Tim Idaman
Sabtu, 9 Juli 2022
Baca: Roma 12:3-8
12:3 Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.
12:4 Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama,
12:5 demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain.
12:6 Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita.
12:7 Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar;
12:8 jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain. —Roma 12:5
Melanie dan Trevor bersama-sama melakukan pendakian gunung berkilo-kilometer dengan menyusuri jalan setapak. Namun, mereka tidak mungkin dapat melakukannya secara terpisah. Melanie yang terlahir dengan kelainan tulang belakang harus menggunakan kursi roda. Sementara itu Trevor kehilangan daya penglihatannya karena glaukoma. Keduanya menyadari bahwa mereka dapat berpasangan dan saling melengkapi untuk bersama-sama menikmati alam Colorado. Trevor yang berjalan menyusuri jalan itu dapat menggendong Melanie di punggungnya, sementara Melanie dapat mengarahkan jalan. Mereka menyebut diri mereka sebagai “tim idaman.”
Para pengikut Yesus—tubuh Kristus—digambarkan Paulus mirip dengan suatu “tim idaman.” Ia mendorong jemaat di Roma untuk menyadari bagaimana setiap individu memiliki karunia-karunia yang bermanfaat bagi komunitasnya. Seperti halnya tubuh jasmani kita terdiri dari banyak anggota yang memiliki fungsinya masing-masing, kita semua adalah “satu tubuh [rohani]”, dan karunia-karunia kita dimaksudkan untuk pelayanan jemaat demi kepentingan bersama (Rm. 12:5). Entah itu memberi, menyemangati, atau mengajar, apa pun karunia rohani kita, Paulus memerintahkan kita untuk melihat diri sendiri dan karunia-karunia yang kita miliki sebagai kepunyaan bersama (ay.5-8).
Melanie dan Trevor tidak berfokus pada apa yang tidak mereka miliki, dan juga tidak saling membanding-bandingkan diri dengan angkuh. Sebaliknya, dengan gembira mereka melayani satu sama lain dengan “karunia” mereka, dalam kesadaran bahwa keduanya diuntungkan lewat kerja sama tersebut. Kiranya kita juga dengan gembira memadukan karunia-karunia kita dengan karunia saudara-saudari seiman kita demi kemuliaan Kristus. —Kirsten Holmberg
WAWASAN
Roma 12:3-8 terkenal sebagai salah satu bagian Perjanjian Baru yang menggambarkan karunia-karunia rohani yang memperlengkapi kita dalam pelayanan rohani. Namun, karunia-karunia itu sendiri baru sebagian. Bagian lainnya adalah sikap-sikap yang perlu dimiliki saat menerapkan karunia-karunia tersebut. Apa saja sikap itu? Bernubuat (berkhotbah) harus dilakukan “sesuai dengan iman.” Membagi-bagikan sesuatu harus dilakukan dengan “hati yang ikhlas,” sementara memberi pimpinan harus dilakukan “dengan rajin.” Akhirnya, menunjukkan kemurahan perlu dilakukan “dengan sukacita” (ay.6-8). Penjelasan sikap-sikap tersebut mengingatkan kita bahwa melakukan kegiatan pelayanan saja tidak cukup; pelayanan kita harus keluar dari dalam hati yang mencerminkan hati Yesus. Ini serupa dengan yang dikatakan di Filipi 2:5, “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,” yang memberi kita panutan sempurna tentang hati seorang hamba. —Bill Crowder

Apa saja karunia dan kemampuan yang Allah berikan kepada kamu? Bagaimana kamu dapat membagikan dan memadukannya dengan orang-orang di sekitar kamu?
Ya Bapa, tunjukkanlah bagaimana aku dapat memakai sumber daya dan kemampuan yang kupunya untuk memberkati jemaat-Mu.
Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 38-40; Kisah Para Rasul 16:1-21
amien
AminðŸ™ðŸ’™
amin
Amin.
ðŸ™ðŸ™ðŸ™
terimakasih Yesus ku. lewat renungan dipagi ini , aku dapat jawaban dari Tuhan tntg apa yang kupikirkan dimalam tadi sampai pagi hari ini.. Tuhan Yesus baik 🥰
ðŸ¤ðŸ•Š Aminn
Amin ðŸ™
aminnn.
aminn aminn aminn aminn aminn ðŸ™ðŸ™ðŸ™
Amin
aminnnn😇😇😇
Amin
Amin
Tuhan tolong saya menjadi bagian dalam pelayanan dimana Tuhan tempatkan. ajar saya melakukan dengan kasih dan kerendahan hati.
AMEN TUHAN YESUS KRISTUS
Amin😇
amin
Amin
Amin
Amin
Amin
Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi Ini ya Tuhan serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam TanganMu saja ya Tuhan, biarlah KehendakMu yang terjadi, terpuji lah NamaMu kekal selamanya, amin
Aminnn, terima kasih atas Renungan Firman Tuhan hari ini. Tuhan Yesus Memberkati kita semua Aminnn 😇ðŸ™âœ¨
Amin
Amin
Amin😇ðŸ™
Amin ðŸ¤
amin
Terimakasih, Bapa…. ðŸ™
Amin
amin
.AmiN.
Amin
AminðŸ™ðŸ˜‡
Amin, semoga karunia yang kita miliki dapat digunakan bersama-sama hanya untuk kemuliaan Tuhan saja.
Aminn