Mengasihi dan Berpaut pada Allah

Minggu, 28 Agustus 2022

Baca: Rut 1:11-19

1:11 Tetapi Naomi berkata: “Pulanglah, anak-anakku, mengapakah kamu turut dengan aku? Bukankah tidak akan ada lagi anak laki-laki yang kulahirkan untuk dijadikan suamimu nanti?

1:12 Pulanglah, anak-anakku, pergilah, sebab sudah terlalu tua aku untuk bersuami. Seandainya pikirku: Ada harapan bagiku, dan sekalipun malam ini aku bersuami, bahkan sekalipun aku masih melahirkan anak laki-laki,

1:13 masakan kamu menanti sampai mereka dewasa? Masakan karena itu kamu harus menahan diri dan tidak bersuami? Janganlah kiranya demikian, anak-anakku, bukankah jauh lebih pahit yang aku alami dari pada kamu, sebab tangan TUHAN teracung terhadap aku?”

1:14 Menangis pula mereka dengan suara keras, lalu Orpa mencium mertuanya itu minta diri, tetapi Rut tetap berpaut padanya.

1:15 Berkatalah Naomi: “Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu.”

1:16 Tetapi kata Rut: “Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;

1:17 di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!”

1:18 Ketika Naomi melihat, bahwa Rut berkeras untuk ikut bersama-sama dengan dia, berhentilah ia berkata-kata kepadanya.

1:19 Dan berjalanlah keduanya sampai mereka tiba di Betlehem. Ketika mereka masuk ke Betlehem, gemparlah seluruh kota itu karena mereka, dan perempuan-perempuan berkata: “Naomikah itu?”

Rut tetap berpaut padanya. —Rut 1:14

Zach seorang yang lucu, pintar, dan disukai banyak orang. Namun, diam-diam ia bergumul dengan depresi. Setelah Zack bunuh diri di usia 15 tahun, ibunya, Lori, berkata, “Sulit memahami bagaimana seseorang yang memiliki begitu banyak potensi sampai melakukan hal itu. Zach . . . ternyata tidak kebal dari bunuh diri.” Terkadang saat sendiri, Lori mencurahkan segenap kesedihannya kepada Allah. Ia berkata bahwa kesedihan mendalam yang dialami setelah peristiwa bunuh diri terasa seperti “dukacita yang tak terbayangkan sebelumnya”. Meski begitu, Lori dan keluarganya belajar untuk bersandar pada Allah dan sesama untuk memperoleh kekuatan, dan kini mereka menggunakan waktu mereka untuk mengasihi orang lain yang bergumul dengan depresi.

Moto hidup Lori adalah “Tetap mengasihi dan berpaut”. Gagasan ini juga ditemukan dalam kisah Rut di Perjanjian Lama. Naomi kehilangan suami dan dua anak laki-lakinya—salah satunya menikah dengan Rut (Rut 1:3-5). Naomi yang getir dan tertekan mendesak Rut agar kembali ke keluarga asalnya, supaya ia akan lebih terpelihara. Namun, meski berduka, Rut “berpaut” pada ibu mertuanya dan berjanji untuk tinggal bersama Naomi serta merawatnya (ay.14-17). Mereka pun kembali ke Betlehem, kampung halaman Naomi, dan di sana Rut adalah seorang asing. Namun, mereka saling mengasihi dan berpaut, dan Allah mencukupkan kebutuhan mereka (2:11-12).

Saat kita berduka, kasih Allah tetap teguh. Kita dapat selalu berpaut pada-Nya, sebagaimana kita bersama juga saling berpaut dan mengasihi dengan kekuatan dari-Nya. —Anne Cetas

WAWASAN
Daerah Moab, yang didatangi Naomi dan keluarganya untuk menghindari bencana kelaparan di Betlehem (Rut 1:1), selalu diperlihatkan sebagai musuh Israel. Namun, bangsa Moab juga keluarga jauh dari bangsa Israel. Jika ditelusuri dari keturunan Abraham, nenek moyang bangsa Moab adalah Lot, keponakan Abraham. Setelah kehancuran Sodom dan Gomora, tempat Lot tinggal, Moab dan Ben-Ami (Amon) lahir sebagai keturunan Lot dari hubungan amoral dengan anak-anak perempuannya (lihat Kejadian 19:37-38). Baik Moab maupun Amon di kemudian hari menjadi musuh bebuyutan bangsa Israel dan sumber masalah bagi umat pilihan Allah. —Bill Crowder

Mengasihi dan Berpaut pada Allah

Bagi kamu, apa artinya berpaut pada Allah dalam masa duka? Siapa yang mungkin membutuhkan dukungan kamu saat ini?

Bapa, aku bersyukur untuk kasih setia dan perlindungan-Mu atas diriku. Pakailah aku untuk mendorong orang lain agar percaya juga kepada-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 123-125; 1 Korintus 10:1-18

Bagikan Konten Ini
27 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amin

  2. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam TanganMu saja biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin

  3. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    amin dlm menghdpi hdp yg sulit ajar kami untk tetap ber penghrp hanya pdmu ya bpk amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *