Hati yang Rela Diajar

Selasa, 12 Juli 2022

Baca: Amsal 1:1-7

1:1 Amsal-amsal Salomo bin Daud, raja Israel,

1:2 untuk mengetahui hikmat dan didikan, untuk mengerti kata-kata yang bermakna,

1:3 untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta kebenaran, keadilan dan kejujuran,

1:4 untuk memberikan kecerdasan kepada orang yang tak berpengalaman, dan pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang muda–

1:5 baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan–

1:6 untuk mengerti amsal dan ibarat, perkataan dan teka-teki orang bijak.

1:7 Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.

Baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan. —Amsal 1:5

Sayang sekali, pada masa sekarang, menyerang pendapat yang berbeda sekaligus individu yang melontarkan pendapat tersebut dianggap sudah “normal”. Kenyataan itu juga dapat terjadi di kalangan akademis. Karena itu, saya tercengang ketika akademisi dan teolog Richard B. Hays menulis makalah yang justru mematahkan dalil-dalil yang ia tulis sendiri bertahun-tahun sebelumnya! Dalam bukunya, Reading with the Grain of Scripture, Hays menunjukkan kerendahan hati yang luar biasa dengan mengoreksi pemikirannya sendiri di masa lalu. Pemikirannya yang berkembang itu selaras dengan komitmennya untuk terus belajar seumur hidup.

Di bagian awal Kitab Amsal, Raja Salomo menuliskan sejumlah maksud dari penyusunan kumpulan kata bijak tersebut. Akan tetapi, di antara maksud-maksud itu, ia menyisipkan tantangan ini: “Baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan” (Ams. 1:5). Salomo mendesak orang yang bijaksana agar dengan rendah hati terus mendengarkan, belajar, dan bertumbuh. Ini seperti sikap Rasul Paulus, yang menyatakan bahwa sekalipun telah mengikuti Kristus selama beberapa puluh tahun, ia terus mengejar pengenalan akan Tuhan Yesus (Flp. 3:10).

Memiliki hati yang rela diajar tidak pernah merugikan. Saat kita terus bertumbuh dan belajar tentang keimanan kita (dan tentang kehidupan ini), kiranya kita mengizinkan Roh Kudus membimbing kita kepada kebenaran (Yoh. 16:13), agar kita semakin memahami dan mengagumi Allah kita yang Mahabaik dan Mahamulia. —BILL CROWDER

WAWASAN
Salomo, orang yang paling berhikmat dan bijak di dunia kuno, menulis tiga ribu amsal (1 Raja-Raja 4:30-34), tetapi hanya sebagian kecil dari karyanya dimasukkan ke dalam Kitab Amsal. Hikmat Salomo adalah karunia Allah kepadanya (1 Raja-Raja 3:5-13). Namun, berhikmat pada suatu masa tidak menjamin seseorang akan tetap berhikmat pada masa mendatang, karena hikmat itu mudah ditinggalkan dan hilang, sebagaimana Salomo meninggalkan hikmat Allah pada hari tuanya. Ia menjadi contoh klasik dari kebebalan dengan berpaling dari Allah dan mengikuti allah-allah lain (11:4-6). Ironisnya, ia mengabaikan peringatannya sendiri: “Jika engkau tak mau belajar lagi, engkau akan lupa apa yang sudah kaupelajari” (Amsal 19:27 BIS), karena “takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan” (1:7). —K.T. Sim

Hati yang Rela Diajar

Dalam aspek kehidupan atau kerohanian mana saja kamu merasa terhambat saat ini? Bagaimana kamu dapat mengembangkan hati yang makin rela belajar dan mengizinkan Allah membuat kamu lebih bertumbuh?

Allah Mahakasih, karuniakanlah kepadaku kerendahan hati dan kerelaan untuk diajar, agar aku terus bertumbuh dalam kasih karunia dan pengenalan akan Tuhan Yesus.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 4-6; Kisah Para Rasul 17:16-34

Bagikan Konten Ini
46 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami segala macam penyakit akibat dari pandemi Ini ya Tuhan serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam tanganMu saja ya Tuhan biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin

  2. Sandra Ria
    Sandra Ria says:

    Aminn, terima kasih atas Renungan Firman Tuhan hari ini. Tuhan Yesus Memberkati kita semua, Aminnn 😇🙏✨

  3. Sonia Dewi Kusumastuti
    Sonia Dewi Kusumastuti says:

    Terima kasih atas renungannya. Tuhan bantu aku untuk lebih rendah hati lagi dan memiliki hati yang ingin diajar dan semakin bertumbuh mengenai pengenalan akan Yesus.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *