Makanan yang Menyatakan Kasih

Jumat, 8 Juli 2022

Baca: Lukas 22:14-20

22:14 Ketika tiba saatnya, Yesus duduk makan bersama-sama dengan rasul-rasul-Nya.

22:15 Kata-Nya kepada mereka: “Aku sangat rindu makan Paskah ini bersama-sama dengan kamu, sebelum Aku menderita.

22:16 Sebab Aku berkata kepadamu: Aku tidak akan memakannya lagi sampai ia beroleh kegenapannya dalam Kerajaan Allah.”

22:17 Kemudian Ia mengambil sebuah cawan, mengucap syukur, lalu berkata: “Ambillah ini dan bagikanlah di antara kamu.

22:18 Sebab Aku berkata kepada kamu: mulai dari sekarang ini Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai Kerajaan Allah telah datang.”

22:19 Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: “Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku.”

22:20 Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: “Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu.

Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. —Lukas 22:19

Saya pernah menghadiri suatu perayaan ulang tahun keluarga yang menerapkan tema “hal favorit” pada dekorasi, kado, dan terutama makanan. Karena gadis yang berulang tahun sangat menyukai bistik dan salad—serta kue bolu berbahan cokelat putih dengan isi buah rasberi—tuan rumah pun menghidangkan bistik, sayur bayam, dan memesan kue kesukaannya itu. Semua makanan kesukaan itu seperti menjadi cara tuan rumah itu berkata, “Aku sayang padamu.”

Alkitab banyak menyebut tentang perjamuan, pesta, dan hari raya yang menyandingkan aktivitas makan secara fisik dengan perayaan atas kesetiaan Allah. Perayaan merupakan bagian dari sistem persembahan korban dalam ibadah yang dilakukan oleh bangsa Israel (lihat Bil. 28:11-31), dengan Paskah, hari raya Tujuh Minggu, dan perayaan bulan baru yang diadakan setiap bulan. Di Mazmur 23:5, Allah menyiapkan meja hidangan yang penuh dengan makanan dan piala yang melimpah dengan rahmat dan kasih. Mungkin paduan roti dan anggur paling melimpah yang pernah disajikan terjadi ketika Yesus memecah-mecahkan sepotong roti dan mengambil segelas anggur, lambang anugerah kematian-Nya di kayu salib demi keselamatan kita. Dia kemudian memerintahkan kita untuk melakukannya “menjadi peringatan akan Aku” (Luk. 22:19).

Saat kamu makan hari ini, cobalah sejenak merenungkan tentang Allah yang menciptakan mulut sekaligus perut, dan memberikan makanan kepada kamu sebagai bahasa kasih-Nya serta lambang kesetiaan-Nya. Allah kita senang menjamu umat-Nya yang setia, dan saat Dia menyatakan pemeliharaan-Nya yang sempurna dengan memenuhi kebutuhan kita yang besar, itulah cara-Nya mengatakan, “Aku mengasihimu.” —Elisa Morgan

WAWASAN
Dalam Lukas 22, yang mencatat peristiwa Perjamuan Malam Terakhir, Yesus memperkenalkan perjamuan Paskah dengan menyatakan kerinduan-Nya yang besar untuk makan bersama murid-murid-Nya (ay.15). Frasa “sangat rindu” juga diterjemahkan sebagai “sangat menanti-nantikan saatnya” atau “telah lama ingin sekali.” Kata-kata dalam bahasa Yunani itu mengekspresikan suatu keinginan yang mendalam dan bersemangat dengan fokus tunggal yang mendorong seseorang untuk bertindak. Akar katanya epithymeo dapat, dan sering, diterjemahkan dengan kesan negatif sebagai “nafsu” atau “mengingini.” Intinya adalah kerinduan yang sangat kuat. Kerinduan besar Kristus untuk makan bersama para murid itu didasarkan pada fakta bahwa setelah memakannya, Dia tidak akan makan itu lagi sampai Kerajaan Allah digenapi (ay.16). —J.R. Hudberg

Makanan yang Menyatakan Kasih

Apa makanan kesukaan yang kamu hidangkan saat merayakan sesuatu? Bagaimana kamu dapat bersyukur kepada Allah saat menikmati makanan hari ini?

Terima kasih, ya Allah, atas pemeliharaan-Mu yang setia, termasuk makananku sehari-hari dan keselamatan jiwaku.

Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 36-37; Kisah Para Rasul 15:22-41

Bagikan Konten Ini
40 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkanlah orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana Kehidupan kami kedalam TanganMu saja ya Tuhan biarlah KehendakMu yang terjadi , terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin

  2. Sandra Ria
    Sandra Ria says:

    Aminnn, terima kasih atas Renungan Firman Tuhan hari ini. Tuhan Yesus Memberkati kita semua, Aminnnn 😇🙏✨

  3. Mecky Charles Yaas
    Mecky Charles Yaas says:

    Terima kasih Tuhan Yesus atas pemiliharaanMu dan penyertaanMu dalam kehidupan ku

  4. Hendamia Yohana S
    Hendamia Yohana S says:

    Puji Tuhan dan Selalu bersyukur atas hari yang Tuhan berikan dan memiliki sistem pencernaan yang masih berfungsi dengan baik. Bahkan Tuhan Yesus memberikan sistem pencernaan yang luar biasa. Terimakasih Tuhan Yesus. Amin.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *