Prediksi yang Salah
Jumat, 27 Mei 2022
Baca: Yeremia 23:16-22
23:16 Beginilah firman TUHAN semesta alam: “Janganlah dengarkan perkataan para nabi yang bernubuat kepada kamu! Mereka hanya memberi harapan yang sia-sia kepadamu, dan hanya mengungkapkan penglihatan rekaan hatinya sendiri, bukan apa yang datang dari mulut TUHAN;
23:17 mereka selalu berkata kepada orang-orang yang menista firman TUHAN: Kamu akan selamat! dan kepada setiap orang yang mengikuti kedegilan hatinya mereka berkata: Malapetaka tidak akan menimpa kamu!”
23:18 Sebab siapakah yang hadir dalam dewan musyawarah TUHAN, sehingga ia memperhatikan dan mendengar firman-Nya? Siapakah yang memperhatikan firman-Nya dan mendengarnya?
23:19 Lihatlah, angin badai TUHAN, yakni kehangatan murka, telah keluar menyambar, –angin puting beliung–dan turun menimpa kepala orang-orang fasik.
23:20 Murka TUHAN tidak akan surut, sampai Ia telah melaksanakan dan mewujudkan apa yang dirancang-Nya dalam hati-Nya; pada hari-hari yang terakhir kamu akan benar-benar mengerti hal itu.
23:21 “Aku tidak mengutus para nabi itu, namun mereka giat; Aku tidak berfirman kepada mereka, namun mereka bernubuat.
23:22 Sekiranya mereka hadir dalam dewan musyawarah-Ku, niscayalah mereka akan mengabarkan firman-Ku kepada umat-Ku, membawa mereka kembali dari tingkah langkahnya yang jahat dan dari perbuatan-perbuatannya yang jahat.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Nabi yang mendapat pesan dari Aku haruslah menyampaikan pesan itu dengan sebenarnya. —Yeremia 23:28 BIS
Pada tengah hari tanggal 21 September 1938, seorang ahli meteorologi muda memperingatkan Badan Meteorologi AS tentang badai topan yang mengarah ke utara menuju wilayah New England. Namun, kepala lembaga itu mencemooh prediksi Charles Pierce. Baginya tidak mungkin badai tropis akan bergerak hingga sejauh itu ke arah utara.
Namun, dua jam kemudian, badai topan dahsyat pun datang menyapu area Long Island. Pada pukul empat sore, badai tersebut telah sampai di New England dan menghempaskan banyak kapal ke darat serta meruntuhkan bangunan-bangunan ke laut. Korban tewas mencapai lebih dari 600 orang. Seandainya para korban menerima peringatan Pierce—yang dibuat berdasarkan data yang akurat dan peta yang terperinci—mungkin mereka akan selamat.
Kitab Suci menasihati kita untuk mengetahui perkataan siapa yang memang patut didengar. Pada zaman Nabi Yeremia, Allah memperingatkan umat-Nya untuk mewaspadai nabi-nabi palsu. “Jangan dengarkan perkataan para nabi yang selalu hanya memberi harapan yang kosong. Mereka hanya menyampaikan khayalan mereka sendiri dan bukan pesan-Ku” (Yer. 23:16 BIS). Allah berkata tentang mereka, “Andaikata mereka tahu apa yang terkandung dalam pikiran-Ku, tentulah mereka telah menyampaikan kepada umat-Ku segala yang telah Kuucapkan” (ay.22 BIS).
“Nabi-nabi palsu” masih ada. Mereka memberikan nasihat tetapi mengabaikan Allah sama sekali atau memutarbalikkan kata-kata-Nya demi tujuan mereka. Namun, melalui firman dan Roh-Nya, Allah telah memberikan apa yang kita perlukan untuk membedakan yang salah dan yang benar. Ketika kita mengukur segalanya dengan kebenaran firman-Nya, perkatan dan kehidupan kita sendiri akan semakin mencerminkan kebenaran itu kepada orang lain. —Tim Gustafson
WAWASAN
Di Yeremia 23, melalui Nabi Yeremia, Allah menegur para “gembala” (para raja dan imam, ay.1-2) dan nabi-nabi (ay.9-40) karena ketidaktaatan mereka dan karena mereka menyesatkan bangsanya. Para gembala dipanggil untuk menjadi pemimpin kudus yang memimpin dan melindungi; namun, mereka malah menghancurkan dan menyerakkan “kambing domba gembalaan [Allah]” (ay.1). Alih-alih menyampaikan kebenaran Allah, para nabi itu malah “bernubuat demi Baal dan menyesatkan umat-Ku Israel” (ay.13). Mereka “berkelakuan tidak jujur” dan “menguatkan hati orang-orang yang berbuat jahat, sehingga tidak ada seorangpun yang bertobat dari kejahatannya” (ay.14). Allah mengingatkan umat-Nya untuk tidak mendengarkan nabi-nabi palsu yang tidak berbicara atas nama Allah dan hanya menawarkan “harapan yang sia-sia” (ay.16). Karena menolak mendengar, Yehuda akan diasingkan ke tangan Babel. Namun Allah tidak akan melupakan mereka untuk selama-lamanya (ay.3-8). —Alyson Kieda

Standar apa yang saya gunakan saat memutuskan sesuatu itu benar atau tidak? Adakah yang perlu diubah dari sikap saya terhadap mereka yang tidak sependapat dengan saya?
Ya Allah, begitu banyak orang yang mengaku berbicara atas nama-Mu. Bantu kami mengenali apa yang benar-benar Engkau katakan. Jadikan kami peka kepada Roh-Mu, dan bukan kepada roh dunia ini.
Bacaan Alkitab Setahun: 2 Tawarikh 1-3; Yohanes 10:1-23
aminn aminn aminn aminn aminn ðŸ™ðŸ™ðŸ™
Amin
Menjadi minoritas karena Iman Percaya kepada Kristus, membuat kita lebih banyakenimbang-nimbang menyatakan kebenaran sesuai dengan Firman Allah di tengah Dunia yang rusak.
Amen TUHAN YESUS KRISTUS
amin 😇
amin
Amin
Amin…
Thankyou God🤗
Amin
Amin Tuhan Yesus Memberkati
Amin
Amin
Amin
Amin
Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan, serta tolong kami, sembuhkan juga orang orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan dan beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala renacana kehidupan kami kedalam TanganMu saja ya Tuhan, biar lah KwhendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin
Amin
Amin ðŸ¤
renungan yg sama tgl 19-04-2020 😊
amen
Amin 😇
Amin
Tuhan Kasih akal budi dan juga pengertian untuk boleh membedakan mana yang baik dan mana yang jahat. AmeenðŸ™ðŸ’ž
Amin ðŸ™ðŸ™ðŸ™
Amin 🙠Tuhan Yesus memberkati 😇
Amin 🙠Tuhan Yesus memberkati 😇
Amen
amin.Tuhan slalu hikmat untuk mengenal dunia ini.
😇
semoga selalu diberikan kemampuan oleh Tuhan melalui roh kudusnya.
Banyak Hananya² (nabi² palsu) dalam dunia modern ini, bisa pendeta² atau penginjil² yang hanya mengabarkan berita yang ingin didengar audiencenya. Bukan Injil yang sesungguhnya. Berhikmatlah!!
Amin
Amin
amin
amin
amin
Amin
AMIN x7