Dua Jenis Rumah

Minggu, 21 Agustus 2022

Baca: Matius 7:24-27

7:24 “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.

7:25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.

7:26 Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.

7:27 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.”

Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. —Matius 7:24

Untuk menguji daya tahan dua jenis rumah, para insinyur memperagakan angin topan Kategori 3 dengan menggunakan kipas-kipas bertenaga besar yang menghasilkan embusan angin berkecepatan 160 kilometer per jam selama sepuluh menit. Rumah pertama dibangun tanpa mengikuti standar tahan badai, sementara rumah kedua dibangun dengan lantai dan atap yang diperkuat. Rumah pertama berguncang hingga akhirnya runtuh, tetapi rumah kedua tetap bertahan tegak dengan hanya sedikit kerusakan di bagian luar. Salah satu insinyur menyimpulkan eksperimen tersebut dengan bertanya, “Rumah manakah yang ingin kamu diami?”

Saat menyimpulkan pengajaran-Nya mengenai nilai-nilai kehidupan dalam Kerajaan Allah, Yesus berkata, “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu” (Mat. 7:24). Angin kencang berembus, tetapi rumah itu tetap berdiri. Sebaliknya, orang yang mendengar perkataan Tuhan tetapi tidak melakukannya, “sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir” (ay.26). Angin kencang berembus, dan rumah itu pun runtuh diterpa badai. Yesus menyajikan dua pilihan kepada pendengar-Nya: bangun hidup kamu di atas fondasi yang kuat berupa ketaatan kepada-Nya, atau bangun di atas pasir goyah berupa cara hidup kamu sendiri. 

Kita juga harus membuat pilihan. Akankah kita mendasarkan hidup kita pada Yesus dan ketaatan kepada firman-Nya, ataukah pada ketidaktaatan kepada perintah-Nya? Dengan pertolongan Roh Kudus, kita dapat memilih untuk membangun hidup kita di atas Kristus sebagai dasar. —MARVIN WILLIAMS

WAWASAN
Meski Khotbah di Bukit (Matius 5–7) sering dianggap sebagai titik awal pelayanan Yesus di muka umum, sebenarnya pelayanan-Nya telah dimulai dalam Matius 4, ketika Dia mulai memberitakan tentang Kerajaan Surga (ay.17), mengumpulkan murid-murid (ay.18-22), dan mengadakan mukjizat (ay.23-25). Ketika Matius 5:1 menyebutkan bahwa Yesus diikuti orang banyak, mereka semua adalah hasil pelayanan yang telah dimulai-Nya di Matius 4. Khotbah di Bukit menyajikan struktur dasar yang digunakan Matius untuk menceritakan kisah Yesus. Itulah yang pertama dari lima ucapan besar Yesus yang dicatat Matius dan yang membentuk tulang punggung kitab Injil yang ditulisnya. Beberapa ahli Alkitab berspekulasi bahwa Matius menyajikan Injilnya berdasarkan lima pesan besar dikarenakan pembaca utamanya adalah orang-orang Yahudi, dan mereka memang menghormati kelima kitab Taurat Musa dan Kitab Mazmur, yang juga terbagi dalam lima jilid. Oleh karena itu, mereka sudah terbiasa menghadap bacaan yang terdiri dari lima bagian. —Bill Crowder

Dua Jenis Rumah

Bagaimana kamu telah mengalami arti dari menjadikan Yesus sebagai dasar hidup kamu? Dalam bagian mana saja dari hidup kamu, Yesus mengundang kamu untuk semakin taat kepada-Nya?

Tuhan Yesus, tolonglah aku untuk tinggal di dalam-Mu, sehingga ketika badai menerpa dan angin kencang bertiup, aku tetap teguh beriman kepada-Mu, ditopang selamanya oleh kasih karunia-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 107-109; 1 Korintus 4

Bagikan Konten Ini
31 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amin

  2. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimana pun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam tanganMu saja biarlah KehendakMu yang terjadi, terpuji lah NamaMu kekal selamanya, amin

  3. Setiawati Herawati
    Setiawati Herawati says:

    ya tuhan saya percaya hanya kpd mu ya bpk ajar kami untk tetap taat melakukan apa yg tuhan mau dan menjadi layak hanya untk ke mulyaaan mu ya bpk haleluyah amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *