Langkah-Langkah Allah

Minggu, 12 Juni 2022

Baca: Keluaran 12:24-28

12:24 Kamu harus memegang ini sebagai ketetapan sampai selama-lamanya bagimu dan bagi anak-anakmu.

12:25 Dan apabila kamu tiba di negeri yang akan diberikan TUHAN kepadamu, seperti yang difirmankan-Nya, maka kamu harus pelihara ibadah ini.

12:26 Dan apabila anak-anakmu berkata kepadamu: Apakah artinya ibadahmu ini?

12:27 maka haruslah kamu berkata: Itulah korban Paskah bagi TUHAN yang melewati rumah-rumah orang Israel di Mesir, ketika Ia menulahi orang Mesir, tetapi menyelamatkan rumah-rumah kita.” Lalu berlututlah bangsa itu dan sujud menyembah.

12:28 Pergilah orang Israel, lalu berbuat demikian; seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa dan Harun, demikianlah diperbuat mereka.

 

Itulah korban Paskah bagi Tuhan yang melewati rumah-rumah orang Israel di Mesir, ketika Ia menulahi orang Mesir, tetapi menyelamatkan rumah-rumah kita. —Keluaran 12:27

Saya sangat suka bermain Scrabble. Suatu kali setelah bermain, teman-teman menamai satu langkah dengan nama saya, Katara. Saat itu saya sudah tertinggal sepanjang permainan, tetapi pada langkah terakhir, saya berhasil membuat satu kata dengan tujuh huruf dan menghabiskan semua keping huruf yang saya miliki. Permainan pun berakhir, dan saya menerima bonus 50 angka, ditambah seluruh angka dari sisa keping huruf milik lawan-lawan main saya. Dengan itu, kedudukan saya berpindah dari posisi terakhir menjadi nomor satu. Sekarang, setiap kali kami bermain dan ada di antara kami yang tertinggal, mereka ingat apa yang pernah terjadi pada saya dan berharap dapat mengulang kembali langkah “Katara” itu.

Mengingat apa yang pernah terjadi di masa lalu dapat membangkitkan semangat dan pengharapan. Itulah tepatnya yang dilakukan orang Israel ketika merayakan Paskah. Paskah memperingati apa yang telah Allah lakukan untuk orang Israel ketika mereka ditindas Firaun dan kaki tangannya di Mesir (Kel. 1:6-14). Sesudah mereka berseru kepada Allah, Dia membebaskan umat-Nya dengan cara yang dahsyat. Dia berfirman agar mereka membubuhkan darah pada tiang-tiang pintu, supaya malaikat maut melewatkan semua anak sulung Israel dan hewan milik mereka (12:12-13). Dengan cara itu, mereka selamat dari kematian.

Berabad-abad kemudian, para pengikut Yesus secara teratur melakukan perjamuan kudus untuk mengenang pengorbanan Kristus di kayu salib, yang menyediakan apa yang kita perlukan untuk terbebas dari dosa dan kematian (1Kor. 11:23-26). Mengingat karya kasih Allah di masa lalu memberikan harapan kepada kita untuk menghadapi masa kini. —Katara Patton

WAWASAN
Inti dari Paskah pertama adalah kematian yang menggantikan: domba tidak bercacat cela yang dikorbankan untuk menggantikan putra sulung. Seperti halnya semua unsur peribadahan yang ditetapkan dalam Perjanjian Lama, hal itu juga menunjuk kepada Mesias di masa mendatang yang akan menjadi korban pengganti sekali untuk selamanya bagi seluruh umat manusia. Dalam peringatan Paskah yang sekarang kita kenal sebagai Perjamuan Terakhir, Yesus berkata, “Inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa” (Matius 26:28). Ibrani 9:26 menerangkan bahwa “[Kristus] hanya satu kali saja menyatakan diri-Nya, pada zaman akhir untuk menghapuskan dosa oleh korban-Nya.” Penulis kitab Ibrani itu pun mengakhirinya dengan berkata, “Demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia” (ay.28). —Tim Gustafson

Langkah-Langkah Allah
 

Bagaimana kamu merayakan karya kasih Allah bagi kamu? Apa yang dapat kamu lakukan untuk memberikan pengharapan kepada orang lain yang pernah mengisi masa lalu kamu?

Ya Allah Mahakasih, aku berterima kasih atas segala karya menakjubkan yang telah Engkau kerjakan demi diriku. Berilah aku kekuatan untuk berfokus pada karya-Mu yang besar saat aku membutuhkan pengharapan untuk terus melangkah. 

Bacaan Alkitab Setahun: Ezra 3-5; Yohanes 20

Bagikan Konten Ini
33 replies
  1. Evi Yuni Sintia Sinaga
    Evi Yuni Sintia Sinaga says:

    Seburuk apapun masa lalu kita,itu akan menumbuhkan pengharapan kepada Tuhan dengan memperbaiki hidup kita dalam Tuhan🕊

  2. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari , pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana,
    kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam tangan Mu saja ya Tuhan, biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin

  3. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    AMIN

  4. Krisanti Dethan
    Krisanti Dethan says:

    Jika Allah sanggup melakukan hal luar biasa dimasa lalu. Maka, Allah yang sama juga akan melakukan hal luar biasa dalam kehidupan kita di masa skrg 😇❤

  5. Martha Padu Lemba
    Martha Padu Lemba says:

    Trima kasih Tuhan u pwngorbànanmu d ats kayu salib,Engkau menggàntiknku ats dosa2ku,trima kasihTuhan Yesus ats tanda yg engkau berikn dlm diriku sbg milik kepunyaanmu yaitu darahMu yg kudus amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *