Diselamatkan dari Banjir

Sabtu, 17 September 2022

Baca: Mazmur 18:2-4,17-20

18:2 (18-3) Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku!

18:3 (18-4) Terpujilah TUHAN, seruku; maka akupun selamat dari pada musuhku.

18:4 (18-5) Tali-tali maut telah meliliti aku, dan banjir-banjir jahanam telah menimpa aku,

18:17 (18-18) Ia melepaskan aku dari musuhku yang gagah dan dari orang-orang yang membenci aku, karena mereka terlalu kuat bagiku.

18:18 (18-19) Mereka menghadang aku pada hari sialku, tetapi TUHAN menjadi sandaran bagiku;

18:19 (18-20) Ia membawa aku ke luar ke tempat lapang, Ia menyelamatkan aku, karena Ia berkenan kepadaku.

18:20 (18-21) TUHAN memperlakukan aku sesuai dengan kebenaranku, Ia membalas kepadaku sesuai dengan kesucian tanganku,

Ia . . . menarik aku dari banjir. —Mazmur 18:17

Pada bulan Agustus 2021 besar curah hujan di Waverly, Tennessee, tiga kali lipat dari yang diberikan ramalan cuaca. Dua puluh orang kehilangan nyawa dan ratusan rumah hancur dihantam badai. Jika bukan berkat keterampilan dan kemurahan hati pilot helikopter Joel Boyers, jumlah korban tewas mungkin akan jauh lebih besar.

Begitu mendapat panggilan telepon dari seorang wanita yang mengkhawatirkan orang-orang yang dikasihinya, sang pilot pun berangkat. Selain menyaksikan rumah-rumah terbakar dan mobil-mobil tersangkut di pohon, Boyes berkata, “Di bawah sana hanya tampak air berlumpur yang berarus deras.” Namun, pilot pemberani itu tetap melanjutkan upayanya menyelamatkan dua belas orang dari atap rumah mereka.

Sering kali dalam kehidupan ini, bencana banjir yang kita hadapi tidaklah harfiah—meski begitu, tetap saja itu terasa nyata! Dalam hari-hari yang serba tidak menentu dan selalu berubah, kita dapat merasa kewalahan dan tidak aman—“tenggelam” secara mental, emosional, maupun spiritual. Namun, kita tidak perlu berputus asa.

Dalam Mazmur 18, kita membaca betapa kuat dan banyaknya musuh Daud, tetapi ia memiliki Allah yang jauh lebih hebat. Seberapa hebat? Begitu hebat dan kuatnya (ay.2) sehingga Daud menggunakan beberapa metafora untuk menggambarkan-Nya (ay.3). Begitu kuat sehingga mampu menyelamatkan kita dari banjir dan musuh yang gagah (ay.17-18). Seberapa hebat? Begitu hebatnya hingga kita dapat berseru kepada-Nya dalam nama Yesus, seberapapun besar dan dahsyatnya “banjir” yang mengepung kehidupan kita (ay.4). —Arthur Jackson

WAWASAN
Kita mengetahui waktu penulisan Mazmur 18 karena diawali dengan keterangan: “Dari hamba TUHAN, yakni Daud . . ., pada waktu TUHAN telah melepaskan dia dari cengkeraman semua musuhnya dan dari tangan Saul.” C. H. Spurgeon memandang mazmur itu sebagai kilas balik Daud atas hidupnya (agaknya karena Mazmur 18 dan nyanyian dalam 2 Samuel 22 nyaris sama). Namun, nyanyian itu juga melihat kepada masa depan, dengan mengacu kepada kedatangan Mesias. Kita melihatnya di ayat 3, ketika Daud menyebut Allah sebagai “bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku.” Beberapa perikop Perjanjian Baru menyatakan bahwa bukit batu itu adalah Kristus (Roma 9:33; 1 Petrus 2:6-8). Lalu, dalam Mazmur 18:50, Daud berkata, “Aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu di antara bangsa-bangsa,” yang mengisyaratkan waktunya ketika Tuhan Yesus akan membangun jemaat-Nya bukan saja dari umat Israel, tetapi dari semua bangsa (Efesus 3:4-6). —Tim Gustafson

Diselamatkan dari Banjir

“Banjir” besar apa yang sedang kamu hadapi yang mendesak kamu berseru kepada Allah? Apa yang sempat menghalangi kamu berseru kepada-Nya?

Ya Allah yang kuat, menjaga, dan menyelamatkan, berilah aku iman untuk memandang-Mu dan berpegang teguh pada-Mu dalam badai, di tengah kesulitanku, ketika “banjir” besar tengah melanda hidupku.

Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 27-29; 2 Korintus 10

Bagikan Konten Ini
37 replies
  1. Maria Yustina Suwarni
    Maria Yustina Suwarni says:

    Amiiiiiiin Tuhan Yesus baik luarbiasa memberkati AminGbu 🤲🤲🤲🤲🤲🤲

  2. Dhxnniar Niar
    Dhxnniar Niar says:

    aku tidak takut banjir , badai, orang orang kuat yang menghadang ku . karena aku punya Tuhan yg kuat

  3. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkan lah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana. kami menyerah kan segala rencana kehidupan kami kedalam tangan Mu saja ya Tuhan, biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin

  4. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    ya tuhan ajar kami untk hdp perc dan beriman sepenuhnys hanya kpdmu allah yg dasyat dan perkasa yg tak pernah lalai dlm setiap ke hdp setisp anak2 nya amin dan aku tdk takut dlm menghdpi apapun karna engkau selalu ada dlm hdpku amin

  5. Maria Putri
    Maria Putri says:

    amin.trimakasih melalui renungan ini kita diingatkan .bahwa Tuhan Yesus jauh lebih besar dr pergumulan kita

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *