Ditarik oleh Bencana
Jumat, 12 Agustus 2022
Baca: Yoel 1:1-7,19-20
1:1 Firman TUHAN yang datang kepada Yoel bin Petuel.
1:2 Dengarlah ini, hai para tua-tua, pasanglah telinga, hai seluruh penduduk negeri! Pernahkah terjadi seperti ini dalam zamanmu, atau dalam zaman nenek moyangmu?
1:3 Ceritakanlah tentang itu kepada anak-anakmu, dan biarlah anak-anakmu menceritakannya kepada anak-anak mereka, dan anak-anak mereka kepada angkatan yang kemudian.
1:4 Apa yang ditinggalkan belalang pengerip telah dimakan belalang pindahan, apa yang ditinggalkan belalang pindahan telah dimakan belalang pelompat, dan apa yang ditinggalkan belalang pelompat telah dimakan belalang pelahap.
1:5 Bangunlah, hai pemabuk, dan menangislah! Merataplah, hai semua peminum anggur karena anggur baru, sebab sudah dirampas dari mulutmu anggur itu!
1:6 Sebab maju menyerang negeriku suatu bangsa yang kuat dan tidak terbilang banyaknya; giginya bagaikan gigi singa, dan taringnya bagaikan taring singa betina.
1:7 Telah dibuatnya pohon anggurku menjadi musnah, dan pohon araku menjadi buntung; dikelupasnya kulitnya sama sekali dan dilemparkannya, sehingga carang-carangnya menjadi putih.
1:19 Kepada-Mu, ya TUHAN, aku berseru, sebab api telah memakan habis tanah gembalaan di padang gurun, dan nyala api telah menghanguskan segala pohon di padang.
1:20 Juga binatang-binatang di padang menjerit karena rindu kepada-Mu, sebab wadi telah kering, dan apipun telah memakan habis tanah gembalaan di padang gurun.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Aku minta tolong kepada-Mu, ya Tuhan. —Yoel 1:19 bis
Pada tahun 1717, badai dahsyat yang mengamuk berhari-hari menyebabkan banjir bandang di Eropa utara. Ribuan orang kehilangan nyawa di Belanda, Jerman, dan Denmark. Sejarah menyingkapkan suatu respons yang menarik dan umum dilakukan pada masa itu, setidaknya dari satu pemerintah lokal. Otoritas provinsi kota Groningen di Belanda menyerukan diadakannya “hari doa” untuk menanggapi bencana tersebut. Seorang sejarawan melaporkan bahwa masyarakat berkumpul di gereja[-gereja untuk “mendengarkan khotbah, menyanyikan mazmur, serta berdoa berjam-jam.”
Nabi Yoel pernah menggambarkan bencana besar atas penduduk Yehuda yang juga mendesak mereka untuk berdoa. Hama belalang menutupi tanah dan membuat “pohon anggur[nya] menjadi musnah, dan pohon ara[nya] menjadi buntung” (Yl. 1:7). Saat sang nabi dan bangsanya kewalahan ditimpa kehancuran, Yoel berdoa, “Aku minta tolong kepada-Mu, ya Tuhan” (1:19 BIS). Baik secara langsung maupun tidak, penduduk Eropa utara dan bangsa Yehuda sama-sama mengalami bencana sebagai akibat dari dosa dan kebobrokan dunia ini (Kej. 3:17-19, Rm. 8:20-22). Namun, mereka juga mengalami bahwa saat-saat sulit seperti itu membawa mereka berseru kepada Allah dan meminta pertolongan-Nya dalam doa (Yl. 1:19). Allah pun menjawab, “Sekarang juga . . . berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu” (2:12).
Di hadapan kesulitan dan bencana, baiklah kita berpaling kepada Allah—mungkin dalam kepedihan, mungkin dalam pertobatan. Karena Dia “pengasih” dan “berlimpah kasih setia” (ay.13), Dia akan menarik kita kepada-Nya untuk menyediakan penghiburan dan pertolongan yang kita butuhkan. —Tom Felten
WAWASAN
Seharusnya Allah menjadi pusat setiap aspek kehidupan orang Israel. Namun, meski telah menikmati berkat-berkat Allah secara jasmani, bangsa itu melupakan-Nya. Mereka menunjukkan kefasikan mereka dengan meremehkan berkat-berkat-Nya, dan berulang kali memakai hasil panen anggur mereka yang berlimpah untuk hidup bermabuk-mabukan. Jadi Nabi Yoel mengatakan kepada mereka, “Merataplah, hai semua peminum anggur . . . sebab sudah dirampas dari mulutmu anggur itu!” (Yoel 1:5). Pasukan belalang akan datang dan memusnahkan semua pohon anggur (ay.6-7 BIS). Sesuai dengan karakter-Nya, Allah memakai hukuman itu untuk menegur umat-Nya. Dengan menggunakan konteks wabah belalang tersebut, Yoel menyerukan kepada umat Israel untuk bertobat: “Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu,” ujarnya. “Berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang” (2:13). —Tim Gustafson

Mengapa sering kali orang berpaling kepada Allah saat menghadapi bencana? Bagaimana Allah dapat memakai masa-masa sulit untuk menarik kita kembali kepada-Nya?
Bapa Surgawi, menghadapi kesulitan yang ada, tolonglah aku untuk berseru kepada-Mu dan menemukan pengharapan yang dari-Mu saja.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 84-86; Roma 12
AMEN TUHAN YESUS
amin
puji Tuhan
AminðŸ™
Haleluya, Amin.
AminðŸ¤
Amen
aminnnn😇😇😇
Amin
aminnðŸ™
Amin
Amin
Amin
amin
Amin…
Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi Ini ya Tuhan serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam TanganMu saja ya Tuhan biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin
Amin😇ðŸ™
Amin
Amin
Amin TYM
Amin
amin
Mengapa sering kali orang berpaling kepada Allah saat menghadapi bencana? kontks yg trjdi ialah bncna² yg dialmi oleh mnsia mmbuat mnusia mnjauh dri ktrpnggiln mrka brskutu dgn Tuhan. Smkin bnyk mslah yg mrka alami maka smkin slit mrka mmhami sbnarnya ad mksd Tuhan dlm khdpan mrka. Nah kita bsa sja mrskan kmhakuasaan Allah ktika kita brsndar dan brhrap hnya kpda Tuhan. Allah mmkai masa² slit msalnya Allah mmkai org lain untuk trlbat mmbntu kssushan dan kslitan yg kta almi, Allah brkrya mllui kelrga, para mdis, pdt, dll. Kta hnya prlu sdar bhwa ksulitn yg kta almi tdk prnh mlbhi kkutan kta sndri. Tuhan mngkin sdh mnlong kta nmun kta dgn keeogsan kita kta mnytkan bhwa itu smua krna kkutan kita bkan kkuatn Tuhan. Kita smbong, tnggi hati tnpa mngnal kbaikn Tuhan dispnjng hri khdpan kita. 1 hal yg hrs kta sykri dspnjng hari hdup kta ialh nfas khdupn tlah Tuhan lmpahkn atas khdupn kita. Tuhan Yesus mmbrkti kta. slmðŸ™
Amin
Amen
Hati ku terasa jauh lebih tenang setelah curhat ke Tuhan. Amin ðŸ™
Amen
amien
Tuhan menolong kita dalam menghadapi masa masa yang sulit. Amin.
Amin
amin
amin
Amin
Amin
Amin
Amin