Teguran yang Membawa Kehidupan

Selasa, 2 Agustus 2022

Baca: Amsal 15:31-33

15:31 Orang yang mengarahkan telinga kepada teguran yang membawa kepada kehidupan akan tinggal di tengah-tengah orang bijak.

15:32 Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi.

15:33 Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan.

Orang yang mengarahkan telinga kepada teguran yang membawa kepada kehidupan akan tinggal di tengah-tengah orang bijak. —Amsal 15:31

“Aku sudah mengajaknya bicara baru-baru ini, dan itu tidak mudah,” kata Shellie. “Membicarakan masalahnya memang tidak nyaman, tetapi aku rasa sikap dan tindakannya perlu diluruskan agar ia tidak lagi menyakiti orang-orang di sekitarnya.” Shellie sedang berbicara tentang seorang wanita muda yang ia bimbing. Meski tidak nyaman, percakapan tersebut membuahkan hasil dan justru memperkuat hubungan mereka. Bahkan, beberapa minggu kemudian, kedua wanita itu dapat berbicara tentang tema kerendahan hati dalam kebaktian doa di gereja mereka.

Percakapan sulit seperti itu juga mungkin dialami di luar konteks pembimbingan rohani, misalnya ketika kita perlu berbicara empat mata dengan seorang saudara atau saudari seiman kita. Kitab Amsal, dengan hikmat yang tak lekang oleh waktu, berkali-kali berbicara tentang pentingnya kerendahan hati dalam memberi dan menerima teguran. Bahkan, kritik yang membangun disebut dapat “membawa kepada kehidupan” dan menuntun orang kepada hikmat sejati (Ams. 15:31). Amsal 15:5 berkata bahwa orang yang menolak didikan itu bodoh, tetapi mereka yang mengindahkan teguran adalah orang bijak. Intinya, “siapa benci kepada teguran akan mati” (ay.10). Seperti yang Shellie saksikan, kebenaran yang disampaikan dengan kasih dapat memperbarui sebuah hubungan.

Adakah seseorang dalam hidup kamu yang perlu menerima teguran yang membawa kehidupan dengan kasih? Atau mungkin kamu baru menerima nasihat yang bijak, tetapi sempat tergoda untuk menanggapinya dengan kemarahan atau bahkan mengabaikannya? Ingatlah, “orang yang tidak mau dinasihati, tidak menghargai diri sendiri; orang yang mau menerima teguran, menjadi berbudi” (ay.32 BIS). Marilah memohon kepada Allah untuk memampukan kita memberi dan menerima teguran dengan rendah hati hari ini. —KAREN PIMPO

WAWASAN
Di dalam Kitab Amsal, orang bijak adalah orang benar yang taat kepada Allah dan hidup sesuai ajaran Kitab Suci (15:31; lihat 2:20; 9:9; 10:8). Sebaliknya, orang bodoh menghina didikan-Nya (1:7; 2:12-15; 10:23; lihat Mazmur 14:1). Salomo membandingkan sikap, perbuatan, dan kata-kata orang berhikmat dan orang bodoh (terutama dalam Amsal 10:1–15:33). Amsal 15 menggambarkan orang saleh sebagai orang yang berakal budi (ay.21), mencari nasihat yang saleh (ay.22), berkata-kata yang baik (ay.23), hidup berhikmat (ay.24), dan menunjukkan kerendahan hati (ay.25). Orang benar itu suci hatinya (ay.26), jujur (ay.27), dapat mengendalikan diri (ay.28), senantiasa berdoa (ay.29), penuh sukacita (ay.30), mau diajar (ay.31-32), dan takut akan Tuhan (ay.33). Pentingnya hidup memuliakan Allah ditegaskan di Amsal 1:7 dan diulang di 9:10: “Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN.” —K.T. Sim

Teguran yang Membawa Kehidupan

Bagaimana sikap kamu saat menerima kritik yang membangun? Kerendahan hati seperti apa yang kamu tunjukkan?

Ya Allah, aku membutuhkan hikmat-Mu. Berilah aku kerendahan hati dan kesiapan menerima teguran yang membawa kepada kehidupan.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 60-62; Roma 5

Bagikan Konten Ini
35 replies
  1. Kristanti Sipahutar
    Kristanti Sipahutar says:

    Bila kita melakukan kesalahan, dan orang lain menegur kita, itu semata mata karena orang itu ingin kita berhikmat.

  2. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimana pun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat pandemi ini ya Tuhan serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerah kan segala rencana kehidupan ke dalam TanganMu saja ya Tuhan biarlah KehendakMu yang terjadi, terpuji lah NamaMu kekal selamanya, amin

  3. Septi
    Septi says:

    Amin.. hi saudara” ku doakan aku yaa supaya lulus ujian tahun ini dan setelahnya aku bisa bermanfaat buat orang banyak.. amin🙏😇

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *