Bergegas dan Menanti
Kamis, 7 Juli 2022
Baca: 1 Samuel 22:1-5
22:1 Lalu Daud pergi dari sana dan melarikan diri ke gua Adulam. Ketika saudara-saudaranya dan seluruh keluarganya mendengar hal itu, pergilah mereka ke sana mendapatkan dia.
22:2 Berhimpunlah juga kepadanya setiap orang yang dalam kesukaran, setiap orang yang dikejar-kejar tukang piutang, setiap orang yang sakit hati, maka ia menjadi pemimpin mereka. Bersama-sama dengan dia ada kira-kira empat ratus orang.
22:3 Dari sana Daud pergi ke Mizpa di Moab dan berkata kepada raja negeri Moab: “Izinkanlah ayahku dan ibuku tinggal padamu, sampai aku tahu, apa yang dilakukan Allah kepadaku.”
22:4 Lalu diantarkannyalah mereka kepada raja negeri Moab, dan mereka tinggal bersama dia selama Daud ada di kubu gunung.
22:5 Tetapi Gad, nabi itu, berkata kepada Daud: “Janganlah tinggal di kubu gunung itu, pergilah dan pulanglah ke tanah Yehuda.” Lalu pergilah Daud dan masuk ke hutan Keret.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan! —Mazmur 27:14
“Apa yang akan kita lakukan dengan semua waktu luang yang kita miliki?” Pemikiran tersebut adalah inti dari esai yang diterbitkan pada tahun 1930 oleh ekonom John Maynard Keynes. Dalam esai itu, Keynes memprediksi bahwa dalam seratus tahun dari masanya, kemajuan teknologi dan ekonomi akan membawa manusia ke titik ketika kita hanya akan bekerja tiga jam sehari dan lima belas jam seminggu.
Lebih dari sembilan puluh tahun telah berlalu sejak Keynes menerbitkan esainya yang terkenal itu. Namun, alih-alih memberikan lebih banyak waktu luang, teknologi justru membuat kita semakin sibuk dan hari-hari kita tetap penuh dengan kegiatan. Meskipun kegiatan sehari-hari, seperti menempuh perjalanan dan mempersiapkan makanan, membutuhkan waktu yang lebih sedikit, kita tetap saja terburu-buru dengan waktu.
Satu insiden menonjol dari kehidupan Daud menunjukkan bagaimana kita dapat tetap tenang di tengah keadaan hidup yang mendesak. Ketika Daud melarikan diri dari Raja Saul (yang mencoba membunuhnya), ia meminta kepada raja negeri Moab, “Izinkanlah ayahku dan ibuku tinggal padamu, sampai aku tahu, apa yang dilakukan Allah kepadaku” (1Sam. 22:3, penekanan ditambahkan). Daud sangat sibuk. Ia berusaha melarikan diri dari kejaran Saul yang mencoba membunuhnya sekaligus tetap menghidupi keluarganya. Namun, sekalipun tergesa-gesa, ia mengambil waktu untuk menantikan Allah.
Ketika hiruk-pikuk kehidupan menerpa, kita dapat mempercayai Allah yang sanggup menjaga hati kita dengan damai sejahtera-Nya (Yes. 26:3). Kata-kata Daud menyimpulkan dengan baik: “Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan!” (Mzm. 27:14). —James Banks
WAWASAN
Dalam 1 Samuel 22, Daud melarikan diri dari Raja Saul ke suatu gua setelah tidak berhasil bersembunyi di Gat. Dalam tafsirannya, David Guzik mencatat: “Ia tidak dapat pulang, ia tidak dapat pergi ke istana, ia tidak dapat pergi menemui Samuel, ia tidak dapat pergi menemui Yonatan, ia tidak dapat pergi ke rumah Tuhan, dan ia tidak dapat pergi kepada orang-orang yang tidak mengenal Allah. Namun, ia dapat pergi ke suatu gua sederhana dan menemukan perlindungan. . . . Nama Adulam memang berarti perlindungan, tetapi gua itu bukanlah tempat perlindungan Daud.” Kita lihat di ayat pembuka Mazmur 57 bagaimana Daud menulis mazmur ini ketika bersembunyi di dalam gua tersebut. Di sana ia mencari dan memperoleh perlindungan “dalam naungan sayap [Allah] (ay.2), sehingga ia dapat menyatakan, “Aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, ya Tuhan, . . . sebab kasih setia-Mu besar sampai ke langit, dan kebenaran-Mu sampai ke awan-awan” (ay.10-11). —Alyson Kieda

Dengan cara apa saja kamu dapat menantikan Allah sekalipun di tengah kesibukan hidup? Untuk hal apa kamu membutuhkan pertolongan-Nya untuk mempercayai-Nya hari ini?
Ya Bapa, Engkaulah keteduhanku dalam setiap ketergesa-gesaan. Terima kasih untuk damai sejahtera yang Engkau anugerahkan saat aku terus mempercayai-Mu.
Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 34-35; Kisah Para Rasul 15:1-21
Amin
terimakasih sudah share 🤗
aminn aminn aminn aminn aminn ðŸ™ðŸ™ðŸ™
Amin…
Amin ðŸ™
Amin
Amin
AMEN TUHAN YESUS KRISTUS
Amin
Tuhan ajar aku terus menanti apa yang KAU lakukan dalam hidupku.
aminnnn😇😇😇
Amin
Amen
amin
ðŸ™ðŸ™ðŸ™ðŸ™ðŸ™ðŸ™
Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang -orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencan kehidupan kami kedalam TanganMu saja ya Tuhan biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin
Amin🤗
Amin
ðŸ¤ðŸ¤
amin
Amin
ðŸ™ðŸ™ðŸ™
Amin😇
Gbu
Amin
amin
amin..
Terimakasih Tuhan Yesus, seperti ayat hari ini Maz 57:10-11 Aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, ya Tuhan, . . . sebab kasih setia-Mu besar sampai ke langit, dan kebenaran-Mu sampai ke awan-awan”Â
Berhari hari kami rasakan perlindungan dan kasih setiamu terkhusus untuk Adeku Simon Health Pasaribu, dan tepat hari ini Dia Pembaretan, Terimakasih Yesus, Jagalah Dia dari segala penjuru dan beri umur panjang Amin ðŸ™
Aminnn, terima kasih atas renungan Firman Tuhan hari ini. Tuhan Yesus memberkati kita semua, Aminn 😇ðŸ™âœ¨
Amin
Amin
Amin
Aminn
🥺🥺
so grateful🥺💗
Amin
AMIN
amin
amin
amin
amin
amin
amien
amin
Amin
amin
amin
Amin
Amin
Amin, damai sejahtera hanya ditemukan dalam Yesus.