Kekuatan Sebuah Nama

Sabtu, 24 September 2022

Baca: Kejadian 17:1-8,15-16

17:1 Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya: “Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela.

17:2 Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan membuat engkau sangat banyak.”

17:3 Lalu sujudlah Abram, dan Allah berfirman kepadanya:

17:4 “Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.

17:5 Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.

17:6 Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja.

17:7 Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu.

17:8 Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kaudiami sebagai orang asing, yakni seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka.”

17:15 Selanjutnya Allah berfirman kepada Abraham: “Tentang isterimu Sarai, janganlah engkau menyebut dia lagi Sarai, tetapi Sara, itulah namanya.

17:16 Aku akan memberkatinya, dan dari padanya juga Aku akan memberikan kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja bangsa-bangsa akan lahir dari padanya.”

Namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. —Kejadian 17:5

Ranjit menciptakan sebuah lagu berisikan nama anak-anak jalanan di Mumbai, India, untuk menyenangkan dan menguatkan mereka. Ia menciptakan melodi yang unik bagi setiap nama dan mengajarkan mereka lagu tersebut, dengan harapan anak-anak itu memiliki kenangan yang indah tentang nama mereka. Bagi anak-anak yang jarang mendengar nama mereka disebutkan dengan penuh kasih, Ranjit memberikan penghormatan sebagai hadiah bagi mereka.

Nama adalah sesuatu yang penting dalam Alkitab, biasanya menunjukkan karakter atau tugas baru seseorang. Contohnya, Allah mengganti nama Abram dan Sarai ketika Dia membuat perjanjian dengan mereka, untuk menyatakan bahwa Dia akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Nya. Abram, yang berarti “bapa yang mulia”, berubah menjadi Abraham, “bapa banyak orang”. Sementara Sarai, yang berarti “putri raja”, berubah menjadi Sara, yang berarti “ibu banyak orang” (Kej. 17:5,15).

Nama-nama baru yang diberikan Allah itu juga termasuk janji-Nya bahwa mereka akan memiliki keturunan. Ketika Sara melahirkan seorang anak laki-laki, mereka sangat gembira dan menamainya Ishak, yang berarti “ia tertawa”. Sara berkata, “Allah telah membuat aku tertawa; setiap orang yang mendengarnya akan tertawa karena aku” (Kej. 21:6).

Kita menunjukkan rasa hormat kepada orang-orang saat kita memanggil nama mereka dan menegaskan keberadaan mereka di mata Allah. Suatu nama panggilan juga dapat menegaskan keunikan seseorang yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. —Amy Boucher Pye

WAWASAN
Di usianya yang ketujuh puluh lima, Allah menjanjikan Abram bahwa ia akan menjadi bapak dari suatu “bangsa yang besar” dan keturunannya akan memiliki Kanaan (Kejadian 12:2,7). Dalam Kejadian 13:15-16, Allah menjelaskan kedua janji itu. Menanggapi keragu-raguan Abram, Allah memberikan keyakinan bahwa keturunan Abram akan datang dari darah dagingnya sendiri (15:3-5). Allah kemudian memasukkan kedua janji itu ke dalam perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham: “Pada hari itulah TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abram” (ay.18). Itulah pertama kalinya kata perjanjian digunakan untuk janji Allah kepada Abram. Tiga belas tahun kemudian, Allah memperluas berkat keturunannya, dengan menjadikan Abram “bapa sejumlah besar bangsa” dan mengubah namanya dari Abram menjadi Abraham (17:4-5). —K.T. Sim

Kekuatan Sebuah Nama

Bagaimana perasaan kamu tentang nama kamu? Pernahkah kamu menyebutkan suatu kualitas dalam diri teman atau anggota keluarga kamu yang sesuai dengan nama mereka?

Ya Bapa atas segala nama, Engkau telah menciptakanku menurut rupa-Mu, bahkan Engkau sangat mengasihiku. Bentuklah aku menjadi semakin serupa dengan-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Kidung Agung 4-5; Galatia 3

Bagikan Konten Ini
36 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan serta beri kekuatan kepada. yang terkena bencana, kami menyerah kan segala rencana kehidupan kami kedalam TanganMu saja ya Tuhan, biarlah KehendakMu yang terjadi, terpuji lah NamaMu kekal selamanya, amin

  2. E
    E says:

    SEMANGAT UNTUK KITA SEMUA YANG PERCAYA KEPADA-NYA!
    Ingat, apapun situasi kita saat ini, Ia-lah satu satunya yang selalu ada bersama dengan kita, menuntut, dan menyayangi kita apa adanya, karena kemuliaan satu-satunya hanya untuk Dia, Raja alam semesta!

  3. karmila
    karmila says:

    siapapun nama kamu, Allah selalu ingat kamu dan siapapun kamu adalah umat Allah yg jadi bagian dari “alat” kemuliaan Allah

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *