Hati yang Marah

Sabtu, 22 Oktober 2022

Baca: Matius 5:21-26

5:21 Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum.

5:22 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.

5:23 Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,

5:24 tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.

5:25 Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.

5:26 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.

Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum. —Matius 5:22

Guernica, lukisan bernada politis yang terpenting karya Pablo Picasso, merupakan penggambaran modernis dari peristiwa penghancuran Guernica, sebuah kota kecil di Spanyol pada tahun 1937. Selama revolusi Spanyol hingga Perang Dunia II, pasukan Nasionalis Spanyol mengizinkan pesawat-pesawat tempur Nazi Jerman untuk menggunakan kota tersebut sebagai sasaran dalam latihan pengeboman. Pengeboman yang kontroversial itu merenggut banyak nyawa dan menarik perhatian masyarakat dunia terhadap kebejatan pengeboman yang menargetkan rakyat sipil. Lukisan Picasso berhasil menangkap imajinasi dari dunia sekitar dan memicu perdebatan tentang kapasitas manusia untuk menghancurkan satu sama lain.

Bagi kita yang meyakini bahwa kita takkan pernah menumpahkan darah orang lain dengan sengaja, kita harus mengingat perkataan Yesus, “Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum” (Mat. 5:21-22). Hati manusia bisa penuh dengan niat membunuh, meski tidak benar-benar melakukan pembunuhan secara fisik.

Ketika kemarahan tak terkendali terhadap sesama mengancam akan menguasai kita, kita sangat membutuhkan Roh Kudus untuk memenuhi dan mengendalikan hati kita, supaya kecenderungan manusiawi kita digantikan dengan buah Roh (Gal. 5:19-23). Barulah kemudian kita dapat memiliki hubungan yang penuh kasih, sukacita, dan damai sejahtera dengan sesama. —Bill Crowder

WAWASAN
Matius 5:22 mengingatkan kita agar berhati-hati terhadap kemarahan. Namun, marah sebagai respons manusiawi terhadap seseorang atau suatu keadaan sesungguhnya tidak selalu salah. Pemazmur dengan bijak mengingatkan kita, “Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa” (Mazmur 4:5). Yesus marah kepada para pedagang Yahudi yang menajiskan bait Allah (Yohanes 2:13-16) dan pada orang Yahudi yang tidak percaya (Markus 3:5). Rasul Paulus marah melihat penyembahan berhala yang terjadi di Atena (Kisah Para Rasul 17:16). Akan tetapi, kita berdosa jika kemarahan dibiarkan menguasai kita: “Janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis” (Efesus 4:26-27). Paulus berkata agar “Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan” (4:31). Yakobus mengingatkan kita agar “lambat untuk marah; sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah” (Yakobus 1:19-20). —K. T. Sim

Hati yang Marah

Seberapa sehatkah hubungan kamu dengan orang lain? Bagaimana kamu dapat mengizinkan Roh Kudus untuk menghasilkan buah yang akan lebih menyehatkan hubungan kamu dengan sesama?

Ya Bapa, tolong aku ketika aku ingin balas menyerang orang yang menyakitiku. Tolonglah aku agar dapat menanggapi dengan kasih.

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 65-66; 1 Timotius 2

Bagikan Konten Ini
38 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam TanganMu saja ya Tuhan biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *