Saling Memperhatikan
Minggu, 10 Juli 2022
Baca: Zakharia 7:4-10
7:4 Maka datanglah firman TUHAN semesta alam kepadaku, bunyinya:
7:5 “Katakanlah kepada seluruh rakyat negeri dan kepada para imam, demikian: Ketika kamu berpuasa dan meratap dalam bulan yang kelima dan yang ketujuh selama tujuh puluh tahun ini, adakah kamu sungguh-sungguh berpuasa untuk Aku?
7:6 Dan ketika kamu makan dan ketika kamu minum, bukankah kamu makan dan minum untuk dirimu sendiri?
7:7 Bukankah ini firman yang telah disampaikan TUHAN dengan perantaraan para nabi yang dahulu, ketika Yerusalem dengan kota-kota yang di sekelilingnya masih didiami orang dan masih sentosa dan Tanah Negeb dan Daerah Bukit masih didiami?”
7:8 Firman TUHAN datang kepada Zakharia, bunyinya:
7:9 “Beginilah firman TUHAN semesta alam: Laksanakanlah hukum yang benar dan tunjukkanlah kesetiaan dan kasih sayang kepada masing-masing!
7:10 Janganlah menindas janda dan anak yatim, orang asing dan orang miskin, dan janganlah merancang kejahatan dalam hatimu terhadap masing-masing.”
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Tunjukkanlah kesetiaan dan kasih sayang kepada masing-masing! —Zakharia 7:9
Jose, seorang guru pengganti berusia tujuh puluh tujuh tahun, sudah tinggal dalam mobilnya selama delapan tahun. Setiap malam, pria tua itu tidur di dalam Ford Thunderbird LX keluaran 1997 miliknya, sambil terus memantau kondisi aki mobilnya yang menjadi sumber energi bagi komputer yang dipakai untuk melakukan pekerjaannya di malam hari. Alih-alih menggunakan pendapatannya untuk menyewa tempat tinggal, Jose mengirimkan uang itu kepada kerabatnya di Meksiko yang lebih membutuhkan. Suatu hari, pagi-pagi sekali, salah seorang mantan murid Jose melihatnya sedang sibuk mencari-cari sesuatu di bagasi mobilnya. Ia merasa perlu melakukan sesuatu dan memutuskan untuk menggalang dana bagi Jose. Beberapa minggu kemudian ia menyerahkan selembar cek kepada Jose untuk membantunya menyewa tempat tinggal.
Meski Kitab Suci berulang kali memerintahkan kita untuk saling memperhatikan, harus diakui terkadang sulit bagi kita untuk memikirkan kebutuhan orang lain. Nabi Zakharia menegur bangsa Israel yang lebih asyik “makan dan minum untuk diri [mereka] sendiri” daripada menyembah Allah atau memperhatikan kebutuhan sesama (Za. 7:6). Dengan mengabaikan kebutuhan sesamanya, mereka mengingkari arti hidup bersama sebagai umat. Zakharia menegaskan kembali perintah Allah: “Laksanakanlah hukum yang benar dan tunjukkanlah kesetiaan dan kasih sayang kepada masing-masing! Janganlah menindas janda dan anak yatim, orang asing dan orang miskin” (ay.9-10).
Meski mudah terlena dengan kepentingan diri sendiri, kita dipanggil Allah untuk tekun memperhatikan kebutuhan orang lain. Allah kita penuh dengan berkat melimpah yang cukup untuk semua orang, dan dalam belas kasihan-Nya, Dia memilih untuk memakai kita agar membagikan kelimpahan tersebut dengan sesama kita. —WINN ColliER
WAWASAN
Zakharia, yang namanya berarti “Allah mengingat,” adalah seorang nabi dan juga imam. Ia salah seorang dari umat Yahudi buangan yang pertama kali kembali ke Yerusalem. Dalam Zakharia 7, utusan dari Betel, asal suku Benyamin, datang meminta nasihatnya (ay.2-3). Zakharia mengatakan kepada mereka bahwa Allah mengingat kemunafikan mereka selama tujuh puluh tahun terakhir (ay.4-7). Mereka memang melakukan kegiatan beribadah, termasuk berpuasa, tetapi hati mereka jauh dari Allah. Mereka juga gagal memenuhi kebutuhan sesama mereka, terutama mereka yang tertindas (ay.9-10). Namun, Allah juga mengingat umat-Nya dan perjanjian-Nya dengan mereka. Dia memanggil mereka keluar justru karena mereka adalah milik-Nya. Tidak mungkin Dia melupakan mereka, karena itu sangat berlawanan dengan sifat-Nya. Jadi, seluruh pasal 8 menjabarkan cara Allah dalam memberkati mereka kembali. —Tim Gustafson

Siapa saja yang saat ini kebutuhannya menjadi tanggung jawab kamu? Kapan kamu pernah begitu terlena dengan kepentingan kamu sendiri?
Ya Allah, bukakanlah mataku agar lebih luas memperhatikan sesamaku yang membutuhkan.
Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 41-42; Kisah Para Rasul 16:22-40
AMEN TUHAN YESUS
amin
amin
aminnnn😇😇😇
Amin…
Amin😇
thank you Jesus, gbu
amin
Amin ðŸ™
Amin
Aminn
amen
Amin
Bapa kami yang ada di sorga
Dikuduskanlah namaMu
Datanglah kerajaanMu
Jadilah kehendakMu
Di bumi seperti di sorga
Berikanlah kami pada hari ini
Makanan kami yang secukupnya
Ampunilah kami akan kesalahan kami,
Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
Sampai selama-lamanya.
Amin
Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam TanganMu saja ya Tuhan, biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin
aminn..
Terima kasih atas renungan Firman hari ini. Tuhan Yesus Memberkati kita semua Aminnnn 😇ðŸ™âœ¨
Amin ðŸ¤
Amin, terima kasih renungannya. Tuhan bantu aku untuk lebih peka terhadap keadaan sekitar dan membantu sesama.
Amin
Amin
Amin
Amin Tuhan Yesus Memberkati
amin
amin
amin
Amin
Amin
amen
Amin 😇🥰