Berharap kepada Allah

Minggu, 30 Oktober 2022

Baca: Ratapan 3:22-26

3:22 Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya,

3:23 selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!

3:24 “TUHAN adalah bagianku,” kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya.

3:25 TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia.

3:26 Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN.

“Tuhan adalah bagianku,” kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya. —Ratapan 3:24

Menjelang masa libur hari raya, biasanya pengiriman paket sering mengalami penundaan karena pemesanan lewat daring tiba-tiba melonjak. Saya ingat suatu masa ketika keluarga saya memilih pergi ke toko untuk berbelanja karena tahu kami tidak dapat mengandalkan pengiriman lewat pos. Meski demikian, ketika ibu saya berlangganan sebuah akun yang dilengkapi layanan pengiriman yang lebih cepat, ekspektasi itu berubah. Sekarang dengan jaminan pengiriman dua hari, kami terbiasa menerima barang-barang dengan cepat, dan merasa frustrasi jika terjadi keterlambatan.

Kita hidup di dunia yang terbiasa mendapat kepuasan instan, sehingga sulit bagi kita untuk menunggu. Namun, dalam dunia rohani, kesabaran adalah sikap yang patut dipuji. Ketika Kitab Ratapan ditulis, bangsa Israel sedang berduka karena kehancuran Yerusalem oleh tentara Babel, dan mereka sendiri menghadapi berbagai tantangan. Meski demikian, di tengah kekacauan itu, penulis menegaskan bahwa karena ia yakin Allah akan memenuni kebutuhannya, ia akan menantikan-Nya (Rat. 3:24).

Allah tahu kita cenderung merasa cemas ketika jawaban doa-doa kita tidak kunjung datang. Kitab Suci mendorong dengan mengingatkan kita untuk terus menantikan Allah. Kita tidak perlu menjadi letih atau khawatir, karena “tak habis-habisnya rahmat-Nya” (ay.22). Sebaliknya, dengan pertolongan Allah, kita tetap dapat berdiam diri dan menantikan Dia (lih. Mzm. 37:7). Kiranya kita menantikan Allah, dengan mempercayai kasih setia-Nya, bahkan ketika kita bergumul dengan kerinduan dan doa-doa yang belum terjawab. —Kimya Loder

WAWASAN
Kitab Ratapan (unik dalam literatur alkitabiah) adalah kumpulan lagu atau nyanyian penguburan (ratapan). Empat dari lima pasal pertama disusun secara akrostik dengan menggunakan dua puluh dua huruf dari alfabet Ibrani. Pasal 3, yang berisi enam puluh enam ayat, disusun secara akrostik dalam rangkaian tiga ayat, dengan setiap ayat dimulai huruf alfabet yang sama. Nada kitab ini begitu serius. Allah telah menjatuhkan penghakiman atas Yerusalem (1:1) dan bangsa Israel (ay.3). Walaupun kita membaca bagaimana keadaan di kota Yerusalem sangat menyayat hati, tetapi ayat 22-25 dari pasal 3 melegakan hati dengan sukacita dan harapan. Dorongan semangat yang serupa juga disampaikan dalam ayat 31-32: “Karena tidak untuk selama-lamanya Tuhan mengucilkan. Karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setia-Nya.” —Arthur Jackson

Berharap kepada Allah

Bagaimana selama ini kamu menantikan Allah? Bagaimana kamu dapat mempercayai waktu Allah?

Bapa Surgawi, terkadang sulit rasanya menantikan Engkau. Berilah aku kekuatan untuk terus berharap kepada-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 20-21; 2 Timotius 4

Bagikan Konten Ini
35 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amin

  2. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan.

  3. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    amin ya bpk yg baikajar kami di dlm menghdpi hdp ini agar tdk takut namun memperc ngkau sepenuhnya ajar kami untk kami tdk gentar namun saya bisa sepenuhnya berhrp dan beriman kpdmu ya bpk amin

  4. Sonia Dewi Kusumastuti
    Sonia Dewi Kusumastuti says:

    Amin, terima kasih atas renungannya. Bapa, ajar aku untuk terus berharap dan menantikan Engkau.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *