Mengenal Jalan yang Benar

Senin, 8 Agustus 2022

Baca: Amsal 22:6,17-21

22:6 Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.
22:17 Pasanglah telingamu dan dengarkanlah amsal-amsal orang bijak, berilah perhatian kepada pengetahuanku.
22:18 Karena menyimpannya dalam hati akan menyenangkan bagimu, bila semuanya itu tersedia pada bibirmu.
22:19 Supaya engkau menaruh kepercayaanmu kepada TUHAN, aku mengajarkannya kepadamu sekarang, ya kepadamu.
22:20 Bukankah aku telah menulisnya kepadamu dulu dengan nasihat dan pengetahuan,
22:21 untuk mengajarkan kepadamu apa yang benar dan sungguh, supaya engkau dapat memberikan jawaban yang tepat kepada yang menyuruh engkau.

Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu. —Amsal 22:6

Tak seorang pun mengira bahwa pemain skateboard Brasil berusia enam belas tahun, Felipe Gustavo, akan menjadi “salah satu pemain skateboard paling legendaris di planet ini”. Ayah Gustavo yakin sang putra perlu mengejar mimpinya untuk menjadi pemain skateboard profesional, tetapi mereka tidak punya uang. Ayahnya lalu menjual mobil mereka dan membawa putranya mengikuti kompetisi skating Tampa Am yang terkenal di Florida. Tak seorang pun pernah mendengar tentang Gustavo . . . sampai ia menang. Kemenangan itu menjadi batu loncatannya menuju karier yang luar biasa.

Ayah Gustavo mampu melihat hati dan semangat putranya. “Kalau nanti aku jadi seorang ayah,” kata Gustavo, “aku mau berusaha meneladaninya, sekalipun pasti tidak seberapa dibandingkan apa yang telah ayahku perbuat untukku.”

Kitab Amsal menggambarkan kesempatan yang dimiliki orangtua untuk menolong anak-anak mereka mengenali cara Allah yang unik dalam membentuk hati, semangat, dan kepribadian mereka. Orangtua juga menerima kesempatan untuk mengarahkan dan mendorong anak-anak agar menempuh jalan yang sesuai dengan rancangan Allah atas diri mereka masing-masing. “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya,” kata penulis amsal, “maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu” (22:6).

Mungkin kita tidak memiliki kekayaan dalam jumlah besar atau pengetahuan yang luas. Namun, dengan hikmat Allah (ay.17-21) dan perhatian yang penuh kasih, kita dapat memberikan anugerah yang besar kepada anak-anak kita dan anak-anak lain yang berada dalam lingkup pengaruh kita. Kita dapat menolong mereka untuk mempercayai Allah dan mengenali jalan yang patut mereka tempuh seumur hidup (3:5-6). —WINN COLLIER

WAWASAN
Amsal 22 membukakan pandangan kita kepada dunia yang didiami Raja Salomo. Mulai dengan ayat 17, Salomo memberikan koleksi dari tiga puluh “amsal-amsal orang bijak,” yang mencontoh amsal-amsal karya seorang bijak asal Mesir bernama Amenemope. “Orang bijak” di Timur Tengah kuno setara dengan ahli filsafat modern, dan karya Salomo dalam Kitab Amsal menunjukkan bahwa ia sangat memahami cara yang digunakan orang bijak tersebut untuk menjelaskan tentang hikmat. Yang sangat jauh berbeda dari cara Amenemope adalah bagaimana Salomo menyoroti peranan penting Allah Israel dalam menjalani hidup hikmat. Hikmat itu sendiri tidak cukup, tetapi, seperti yang ditekankan Salomo di ayat 19, tujuan hikmat adalah kepercayaan penuh kepada Allah sendiri. Bukan hanya orang percaya yang mempunyai hikmat. Seperti yang Salomo lakukan dengan perkataan orang bijak dari Mesir, kita juga dapat menemukan hikmat berlaku di berbagai penjuru bumi ini. Namun, kita juga tahu bahwa pada akhirnya hikmat harus mengarahkan manusia kembali kepada Allah yang menciptakan kita. —Jed Ostoich

Mengenal Jalan yang Benar
 

Apa yang kamu rasakan saat melihat ada orangtua yang begitu memperhatikan semangat dan minat anaknya? Bagaimana cara Allah mengungkapkan kasih dan perhatian-Nya kepada kamu?

Bapa Surgawi, ketika aku melihat orangtua yang baik memperhatikan anak-anak mereka, aku tahu Engkaulah Bapa yang terbaik. Terima kasih Engkau selalu memperhatikan dan membimbingku.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 74-76; Roma 9:16-33

Bagikan Konten Ini
58 replies
« Older Comments
  1. Sandra Ria
    Sandra Ria says:

    Terima kasih atas Renungan Firman Tuhan. Tuhan Yesus memberkati kita semua, Aminnn 😇🙏

  2. febe
    febe says:

    Bapa, Bimbing Febe slu untuk menjadi orang tua yg dapat menolong dan peka terhadap apa yg anak butuhkan untuk masa depan mereka

« Older Comments

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *