Bukan Lagi Seorang Yatim

Minggu, 19 Juni 2022

Baca: Mazmur 68:2-11

68:2 (68-3) Seperti asap hilang tertiup, seperti lilin meleleh di depan api, demikianlah orang-orang fasik binasa di hadapan Allah.

68:3 (68-4) Tetapi orang-orang benar bersukacita, mereka beria-ria di hadapan Allah, bergembira dan bersukacita.

68:4 (68-5) Bernyanyilah bagi Allah, mazmurkanlah nama-Nya, buatlah jalan bagi Dia yang berkendaraan melintasi awan-awan! Nama-Nya ialah TUHAN; beria-rialah di hadapan-Nya!

68:5 (68-6) Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda, itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus;

68:6 (68-7) Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara, Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia, tetapi pemberontak-pemberontak tinggal di tanah yang gundul.

68:7 (68-8) Ya Allah, ketika Engkau maju berperang di depan umat-Mu, ketika Engkau melangkah di padang belantara, Sela

68:8 (68-9) bergoncanglah bumi, bahkan langit mencurahkan hujan di hadapan Allah; Sinai bergoyang di hadapan Allah, Allah Israel.

68:9 (68-10) Hujan yang melimpah Engkau siramkan, ya Allah; Engkau memulihkan tanah milik-Mu yang gersang,

68:10 (68-11) sehingga kawanan hewan-Mu menetap di sana; dalam kebaikan-Mu Engkau memenuhi kebutuhan orang yang tertindas, ya Allah.

68:11 (68-12) Tuhan menyampaikan sabda; orang-orang yang membawa kabar baik itu merupakan tentara yang besar:

 

Bapa bagi anak yatim . . . itulah Allah. —Mazmur 68:6

Guy Bryant hidup melajang dan tidak memiliki anak kandung. Ia bekerja di dinas kesejahteraan anak-anak kota New York. Karena setiap hari ia menghadapi besarnya kebutuhan akan orangtua asuh, Bryant pun memutuskan untuk melakukan sesuatu. Selama lebih dari satu dekade, Bryant mengasuh lebih dari lima puluh anak, bahkan pernah mengasuh sembilan anak pada saat bersamaan. “Selalu saja ada anak yang membutuhkan tempat tinggal,” Bryant menjelaskan. “Saya pikir, karena saya memiliki tempat di rumah dan hati saya bagi mereka, jadi saya melangkah saja tanpa pikir panjang.” Sampai sekarang, anak-anak asuh Bryant yang telah dewasa dan mandiri masih menyimpan kunci apartemennya dan sering berkunjung pada hari Minggu untuk makan siang bersama orang yang mereka juluki “Pops” itu. Bryant telah menunjukkan kasih seorang ayah kepada banyak orang.

Kitab Suci menyatakan bahwa Allah mencari orang-orang yang terlupakan dan terpinggirkan. Meski sebagian orang percaya mungkin jatuh miskin dan mengalami kesepian dalam hidup mereka, Dia berjanji untuk selalu menyertai mereka. Allah adalah “Bapa bagi anak yatim” (Mzm. 68:6). Jika kita menjadi sebatang kara, entah karena pengabaian atau tragedi, Allah tetap hadir—meraih kita, menarik kita kepada-Nya, dan memberi kita pengharapan. “Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara” (ay.7). Dalam Yesus, kita menjadi anggota keluarga rohani bersama saudara-saudari seiman yang lain.

Apa pun pergumulan keluarga, pengucilan, pengabaian, atau disfungsi dalam hubungan yang kita alami, kita dapat yakin bahwa kita sungguh dikasihi. Bersama Allah, kita bukan lagi seorang yatim. —Winn Collier

WAWASAN
Sekitar empat puluh kali kata bahasa Ibrani yathom (dari akar kata yang berarti “kesepian”) diterjemahkan sebagai “anak yatim,” seperti di Mazmur 68:6. Meski dilupakan oleh orang, anak-anak yatim dan para janda tidak dilupakan oleh Allah. Tanggung jawab sosial umat Allah termasuk kesadaran untuk mengurus mereka. Dalam Kitab Suci hal itu pertama kali secara jelas dinyatakan dalam Keluaran 22:22-23: “Seseorang janda atau anak yatim janganlah kamu tindas. Jika engkau memang menindas mereka ini, tentulah Aku akan mendengarkan seruan mereka, jika mereka berseru-seru kepada-Ku dengan nyaring.” Kata-kata Yakobus di Perjanjian Baru juga mengungkapkan perhatian Allah bagi mereka: “Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka” (Yakobus 1:27). Umat Allah harus menjadi alat Allah untuk memperhatikan dan memelihara mereka yang terpinggirkan. —Arthur Jackson

Bukan Lagi Seorang Yatim
 

Apa artinya memiliki Bapa Surgawi yang mengasihi kamu dan tidak akan pernah meninggalkan kamu? Bagaimana Dia telah menjawab kebutuhan kamu yang terdalam?

Allah Bapa, aku membutuhkan ayah yang baik, bapa yang sejati, yang tidak akan meninggalkanku. Aku percaya Engkaulah bapa itu bagiku.

Bacaan Alkitab Setahun: Nehemia 12-13; Kisah Para Rasul 4:23-37

Bagikan Konten Ini
31 replies
  1. Ape Silitonga
    Ape Silitonga says:

    Bapa.kami
    yang kami sembah dalam nama Yesus Kristus
    bimbing kami untuk mengasihi orang lain.
    sperti Bapa yg mengasihi kami.amin

  2. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga
    Dikuduskanlah namaMu
    Datanglah kerajaanMu
    Jadilah kehendakMu
    Di bumi seperti di sorga
    Berikanlah kami pada hari ini
    Makanan kami yang secukupnya
    Ampunilah kami akan kesalahan kami,
    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
    Sampai selama-lamanya.
    Amin

  3. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerah kan segala rencana kehidupan kami kedalam TanganMu saja ya Tuhan, biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin

  4. lauren kristina
    lauren kristina says:

    mungkin saja suatu saat ortu kita,bisa meninggalkan kita. Tapi ada satu pribadi, satu sosok Bapa yang tidak pernah meninggalkan kita. Yaitu, Tuhan Yesus

  5. febe
    febe says:

    Bapa yg slu ada dlm segala keadaann.. pemeliharaan nya nyata.. dan tak pernah sekalipun meninggalkan😇

  6. Joana Prima
    Joana Prima says:

    Amin. Allah Bapa sebagai orang tua kita yang tidak pernah meninggalkan atau mengecewakan anaknya.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *