Keluarga yang Utuh

Rabu, 14 September 2022

Baca: Efesus 2:17-22

2:17 Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang “jauh” dan damai sejahtera kepada mereka yang “dekat”,

2:18 karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa.

2:19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,

2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.

2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.

2:22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.

Sebuah kota atau keluarga yang terpecah-pecah dan bermusuhan satu sama lain akan hancur. —Matius 12:25 bis

Pada tanggal 16 Juni 1858, ketika baru terpilih sebagai kandidat partai Republik untuk Senat Amerika Serikat dari negara bagian Illinois, Abraham Lincoln menyampaikan pidatonya yang terkenal, “Keluarga yang Terpecah-pecah”, yang menyoroti ketegangan di antara berbagai pihak di Amerika terkait isu perbudakan. Pidato ini mengusik banyak orang, baik teman maupun lawan Lincoln. Lincoln menganggap penting untuk memakai istilah “keluarga yang terpecah-pecah”, yang diucapkan Yesus di Matius 12:25, karena istilah tersebut sangat dikenal dan mengena. Lincoln menggunakan ungkapan ini agar pidatonya “masuk ke benak setiap orang sehingga mereka menyadari betapa gentingnya kondisi saat ini.”

Bila keluarga yang terpecah-pecah tak dapat bertahan lama, maka sebaliknya, keluarga yang utuh akan sanggup bertahan dari kehancuran. Secara prinsip, demikianlah seharusnya keluarga Allah (Ef. 2:19). Walaupun terdiri atas orang-orang dari berbagai latar belakang, bersama kita telah diperdamaikan dengan Allah (dan sesama) melalui kematian Yesus di kayu salib (ay.14-16). Dengan mengingat kebenaran ini (lih. Ef. 3), Paulus memerintahkan orang percaya: “Berusahalah sungguh-sungguh untuk hidup dengan damai supaya kesatuan yang diciptakan oleh Roh Allah tetap terpelihara” (4:3 bis).

Hari ini, saat ketegangan yang meningkat sedang mengancam kesatuan di antara kita, seperti dalam keluarga dan umat Tuhan, kiranya Allah memberi hikmat dan kekuatan agar kita dapat memelihara kesatuan itu dengan pertolongan Roh Kudus. Kita pun akan dimampukan-Nya menjadi terang di tengah dunia yang gelap dan terpecah-pecah. —Arthur Jackson

WAWASAN
Iman kepada Kristus lebih merupakan suatu pengalaman bersama daripada pengalaman pribadi. Ketika Perjanjian Baru menggambarkan kehidupan orang-orang percaya, istilah yang dipakai hampir selalu dalam bentuk jamak, dan itulah yang dinyatakan dalam Efesus 2:17-22. Ungkapan-ungkapan kuncinya adalah “kawan sewarga” (ay.19) dan “dibangun bersama” (ay.22 BIS). Setiap kali disebut, yang dimaksudkan adalah tubuh Kristus, bukan masing-masing pribadi. Selain itu, bukan saja ungkapan-ungkapan itu berbentuk jamak, tetapi juga mengacu kuat kepada jemaat sebagai suatu komunitas—ini terlihat nyata dari istilah kawan dan bersama. Namun, istilah-istilah tersebut bukan semata-mata menyatakan kemajemukan, tetapi juga berbicara tentang memasuki suatu pengalaman bersama dengan satu sama lain sebagai umat percaya. Gambaran itu diperkuat lebih dari dua puluh lima kali di dalam Perjanjian Baru, ketika kita ditantang oleh pernyataan-pernyataan “saling/satu akan yang lain”—seperti dalam Roma 12:10,16; 15:7; Efesus 4:2,32; 5:21—yang menunjukkan bagaimana kita seharusnya berhubungan dengan satu sama lain sebagai sesama anggota tubuh Kristus. —Bill Crowder

Keluarga yang Utuh

Bagaimana Allah dapat menjadikan kamu sebagai pembawa damai di tengah keluarga? Ayat Alkitab mana saja yang dapat menolong kamu mengatasi ketegangan dan perpecahan dalam hubungan dengan orang lain?

Tuhan Yesus, berilah aku hikmat, keberanian, dan kekuatan untuk hidup dengan menjaga perdamaian dengan semua orang.

Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 19-21; 2 Korintus 7

Bagikan Konten Ini
44 replies
  1. Feodora Judith
    Feodora Judith says:

    Tuhan Yesus, berilah aku hikmat, keberanian, dan kekuatan untuk hidup dengan menjaga perdamaian dengan semua orang.

  2. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkan lah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerah kan segala rencana kehidupan kami kedalam TanganMu saja ya Tuhan, biarlah KehendakMu yang terjadi, terpuji lah NamaMu kekal selamanya, amin

  3. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    amin jadikan kami bpk untk menjadi layak di hdp an mu untk menjadi berkat layak dan berkenab di hdpan mu ya bpk dan hdp menjadi betkat bagi bnyk orang amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *