Melarikan Diri dari Kalkun

Senin, 24 Oktober 2022

Baca: 1 Samuel 17:32,40-50

17:32 Berkatalah Daud kepada Saul: “Janganlah seseorang menjadi tawar hati karena dia; hambamu ini akan pergi melawan orang Filistin itu.”

17:40 Lalu Daud mengambil tongkatnya di tangannya, dipilihnya dari dasar sungai lima batu yang licin dan ditaruhnya dalam kantung gembala yang dibawanya, yakni tempat batu-batu, sedang umbannya dipegangnya di tangannya. Demikianlah ia mendekati orang Filistin itu.

17:41 Orang Filistin itu kian dekat menghampiri Daud dan di depannya orang yang membawa perisainya.

17:42 Ketika orang Filistin itu menujukan pandangnya ke arah Daud serta melihat dia, dihinanya Daud itu karena ia masih muda, kemerah-merahan dan elok parasnya.

17:43 Orang Filistin itu berkata kepada Daud: “Anjingkah aku, maka engkau mendatangi aku dengan tongkat?” Lalu demi para allahnya orang Filistin itu mengutuki Daud.

17:44 Pula orang Filistin itu berkata kepada Daud: “Hadapilah aku, maka aku akan memberikan dagingmu kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang di padang.”

17:45 Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: “Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu.

17:46 Hari ini juga TUHAN akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku dan aku akan mengalahkan engkau dan memenggal kepalamu dari tubuhmu; hari ini juga aku akan memberikan mayatmu dan mayat tentara orang Filistin kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang liar, supaya seluruh bumi tahu, bahwa Israel mempunyai Allah,

17:47 dan supaya segenap jemaah ini tahu, bahwa TUHAN menyelamatkan bukan dengan pedang dan bukan dengan lembing. Sebab di tangan Tuhanlah pertempuran dan Iapun menyerahkan kamu ke dalam tangan kami.”

17:48 Ketika orang Filistin itu bergerak maju untuk menemui Daud, maka segeralah Daud berlari ke barisan musuh untuk menemui orang Filistin itu;

17:49 lalu Daud memasukkan tangannya dalam kantungnya, diambilnyalah sebuah batu dari dalamnya, diumbannya, maka kenalah dahi orang Filistin itu, sehingga batu itu terbenam ke dalam dahinya, dan terjerumuslah ia dengan mukanya ke tanah.

17:50 Demikianlah Daud mengalahkan orang Filistin itu dengan umban dan batu; ia mengalahkan orang Filistin itu dan membunuhnya, tanpa pedang di tangan.

17:51 Daud berlari mendapatkan orang Filistin itu, lalu berdiri di sebelahnya; diambilnyalah pedangnya, dihunusnya dari sarungnya, lalu menghabisi dia. Dipancungnyalah kepalanya dengan pedang itu. Ketika orang-orang Filistin melihat, bahwa pahlawan mereka telah mati, maka larilah mereka.

17:52 Maka bangkitlah orang-orang Israel dan Yehuda, mereka bersorak-sorak lalu mengejar orang-orang Filistin sampai dekat Gat dan sampai pintu gerbang Ekron. Dan orang-orang yang terbunuh dari orang Filistin bergelimpangan di jalan ke Saaraim, sampai Gat dan sampai Ekron.

17:53 Kemudian pulanglah orang Israel dari pemburuan hebat atas orang Filistin, lalu menjarah perkemahan mereka.

17:54 Dan Daud mengambil kepala orang Filistin yang dipancungnya itu dan membawanya ke Yerusalem, tetapi senjata-senjata orang itu ditaruhnya dalam kemahnya.

17:55 Ketika Saul melihat Daud pergi menemui orang Filistin itu, berkatalah ia kepada Abner, panglima tentaranya: “Anak siapakah orang muda itu, Abner?” Jawab Abner: “Demi tuanku hidup, ya raja, sesungguhnya aku tidak tahu.”

17:56 Kemudian raja berkata: “Tanyakanlah, anak siapakah orang muda itu.”

17:57 Ketika Daud kembali sesudah mengalahkan orang Filistin itu, maka Abner memanggilnya dan membawanya menghadap Saul, sedang kepala orang Filistin itu masih ada di tangannya.

17:58 Kata Saul kepadanya: “Anak siapakah engkau, ya orang muda?” Jawab Daud: “Anak hamba tuanku, Isai, orang Betlehem itu.”

Dengan cepat Daud berlari ke arah barisan orang Filistin untuk menghadapi dia. —1 Samuel 17:48 BIS

Saya menemukan dua ekor kalkun sedang berdiri di tengah jalan yang akan saya lalui. Seberapa dekat aku bisa menghampiri kalkun-kalkun itu? pikir saya. Saya memperlambat langkah, lalu berhenti. Berhasil. Kalkun-kalkun itu berjalan ke arah saya . . . dan terus mendekat. Dalam hitungan detik, kepala mereka berada dekat sekali dengan pinggang saya, lalu punggung saya. Seberapa tajam paruh kalkun? Saya buru-buru kabur. Kedua unggas itu sempat mengejar saya sebelum akhirnya menyerah. 

Betapa cepat keadaan berbalik! Yang diburu menjadi pemburu saat kalkun-kalkun itu merebut kendali. Konyolnya, saya sempat mengira mereka terlalu bodoh untuk ditakut-takuti. Saya tidak mau dilukai unggas karena ceroboh, jadi saya melarikan diri. Dari kalkun!

Daud terlihat tidak berbahaya, maka Goliat mengolok-oloknya agar mendekat: “Ayo, maju! akan kuberikan tubuhmu kepada burung dan binatang supaya dimakan” (1Sam. 17:44 BIS). Daud pun membalikkan keadaan dengan merebut kendali. Ia berlari ke arah Goliat, bukan karena ia bodoh, tetapi karena percaya kepada Allah. Daud berseru, “Hari ini juga . . . seluruh dunia akan tahu bahwa kami bangsa Israel mempunyai Allah yang kami sembah” (ay.46 bis). Goliat tertegun melihat anak pemberani ini. Ada apa ini? ia pasti berpikir demikian. Lalu, sebuah batu pun mengenainya. Tepat di antara kedua matanya.

Wajar apabila hewan kecil melarikan diri dari manusia dan gembala menghindari raksasa. Wajar apabila kita bersembunyi dari masalah kita. Mengapa kita puas dengan yang wajar? Bukankah kita mempunyai Allah? Kalau begitu, dalam kuasa-Nya, berlarilah maju dan hadapi lawan kita. —Mike Wittmer

WAWASAN
Goliat menganggap tantangan Daud sebagai suatu penghinaan karena Daud “masih muda” (1 Samuel 17:42). Kata dalam bahasa Ibrani yang diterjemahkan sebagai “muda” berarti “anak, mulai dari masa kanak-kanak sampai masa remaja.” Kata ini juga memiliki konotasi tentang status Daud sebagai seorang hamba yang rendah. Goliat adalah pendekar yang sangat dihormati. Raja Saul mengingatkan kesenjangan itu saat berkata pada Daud, “engkau masih muda, sedang dia sejak dari masa mudanya telah menjadi prajurit” (1 Samuel 17:33). Ahli Alkitab memperkirakan usia Daud pada saat itu mungkin sekitar empat belas atau lima belas tahun. —K. T. Sim

Melarikan Diri dari Kalkun

Apakah ada masalah atau seseorang yang sedang kamu hindari? Bagaimana kamu dapat mengungkapkan kepercayaan kamu kepada Allah?

Bapa, setiap kali aku takut, ingatkan aku bahwa Roh-Mu tinggal di dalamku. Mampukanlah aku berlari dan mengandalkan kekuatan-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 3-5; 1 Timotius 4

Bagikan Konten Ini
40 replies
  1. Feodora Judith
    Feodora Judith says:

    Bapa, setiap kali aku takut, ingatkan aku bahwa Roh-Mu tinggal di dalamku. Mampukanlah aku berlari dan mengandalkan kekuatan-Mu. 🙏

  2. adam ate
    adam ate says:

    saya dalam beberapa tahun ini, saya merasa sering lari dari tanggung jawab. Dengan membaca renungan ini saya merasa sangat terberkati.

  3. Robertus widodo
    Robertus widodo says:

    Jika aku dalam ketakutan ingatkan aku kalau rohMu ada di dalamku. Mampukan aku menghadapi masalah dengan kekuatanMu, Amien 🙏

  4. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    Amin ya bpk kami perc kpdmu bahwa setiap msl tuhan yg atur ajar jami bpk untk kamu tetap selalu berhrp dan perc sepenuhnya karna tuhan yg akan tlg untk setiap pergumlan hdp setiap anakmu tuhan ug akan tlg dan memberi suatu solusinya amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *