Bagian Anda, Bagian Allah

Selasa, 11 Oktober 2022

Baca: Kejadian 12:1-9

12:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;

12:2 Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.

12:3 Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.”

12:4 Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lotpun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran.

12:5 Abram membawa Sarai, isterinya, dan Lot, anak saudaranya, dan segala harta benda yang didapat mereka dan orang-orang yang diperoleh mereka di Haran; mereka berangkat ke tanah Kanaan, lalu sampai di situ.

12:6 Abram berjalan melalui negeri itu sampai ke suatu tempat dekat Sikhem, yakni pohon tarbantin di More. Waktu itu orang Kanaan diam di negeri itu.

12:7 Ketika itu TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: “Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu.” Maka didirikannya di situ mezbah bagi TUHAN yang telah menampakkan diri kepadanya.

12:8 Kemudian ia pindah dari situ ke pegunungan di sebelah timur Betel. Ia memasang kemahnya dengan Betel di sebelah barat dan Ai di sebelah timur, lalu ia mendirikan di situ mezbah bagi TUHAN dan memanggil nama TUHAN.

12:9 Sesudah itu Abram berangkat dan makin jauh ia berjalan ke Tanah Negeb.

Pergilah . . . ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Lalu pergilah Abram. —Kejadian 12:1,4

Ketika teman saya Janice diminta mengepalai departemen di tempat kerjanya, ia merasa tidak sanggup. Pasalnya, ia baru beberapa tahun bekerja di sana. Ketika mendoakan hal ini, ia merasa Allah mendorongnya untuk menerima penugasan tersebut. Namun, tetap saja, ia khawatir tidak dapat memenuhi tanggung jawab itu. “Bagaimana aku dapat memimpin sementara pengalamanku hanya sedikit?” ia bertanya kepada Allah. “Mengapa menempatkan aku di sini kalau nanti aku bakal gagal juga?”

Kemudian Janice membaca mengenai panggilan Allah bagi Abram dalam Kejadian 12 dan mencatat bahwa bagian Abram adalah “Pergi . . . ke negeri yang akan [Allah] tunjukkan kepadamu; Lalu pergilah Abram” (ay.1,4). Ini merupakan langkah radikal, karena pada masa itu tak ada orang yang pernah meninggalkan tanah kelahiran dan memboyong seluruh keluarga seperti yang dilakukan Abram. Namun, Allah meminta Abram untuk mempercayai-Nya dengan meninggalkan semua miliknya, dan Dia yang akan melakukan sisanya. Identitas? Abram akan menjadi bangsa yang besar. Pemeliharaan? Allah akan memberkati. Reputasi? Namanya akan termasyhur. Tujuan? Ia akan menjadi berkat bagi semua orang di muka bumi. Memang, Abram sempat melakukan beberapa kesalahan besar di sepanjang perjalanannya, tetapi ”karena iman Abraham taat, . . . lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui” (Ibr. 11:8).

Kesadaran tersebut mengangkat beban berat dari hati Janice. “Saya tidak perlu khawatir apakah saya akan ‘berhasil’ dalam pekerjaan saya,” katanya kemudian. “Saya hanya perlu fokus mempercayai Allah yang akan memampukan saya melakukannya.” Ketika Allah memberikan iman yang kita butuhkan, kiranya kita senantiasa mempercayai Dia dengan seluruh hidup kita. —Leslie Koh

WAWASAN
Secara harfiah, frasa Ibrani yang diterjemahkan “pergi” (Kejadian 12:1) adalah “pergilah ke dirimu sendiri.” Meski sulit diterjemahkan, cara perintah tegas tersebut diungkapkan dalam Alkitab Terjemahan Lama, “Keluarlah engkau,” mungkin lebih mendekati. Janji yang diberikan kepada Abraham—tanah, banyak keturunan, dan berkat (ay.2-3,7)—menggemakan akibat dari kejatuhan Adam dan Hawa. yakni pengusiran dari taman Eden, sakit melahirkan, dan kesulitan dalam mengelola tanah (3:16-24). Perbandingan yang paralel itu menunjukkan bahwa Allah akan memulai rencana-Nya untuk membalikkan akibat dari kejatuhan manusia ke dalam dosa, melalui Abraham dan istrinya, supaya oleh mereka “semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat” (12:3). —Monica La Rose

Bagian Anda, Bagian Allah

Apa yang kamu khawatirkan sehubungan dengan tanggung jawab kamu? Bagaimana Allah meminta kamu untuk mempercayai-Nya dalam kondisi kamu saat ini?

Ya Allah, aku ingin menyerahkan ketakutan dan kekhawatiranku untuk berhasil dalam peran dan tanggung jawabku. Mampukan aku untuk melakukan bagianku di saat Engkau melakukan bagian-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 37-38; Kolose 3

Bagikan Konten Ini
54 replies
« Older Comments
« Older Comments

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *