay.15). Surat 2 Petrus menyoroti beberapa tema, antara lain pertumbuhan rohani (1:4-8), transfigurasi Kristus (ay.16-18), nabi-nabi palsu (pasal 2), dan hari kedatangan Tuhan (3:3-10). —Bill Crowder

Menguasai Diri dengan Kuasa Allah

Dalam diri siapa kamu melihat sifat-sifat yang menyerupai Kristus? Bagaimana kamu dapat mengembangkan sifat-sifat tersebut dalam hidup kamu sendiri dengan kecukupan yang diberikan Allah?

Ya Roh Kudus, tumbuhkanlah dalam diriku sifat-sifat yang mencerminkan Yesus supaya aku dapat memperlihatkan kebaikan-Mu kepada dunia di sekelilingku.

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 30-31; Filipi 4

Bagikan Konten Ini
41 replies
  1. David C S
    David C S says:

    Amin,,, Haleluya semoga TUHAN Memberikan ku kemampuan untuk bisa menjadi cerminan nya di tengah tengah dunia ini.

  2. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerah kan segala rencana kehidupan kami kedalam TanganMu saja ya Tuhan, biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin

  3. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    amin ajar kami untk hdp ini menjadi berkat untk kemlyyaa namamu ya bpk amin hdp taat melakukan hdp seturut dgn ke hdkmu ya bpk amin

  4. Sonia Dewi Kusumastuti
    Sonia Dewi Kusumastuti says:

    Amin, terima kasih atas renungannya. Tuhan bantu aku untuk memiliki rasa penguasaan diri dan dapat menghasilkan buah-buah Roh yang semakin memuliakan Engkau.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *