Alasan untuk Bersukacita

Rabu, 19 Oktober 2022

Baca: Mazmur 64

64:1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. (64-2) Ya Allah, dengarlah suaraku pada waktu aku mengaduh, jagalah nyawaku terhadap musuh yang dahsyat.

64:2 (64-3) Sembunyikanlah aku terhadap persepakatan orang jahat, terhadap kerusuhan orang-orang yang melakukan kejahatan,

64:3 (64-4) yang menajamkan lidahnya seperti pedang, yang membidikkan kata yang pahit seperti panah,

64:4 (64-5) untuk menembak orang yang tulus hati dari tempat yang tersembunyi; sekonyong-konyong mereka menembak dia dengan tidak takut-takut.

64:5 (64-6) Mereka berpegang teguh pada maksud yang jahat, mereka membicarakan hendak memasang perangkap dengan sembunyi; kata mereka: “Siapa yang melihatnya?”

64:6 (64-7) Mereka merancang kecurangan-kecurangan: “Kami sudah siap, rancangan sudah rampung.” Alangkah dalamnya batin dan hati orang!

64:7 (64-8) Tetapi Allah menembak mereka dengan panah; sekonyong-konyong mereka terluka.

64:8 (64-9) Ia membuat mereka tergelincir karena lidah mereka; setiap orang yang melihat mereka menggeleng kepala.

64:9 (64-10) Maka semua orang takut dan memberitakan perbuatan Allah, dan mengakui pekerjaan-Nya.

64:10 (64-11) Orang benar akan bersukacita karena TUHAN dan berlindung pada-Nya; semua orang yang jujur akan bermegah.

Orang benar akan bersukacita karena Tuhan dan berlindung pada-Nya; semua orang yang jujur akan bermegah. —Mazmur 64:11

Ketika Glenda memasuki aula gereja, sukacitanya langsung memenuhi seluruh ruangan. Ia baru saja pulih dari operasi yang besar. Saat ia menyapa saya dengan akrab sepulang kebaktian, saya bersyukur kepada Allah atas tahun-tahun yang kami habiskan bersama—saat ia menangis bersama saya, menegur saya dengan lemah lembut, dan menguatkan saya. Ia bahkan meminta maaf saat merasa telah menyinggung perasaan saya. Apa pun situasinya, ia selalu mengundang saya untuk menceritakan masalah dan beban hidup saya dengan jujur, dan mengingatkan bahwa kami memiliki banyak alasan untuk memuji Allah.

Mama Glenda, begitu saya memanggilnya, memeluk saya dengan lembut dan penuh kasih sayang. Kami bercakap-cakap sebentar dan berdoa bersama. Lalu ia pergi—dengan bersenandung dan bernyanyi seperti biasa, sambil mencari orang lain untuk diberkati olehnya.

Dalam Mazmur 64, Daud dengan berani menghampiri Allah dengan keluh kesahnya (ay.2). Ia menyuarakan perasaan frustrasinya terhadap kejahatan di sekitarnya (ay.3-7). Ia tidak kehilangan keyakinannya akan kuasa Allah dan kesetiaan-Nya untuk menepati janji-janji-Nya (ay.8-10). Ia tahu bahwa suatu hari, “Orang benar akan bersukacita karena Tuhan dan berlindung pada-Nya; semua orang yang jujur akan bermegah!” (ay.11).

Selama menantikan kedatangan Yesus kembali, kita pasti akan mengalami beragam kesulitan. Namun, kita selalu memiliki alasan untuk bersukacita dalam hari-hari yang telah Allah jadikan. —Xochitl Dixon

WAWASAN
Daud punya banyak musuh-musuh kejam yang berkonspirasi melawannya dan mengancam hidupnya. Dia menulis Mazmur 52–64 tidak saja untuk menggambarkan ketakutan dan penderitaannya, tetapi juga kepercayaannya bahwa Allah akan menangani musuh-musuhnya serta melindungi dan menjaganya agar selamat. Mazmur 64 adalah bagian terakhir dari kesaksian tersebut. Dalam mazmur ini, Daud menulis tentang bahaya dan derita yang ia alami ketika musuh-musuhnya memfitnah dan menista dirinya (ay.2-7). Dalam keyakinan akan pertolongan Allah, Daud menyatakan bahwa Dia akan membenarkannya dan menghukum para pelaku kejahatan itu (ay.8-10). Daud berpaling kepada Allah sebagai tempat perlindungannya yang aman (ay.11). Dalam Perjanjian Baru, Paulus menasihatkan kita untuk memberikan tanggapan serupa terhadap musuh-musuh kita: “Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan” (Roma 12:19). —K. T. Sim

Alasan untuk Bersukacita

Alasan apa saja yang Allah berikan untuk kamu bersukacita hari ini? Bagaimana kamu dapat menguatkan seseorang yang mungkin merasa patah semangat dan tidak berdaya?

Allah Mahabesar, terima kasih, Engkau telah memberiku banyak sekali alasan untuk bersukacita saat aku mensyukuri keberadaan-Mu, perbuatan-Mu, dan janji-janji yang Engkau akan genapi.

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 56-58; 2 Tesalonika 2

Bagikan Konten Ini
50 replies
  1. Sandra Ria
    Sandra Ria says:

    Aminnn, terima kasih atas renungan Firman Tuhan pagi ini, Tuhan Yesus memberkati kita semua, Aminnn 😇🙏✨

  2. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerah kan segala rencana kehidupan kami kedalam TanganMu saja biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin

  3. Sayuti Melik Purba
    Sayuti Melik Purba says:

    Hendaklah kita bersyukur senantiasa saat kemenangan adalah milik kita yg Percaya..
    kita memiliki Allah yg menjadi jawaban atas segala suka dan duka di setiap musim hidup kita

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *