Hidup Seolah Anda Sudah Dipulihkan

Jumat, 22 Juli 2022

Baca: Kisah Para Rasul 3:1-10

3:1 Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah.

3:2 Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah.

3:3 Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah.

3:4 Mereka menatap dia dan Petrus berkata: “Lihatlah kepada kami.”

3:5 Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka.

3:6 Tetapi Petrus berkata: “Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!”

3:7 Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.

3:8 Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah.

3:9 Seluruh rakyat itu melihat dia berjalan sambil memuji Allah,

3:10 lalu mereka mengenal dia sebagai orang yang biasanya duduk meminta sedekah di Gerbang Indah Bait Allah, sehingga mereka takjub dan tercengang tentang apa yang telah terjadi padanya.

[Ia] mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah. —Kisah Para Rasul 3:8

Ada dua kakak-beradik perempuan dari India yang terlahir buta. Ayah mereka seorang pekerja keras, tetapi ia tidak sanggup membiayai operasi yang akan membuat kedua putrinya dapat melihat. Kemudian datanglah sekelompok dokter ke wilayah mereka untuk kegiatan misi pengobatan jangka pendek. Sehari setelah operasi dilakukan, kedua kakak-beradik itu tersenyum lebar saat perawat membuka perban mata mereka. Yang satu berseru, “Ibu, aku bisa melihat! Aku bisa melihat!”

Ada seorang pria yang lumpuh sejak lahir duduk meminta sedekah di tempatnya yang biasa di pintu gerbang Bait Allah. Petrus memberi tahu pria itu bahwa bukan emas atau perak yang ia miliki, tetapi sesuatu yang lebih baik. “Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!” (Kis. 3:6), katanya. Pria itu pun “melonjak berdiri lalu berjalan . . . melompat-lompat serta memuji Allah” (ay.8).

Kedua kakak-beradik dan pria itu tentu lebih menghargai mata dan kaki mereka dibandingkan orang-orang yang tidak pernah buta atau lumpuh. Kedua perempuan tadi tidak dapat berhenti mengedipkan mata dengan takjub dan gembira, sementara pria itu “melonjak berdiri”.

Pikirkan hal-hal yang mampu kamu lakukan secara alamiah saat ini. Bagaimana kamu dapat lebih mensyukuri setiap kemampuan itu, dan menggunakannya secara berbeda, seandainya kamu mengalami pemulihan yang ajaib? Pikirkan hal berikut ini. Jika kamu percaya kepada Yesus, Dia telah menyembuhkan kamu secara rohani. Dia sudah menyelamatkan kamu dari dosa-dosa kamu.

Marilah bersyukur kepada Dia yang telah menciptakan dan menyelamatkan kita, kemudian persembahkanlah kepada-Nya semua yang sudah kita terima dari-Nya. —Mike Wittmer

WAWASAN
Di awal pelatihan para murid, Yesus mengutus mereka pergi “berdua-dua” (Markus 6:7). Tampaknya Petrus dan Yohanes berhasil melayani dalam pola tersebut karena mereka sering tampak bekerja bersama (Lukas 22:8; Yohanes 20:3-4; Kisah Para Rasul 3:1; 4:1; 8:14). Dalam Kisah Para Rasul 3:1-10, kita melihat mereka bersama di Bait Allah. Orang-orang Yahudi mempunyai tiga waktu doa setiap hari: pukul 9 pagi, pukul 12 siang, dan pukul 3 petang (lihat Mazmur 55:18; Daniel 6:11; Kisah Para Rasul 10:30). Saat itu, pasti Bait Allah penuh dengan orang-orang Yahudi yang datang untuk berdoa di sana. Sebagai orang Yahudi yang saleh, Petrus dan Yohanes juga datang ke Bait Allah untuk berdoa petang. Selain itu, dan kemungkinan besar, mereka datang untuk memberitakan tentang Yesus kepada orang banyak di sana (Kisah Para Rasul 3:11—4:2; 5:20-21,42). Para peminta-minta cenderung berkumpul di Bait Allah karena umat yang datang memohon berkat Allah lebih rela memberi sedekah, dengan harapan dapat menampilkan kesan baik kepada-Nya lewat kemurahan hati mereka. —K.T. Sim

Hidup Seolah Anda Sudah Dipulihkan

Bagaimana kamu dapat menggunakan kemampuan kamu bagi Tuhan? Bagaimana kamu dapat gembira melayani dengan kemampuan apa pun yang kamu miliki? Bersyukurlah kepada-Nya atas setiap kesenangan yang diberikan-Nya.

Ya Bapa, terima kasih atas telinga yang kumiliki untuk mendengarkan-Mu, mulut untuk memuji-Mu, tangan dan kaki untuk melayani-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 31-32; Kisah Para Rasul 23:16-35

Bagikan Konten Ini
47 replies
  1. Sri Purwaningsih
    Sri Purwaningsih says:

    Amin .
    Tuhan ajar kami utk bisa melihat kebaikan2Mu atas hisup kami sehingga kami bisa mensyukurinya dan melalui kebaikanmu kami dimampukan utk melakukan kebaikan bagi sesama ,bagi kemuliaanMu.

  2. Dewi Batubara
    Dewi Batubara says:

    terimakasih untuk organ-organ tubuh yang masih berfungsi Tuhan🤗❤️🙏😇

  3. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak. berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari , pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerah kan segala rencana kehidupan kami kedalam TanganMu saja ya Tuhan, biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *