Percakapan Iman di Rumah

Sabtu, 11 Juni 2022

Baca: Markus 5:11-20

5:11 Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan,

5:12 lalu roh-roh itu meminta kepada-Nya, katanya: “Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya!”

5:13 Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya.

5:14 Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan menceriterakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang terjadi.

5:15 Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk, sudah berpakaian dan sudah waras, orang yang tadinya kerasukan legion itu. Maka takutlah mereka.

5:16 Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu menceriterakan kepada mereka tentang apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu.

5:17 Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka.

5:18 Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Dia.

5:19 Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: “Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!”

5:20 Orang itupun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran.

 

Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu. —Markus 5:19

“Tiada tempat seindah rumah. Tiada tempat seindah rumah.” Ucapan Dorothy yang terkenal dalam film The Wizard of Oz tersebut memperlihatkan alur penceritaan yang terdapat juga dalam banyak film klasik lainnya, dari Star Wars hingga Lion King. Alur tersebut dikenal sebagai “perjalanan sang pahlawan”. Intinya: seorang biasa, yang sedang menjalani kehidupan yang biasa-biasa saja, tiba-tiba dihadapkan pada petualangan yang luar biasa. Sang tokoh meninggalkan rumah dan pergi ke dunia yang berbeda. Di sana telah menanti berbagai ujian dan tantangan, sekaligus para mentor dan penjahat. Bila sang tokoh lulus ujian dan terbukti layak disebut pahlawan, maka langkah akhirnya adalah pulang ke rumah dengan membawa hikmah dan kisah luar biasa untuk dibagikannya. Bagian akhir ini sangatlah krusial.

Kisah di Markus 5 tentang orang yang dirasuk roh jahat sangat mirip dengan alur cerita sang pahlawan tadi. Menarik bagaimana, di akhir kisah, orang yang semula kerasukan tersebut memohon kepada Yesus agar “diperkenankan menyertai Dia” (Mrk. 5:18). Namun, Yesus berkata kepadanya: “Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu” (ay.19). Kepulangan orang tersebut ke rumah dan lingkungannya, untuk menceritakan pengalamannya yang luar biasa kepada orang-orang yang paling mengenalnya, sangatlah penting.

Allah memanggil setiap orang dengan cara dan kisah yang berbeda-beda. Namun, sangatlah penting bagi sebagian dari kita untuk kembali ke rumah dan menceritakan kisah kita kepada orang-orang yang paling mengenal kita. “Tiada tempat seindah rumah” menjadi panggilan yang harus kita nyatakan.  —John Blase

WAWASAN
Kisah hari ini dalam Markus 5:11-20 adalah contoh bagaimana para penulis kitab-kitab Injil memakai penceritaan untuk menyampaikan pesan. Kisah orang yang kerasukan roh jahat itu penuh dengan kejutan dan liku-liku yang tidak terduga. Semua itu bukan saja membawa pembacanya mengikuti cerita, tetapi juga menegaskan kuasa dan dampak tindakan Yesus. Bayangkan reaksi orang banyak terhadap mukjizat-Nya mengusir roh-roh jahat dari orang yang hidup di pekuburan tersebut. Mereka bereaksi bukan terhadap tenggelamnya sejumlah besar babi, melainkan terhadap orang yang tadinya liar tetapi yang sekarang duduk berpakaian dan berpikiran sehat. Namun, alih-alih terkagum-kagum oleh kesembuhannya, mereka justru merasa takut kepada pribadi yang sanggup melakukan apa yang tidak dapat dilakukan oleh rantai mereka. Alih-alih bersukacita dengan orang yang telah dibebaskan, mereka justru takut kepada Dia yang berkuasa menyembuhkan orang itu dan meminta-Nya meninggalkan mereka. —J.R. Hudberg

Percakapan Iman di Rumah
 

Pikirkanlah orang-orang yang terdekat dengan kamu. Siapa saja dari mereka yang perlu mendengar perbuatan Allah bagi kamu? Apa langkah pertama yang dapat kamu ambil untuk membagikan kisah kamu?

Tuhan Yesus, berilah aku keberanian untuk menceritakan perbuatan-perbuatan-Mu yang menakjubkan. Bukan hanya kepada orang asing, melainkan juga kepada orang-orang yang paling mengenalku, yaitu keluarga dan lingkunganku sendiri. 

Bacaan Alkitab Setahun: Ezra 1-2; Yohanes 19:23-42

Bagikan Konten Ini
39 replies
  1. Agus Setiadi. S
    Agus Setiadi. S says:

    Sangat membukakan mata rohani saya. Kepada Desy Piu Piu Piu, semoga kamu juga membaca ini <3 Tuhan Yesus memberkati! Ya dan Amin!

  2. Krisanti Dethan
    Krisanti Dethan says:

    Firman Tuhan hari ini bukan saja sekedar mengingatkan kita untuk kembali ke rumah kita d menceritakan pengalaman luar biasa tentang iman kita kepada orang2 disekitar kita saja, tetapi juga mengingatkan kita bahwa pengalaman iman kitapun akan dapat memperkuat kehidupan rohani kita bersama Tuhan jika kita mau untk menyelesaiakan setiap persoalan dn pergumulan kita dalam keluarga, dalam rumah kita tempag dimana kita akan kembali 🙏
    Kiranya Allah memampukan kita dengan iman yang ada dalam kita untuk berjuang menghadapi setiap pergumulan dalam rumah kita masing2😊 so, keep believing ❤

  3. rico art
    rico art says:

    Terima kasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami , sembuhkan juga orang orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam tangan Mu saja ya Tuhan, biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin

  4. Evi Yuni Sintia Sinaga
    Evi Yuni Sintia Sinaga says:

    Rumah bukan hanya keluarga tapi juga orang² yg mau menerima kita dengan tulus,jadilah berkat itu abadi selamanya dan diteruskan ke rumah lain.🕊

  5. Santi Gultom
    Santi Gultom says:

    Amin.

    Tapi tolong donk ka..judul perikopnya itu tulisanya lebih besar dan tulosan biasa saja.karena kadang jadi ga bisa dibaca.apalagi bangun pagi2 mata masih belum bisa fokus.Tulisanya biasa aja ka.terima kasih sebelumnya.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *