Bayi Laki-Laki

Jumat, 14 Oktober 2022

Baca: Ulangan 10:14-22

10:14 Sesungguhnya, TUHAN, Allahmulah yang empunya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit, dan bumi dengan segala isinya;

10:15 tetapi hanya oleh nenek moyangmulah hati TUHAN terpikat sehingga Ia mengasihi mereka, dan keturunan merekalah, yakni kamu, yang dipilih-Nya dari segala bangsa, seperti sekarang ini.

10:16 Sebab itu sunatlah hatimu dan janganlah lagi kamu tegar tengkuk.

10:17 Sebab TUHAN, Allahmulah Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan, Allah yang besar, kuat dan dahsyat, yang tidak memandang bulu ataupun menerima suap;

10:18 yang membela hak anak yatim dan janda dan menunjukkan kasih-Nya kepada orang asing dengan memberikan kepadanya makanan dan pakaian.

10:19 Sebab itu haruslah kamu menunjukkan kasihmu kepada orang asing, sebab kamupun dahulu adalah orang asing di tanah Mesir.

10:20 Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu, kepada-Nya haruslah engkau beribadah dan berpaut, dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah.

10:21 Dialah pokok puji-pujianmu dan Dialah Allahmu, yang telah melakukan di antaramu perbuatan-perbuatan yang besar dan dahsyat, yang telah kaulihat dengan matamu sendiri.

10:22 Dengan tujuh puluh orang nenek moyangmu pergi ke Mesir, tetapi sekarang ini TUHAN, Allahmu, telah membuat engkau banyak seperti bintang-bintang di langit.”

[Allah] membela hak anak yatim dan janda dan menunjukkan kasih-Nya kepada orang asing. —Ulangan 10:18

Selama lebih dari satu tahun, nama resmi anak itu ialah “Bayi Laki-Laki”. Ia ditemukan seorang petugas keamanan yang mendengar tangisannya. Waktu itu ia baru berumur beberapa jam dan hanya terbungkus kantong yang ditinggalkan di tempat parkir rumah sakit.

Segera setelah ditemukan, dinas sosial memanggil suami-istri yang akhirnya menjadi keluarganya. Pasangan itu mengasuh dan memanggilnya Grayson (bukan nama sebenarnya). Setelah proses adopsi selesai, Grayson resmi menjadi namanya. Hari ini kamu akan melihatnya sebagai seorang anak ceria yang sedikit cadel saat ia berbicara dengan penuh semangat. Tidak ada yang pernah menduga bahwa ia pernah ditemukan dalam sebuah kantong.

Pada masa tuanya, Musa merenungkan kembali karakter Allah dan semua perbuatan-Nya bagi bangsa Israel. Musa memberi tahu mereka, “Oleh nenek moyangmulah hati Tuhan terpikat sehingga Ia mengasihi mereka” (Ul. 10:15). Kasih ini begitu luas. “[Allah] membela hak anak yatim dan janda dan menunjukkan kasih-Nya kepada orang asing dengan memberikan kepadanya makanan dan pakaian,” kata Musa (ay.18). “Dialah pokok puji-pujianmu dan Dialah Allahmu” (ay.21).

Baik melalui proses adopsi, maupun sekadar melalui kasih dan pelayanan, kita semua dipanggil untuk mencerminkan kasih Allah. Pasangan yang penuh kasih itu menjadi tangan dan kaki yang Allah pakai untuk mengulurkan kasih-Nya kepada seseorang yang mungkin telah diabaikan dan tidak diakui. Kita juga dapat menjadi tangan dan kaki-Nya. —Tim Gustafson

WAWASAN
Perikop hari ini (Ulangan 10:14-22) ditulis dengan gaya yang lebih anggun daripada bagian lain kitab ini. Di dalamnya terkandung gaya bahasa yang lebih deskriptif dan juga memakai sejumlah perangkat retorika—seperti pengulangan gagasan dalam bentuk yang berbeda-beda—agar pembaca lebih memahami isinya. Ini menunjukkan perkataan Musa sedang menuju pada puncaknya. Ahli Perjanjian Lama, Daniel Block, berkata bahwa Musa “akan menyampaikan implikasi moral dan spiritual dari keistimewaan hubungan perjanjian yang telah ia sampaikan untuk kedua kalinya.” Syarat moral itu adalah ketaatan pada perintah Allah. Musa mengulanginya sampai tiga kali dengan tiga perintah yang berbeda: berpeganglah kepada perintah (ay.12-13), sunatlah hatimu (ay.16), serta takut dan beribadahlah kepada Allah (ay.20). Setiap panggilan untuk menaati dan melayani Allah tersebut diikuti oleh puji-pujian akan karakter Allah (lihat ay.14,17,21). —J. R. Hudberg

Bayi Laki-Laki

Bagaimana kamu mengalami Allah yang mengulurkan kasih-Nya kepada kamu dalam hal besar maupun kecil? Hal kecil apa yang mungkin kamu lakukan hari ini untuk mencerminkan kasih itu?

Bapa Surgawi, berbelaskasihanlah kepada anak-anak yatim. Tolong kami untuk menjadi tangan dan kaki-Mu pada hari ini.

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 43-44; 1 Tesalonika 2

Bagikan Konten Ini
45 replies
  1. Marison Sinaga
    Marison Sinaga says:

    Selamat pagi Bapak/Ibu, saya mau bertanya mengenai arti dari ‘sunatlah hatimu’ dalam nats ini. Saya belum mengerti bapak) ibu.
    🙏🙏

  2. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari,pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan, serta tolong kami, sembuh kan juga orang orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam TanganMu saja ya Tuhan, biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya , amin

  3. Clarine Chan
    Clarine Chan says:

    Amin Yess .. terimakasih Tuhan sudah mengasihiku sampai saat ini .. bekerjalah terus didalam kehidupanku . 💫⚘️

  4. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    amin ya tuhan kami rindu untk melayani engkau untk jiwa 2 yg blm dan mengenal ( perc kpdmu dan terslmtkan)

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *