Iman yang Imajinatif
Senin, 19 September 2022
Baca: Yesaya 55:6-13
55:6 Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!
55:7 Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.
55:8 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
55:9 Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
55:10 Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan,
55:11 demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
55:12 Sungguh, kamu akan berangkat dengan sukacita dan akan dihantarkan dengan damai; gunung-gunung serta bukit-bukit akan bergembira dan bersorak-sorai di depanmu, dan segala pohon-pohonan di padang akan bertepuk tangan.
55:13 Sebagai ganti semak duri akan tumbuh pohon sanobar, dan sebagai ganti kecubung akan tumbuh pohon murad, dan itu akan terjadi sebagai kemasyhuran bagi TUHAN, sebagai tanda abadi yang tidak akan lenyap.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Gunung-gunung serta bukit-bukit akan bergembira dan bersorak-sorai di depanmu. —Yesaya 55:12
“Lihat, Opa! Pohon-pohon itu melambai-lambai kepada Allah!” Saat kami melihat pepohonan betula muda merunduk tertiup angin sebelum badai datang, pengamatan cucu laki-laki saya yang menarik itu membuat saya tersenyum dan bertanya, Apakah saya memiliki iman yang imajinatif seperti itu?
Berkaca pada kisah Musa dan semak yang terbakar, penyair Elizabeth Barrett Browning menulis bahwa “Bumi ini dijejali surga, / Dan setiap semak membara dengan Allah; / Namun hanya yang melihatlah, yang menanggalkan kasutnya.” Pekerjaan tangan Allah jelas terlihat di sekeliling kita dalam keajaiban ciptaan-Nya, dan suatu hari, saat bumi diperbarui, yang kita lihat akan jauh berbeda dari yang pernah ada sebelumnya.
Allah memberi tahu kita tentang hari tersebut ketika Dia menyatakannya melalui Nabi Yesaya, “Sungguh, kamu akan berangkat dengan sukacita dan akan dihantarkan dengan damai; gunung-gunung serta bukit-bukit akan bergembira dan bersorak-sorai di depanmu, dan segala pohon-pohonan di padang akan bertepuk tangan” (Yes. 55:12). Gunung-gunung bersorak-sorai? Pohon-pohonan bertepuk tangan? Mengapa tidak? Paulus mencatat bahwa “alam akan dibebaskan dari kuasa yang menghancurkannya dan akan turut dimerdekakan dan diagungkan bersama-sama dengan anak-anak Allah” (Rm. 8:21 bis).
Yesus pernah berbicara tentang batu yang berteriak (Luk. 19:40), dan kata-kata-Nya mengingatkan pada nubuat Nabi Yesaya tentang apa yang menanti mereka yang datang kepada-Nya untuk diselamatkan. Ketika kita memandang kepada-Nya dengan iman yang membayangkan perbuatan-perbuatan yang hanya dapat dilakukan oleh Allah, kita akan melihat keajaiban-keajaiban-Nya terus ada untuk selamanya! —James Banks
WAWASAN
Membaca kitab-kitab nubuatan bisa jadi tidak mudah dilakukan, karena kita harus memperhatikan betul-betul untuk mengetahui siapa yang sedang berbicara. Dalam Yesaya 55:1-5, Allah berbicara; ayat-ayat 6-7 menandai perpindahan kepada Yesaya sebagai pembicara. Nabi Yesaya mendorong para pendengarnya untuk memperhatikan pesan Allah. Apa isi pesan itu? Allah mengundang semua orang yang berkekurangan: “Datanglah . . . tanpa membayar, dan makanlah!” (ay.1 BIS) dan “Dengarlah, . . . datanglah kepada-Ku” (ay.3 BIS). Yesaya menguatkan pesan itu dengan mendesak umat, “Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui” (ay.6), dan sikap itu menuntut pertobatan: “Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya,” bahkan “meninggalkan rancangannya” (ay.7). Dengan kemampuan sendiri, perbuatan maupun pemikiran kita tidak akan dapat menyenangkan Allah (ay.8). Untuk itu, kita membutuhkan “Yang Mahakudus, Allah Israel” (ay.5)—Yesus itu sendiri. —Tim Gustafson

Bagaimana kamu membayangkan bumi yang baru dalam Kerajaan Allah yang kekal? Bagaimana kamu akan memuliakan Allah dengan imajinasi kamu hari ini?
Allah yang penuh kasih, aku memuji-Mu karena tidak ada yang lebih kreatif daripada-Mu! Aku menanti-nantikan untuk melihat keajaiban diri-Mu dan segala yang sanggup Engkau lakukan!
Bacaan Alkitab Setahun: Pengkhotbah 1-3; 2 Korintus 11:16-33
Amin
aminn aminn aminn aminn aminn ðŸ™ðŸ™ðŸ™
ðŸ¤ðŸ¤
Amin
aminnnn😇😇😇
Amin
Muliakan TUHAN dalam setiap segi kehidupan kita.Tks utk bacaan hari ini utk selalu mengingatkan kita bahwa tanpa penyertaan TUHAN maka apa yg kita lakukan,pikirkan,ucapkan semua itu sia2
Amin🤗
Amin…
Amin🤗
Amin
Amin
aminnn
Allah begitu ajaib. Amin.
Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerah kan segala rencana kehidupan kami kedalam TanganMu saja ya Tuhan, biarlah KehendakMu yang terjadi, terpuji lah NamaMu kekal selamanya, amin
terlalu panjang
amen
Amin
Amin😇
Amiin.. Tuhan Yesus memberkati
amin
Amin
Amin
amin
Amin
amin
Amin
amin
amin
amin
AMIN
😇
amen 💗
ajar kami bpk untk dpt melakukan hdp untk taat layak dan berkenan kpdmu ya bpk ku amin untk bisa saling mengasihi dan berinan kodmu bpk senantiasa amin
Amin..
Amin
Amin
Amen
AMEN YERPUJILAH ENGKAU YESUS
Amen😇ðŸ™