Pelajaran dari Lego
Senin, 5 September 2022
Baca: Yakobus 1:2-12
1:2 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,
1:3 sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.
1:4 Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.
1:5 Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, –yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit–,maka hal itu akan diberikan kepadanya.
1:6 Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
1:7 Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.
1:8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.
1:9 Baiklah saudara yang berada dalam keadaan yang rendah bermegah karena kedudukannya yang tinggi,
1:10 dan orang kaya karena kedudukannya yang rendah sebab ia akan lenyap seperti bunga rumput.
1:11 Karena matahari terbit dengan panasnya yang terik dan melayukan rumput itu, sehingga gugurlah bunganya dan hilanglah semaraknya. Demikian jugalah halnya dengan orang kaya; di tengah-tengah segala usahanya ia akan lenyap.
1:12 Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan. —Yakobus 1:12
Setiap tahun, kira-kira sepuluh keping Lego terjual kepada setiap orang di muka bumi ini. Itu artinya lebih dari tujuh puluh lima miliar bata plastik kecil secara total. Namun, itu semua tidak akan terjadi kalau bukan karena kegigihan pembuat mainan asal Denmark, Ole Kirk Christiansen.
Selama beberapa dekade, Christiansen sudah bekerja keras di Billund, Denmark, sebelum menciptakan Leg Godt, yang berarti “bermain dengan baik”. Dua kali bengkel kerjanya dilalap api. Ia mengalami kebangkrutan dan perang dunia sehingga kekurangan material. Akhirnya, pada akhir 1940-an, ia mendapat ide untuk membuat bata-bata plastik yang bisa saling mengunci. Saat Ole Kirk meninggal dunia pada tahun 1958, Lego sudah berkembang menjadi merek yang dikenal luas.
Bertahan di tengah tantangan pekerjaan dan kehidupan memang tidak mudah. Demikian pula dalam kehidupan rohani, saat kita berusaha bertumbuh semakin menyerupai Yesus. Masalah bisa datang menimpa, dan kita membutuhkan kekuatan Allah untuk bertahan. Yakobus menulis, “Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan” (Yak. 1:12). Terkadang cobaan yang kita hadapi berupa hubungan, keuangan, atau kesehatan yang memburuk. Terkadang kita menghadapi godaan yang menghambat kita untuk memuliakan Allah dengan hidup kita.
Namun, Allah menjanjikan hikmat untuk saat-saat seperti itu (ay.5), dan Dia meminta kita untuk percaya bahwa Dia akan menyediakan segala yang kita butuhkan (ay.6). Melalui semua itu, ketika kita mengizinkan Dia menolong kita untuk bertahan dalam menghormati Dia dengan hidup kita, kita menemukan berkat sejati (ay.12). —DAVE BRANON
WAWASAN
Surat Yakobus (yang kemungkinan besar ditulis oleh Yakobus, saudara tiri Yesus) tidak ditujukan kepada jemaat tertentu, tetapi “kepada kedua belas suku di perantauan” (ay.1). Itu menunjukkan bahwa pembaca utamanya adalah orang-orang Yahudi yang sudah percaya kepada Yesus, kemungkinan mereka yang meninggalkan tanah Yudea untuk melarikan diri dari penganiayaan (lihat Kisah Para Rasul 11:19). Yakobus sering menyebut orang percaya sebagai “saudara-saudara” (adelphoi dalam bahasa Yunani) dalam suratnya (1:2,16,19; 2:1,5,14; 3:10,12; 4:11; 5:7,9,10,12,19). Sejumlah ahli berpendapat bahwa seringnya istilah itu dipakai Yakobus membuatnya dapat diterima oleh para pembaca Yahudi yang memandang sesama orang Yahudi sebagai saudara dalam iman dan keturunan (adelphoi mengacu kepada sesama orang Yahudi dalam Kisah Para Rasul 2:29 dan Roma 9:3). Pada masa awal Kekristenan, ungkapan itu berkembang hingga mencakup semua orang percaya, termasuk bangsa-bangsa lain (lihat Roma 12:10). —Monica La Rose

Pencobaan apa saja yang kamu hadapi belakangan ini? Bagaimana Allah dapat menolong kamu untuk hidup sepenuh hati bagi-Nya?
Ya Tuhan Yesus, dengan mempelajari hidup-Mu, aku mengenal arti kegigihan. Kiranya teladan-Mu menjadi pedomanku saat pencobaan menghadangku.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 146-147; 1 Korintus 15:1-28
Amin
semoga ada hati yang dibukakan 🥺
Puji Tuhan. Amin
aminn aminn aminn aminn aminn ðŸ™ðŸ™ðŸ™
Amin…. thanks Lord…
amin
Amin
ðŸ¤ðŸ¤
Amin
Amin
Amen
amin
Amin…
aminnnn😇😇😇
Amjn
Amin🤗
Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari , pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana , kami menyerah kan segala rencana kehidupan kami kedalam TanganMu saja ya Tuhan, biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin
Amin
Amin
Amin
Amin
Amin
Amin
Yesus tak pernah berubah dan akan selalu menggenapi janji Nya
Amin
amin i miss you lord iam surender to You ðŸ™
Amin😇ðŸ™
amenn
Aminn
amin
amin
Amin
Terima kasih Tuhan atas saudara-saudara yang saling mengingatkan. Hamba terjatuh dan Engkau terus menyegarkan dengan berbagai cara. Terpujilah Tuhanku Yesus. Amin.
Amin
Amin
Amin
Amen
😇
Ya Tuhan Yesus, dengan mempelajari hidup-Mu, aku mengenal arti kegigihan. Kiranya teladan-Mu menjadi pedomanku saat pencobaan menghadangku
Amin
Aminnnnnnnn
Amin
amin
Amin
amin
amin saya perc kdpmu di dlm setiap pencobaan untk tdk gentar dan takut bahwa setiap org perc memiliki iman yg tegjh dan memiliki percayaan dsrpenuhnya hanya kpdmu ya bpk amin dan bertahan sampai berakhir dan memiliki mahkota ke hdp yg fari pd mu ya bpk amin
Amin
Amin
Amen😇😇
AMEN TUHAN