Pertarungan Bunga Matahari

Senin, 9 Mei 2022

Baca: Kolose 2:6-14

2:6 Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia.

2:7 Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.

2:8 Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.

2:9 Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan,

2:10 dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa.

2:11 Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,

2:12 karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.

2:13 Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita,

2:14 dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib:

 

Kamu telah dipenuhi di dalam [Kristus]. —Kolose 2:10

Ketika menanam bunga matahari setiap musim semi, saya berharap dapat menikmati keindahan bunganya di musim panas berikutnya. Namun, rusa-rusa yang hidup di lingkungan kami punya niat yang berbeda dan tidak peduli pada hasil akhirnya. Yang mereka inginkan hanyalah mengunyah habis batang dan daun bunga matahari. Pertarungan tahunan pun terjadi ketika saya berusaha mempertahankan bunga matahari itu dapat tumbuh dewasa sebelum rusa-rusa melahapnya. Terkadang saya yang menang; tetapi tak jarang rusa-rusa itu juga menang.

Ketika memikirkan tentang kehidupan kita sebagai orang percaya, kita melihat adanya pertarungan serupa, tetapi antara kita dan Iblis, musuh kita. Kita ingin terus bertumbuh menuju kedewasaan rohani, supaya hidup kita dapat memberikan pengaruh yang memuliakan Allah. Di sisi lain, iblis ingin “melahap” iman kita dan mencegah kita bertumbuh. Namun, Yesus berkuasa atas semua “pemerintah dan penguasa” dan kita dapat “dipenuhi di dalam [Kristus]” (Kol. 2:10), yang berarti Dia menjadikan kita “utuh”. Kemenangan Kristus di kayu salib memungkinkan kita untuk berdiri tegap di dunia seperti bunga matahari yang indah itu.

Ketika Yesus memakukan “surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita” di kayu salib (ay.14), Dia telah menghancurkan kuasa yang mengendalikan kita. Kita pun “berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia” (ay.7) dan “telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia” (ay.13). Di dalam Dia kita memiliki kuasa (ay.10) untuk melawan serangan musuh rohani kita dan bertumbuh dalam Yesus, supaya lewat hidup kita terpancar keindahan yang sejati. —Dave Branon

WAWASAN
Dalam Kolose 2:6-13, Paulus menekankan konsep kepenuhan. Dalam ayat 9, ia menggunakan kata pleroma, yang berarti memenuhi kapasitas, untuk menggambarkan sejauh mana Kristus mewujudkan dan menunjukkan keilahian. Tidak ada bagian dalam diri Yesus yang tidak didiami Allah; Dia sepenuhnya Allah (lihat Kolose 1:15-20; Ibrani 1:3). Selanjutnya, dalam Kolose 2:10, Paulus menggunakan kata kerja pleroo untuk menggambarkan cara kita dibawa menuju kepenuhan dalam Kristus. Kepenuhan bukanlah sesuatu yang kita miliki, melainkan apa yang dilakukan atas dan dalam diri kita; kita dijadikan penuh di dalam Yesus. Kata ini sering digunakan untuk menggambarkan penggenapan nubuat tentang Kristus—semuanya telah digenapi—sehingga kata tersebut memberikan kesan telah genap atau tercapai. —J.R. Hudberg

Pertarungan Bunga Matahari
 

Dalam hal apa musuh kita mencoba menggerogoti kerohanianmu yang sedang bertumbuh? Mengapa penting bagimu untuk berseru kepada Allah ketika mengalami serangan rohani?

Allah Mahakasih, jadikanlah hidupku indah bagi-Mu. Tolonglah aku melawan musuh dengan kekuatan-Mu, karena aku tidak dapat melakukannya sendiri. Terima kasih atas kematian dan kebangkitan Yesus—sumber pengharapan, kekuatan, dan keberanianku.

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Raja-Raja 7-9; Yohanes 1:1-28

Bagikan Konten Ini
48 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat Pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerah kan segala rencana kehidupan kami kedalam tangan Mu saja ya Tuhan,biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin

  2. Lyta Karina
    Lyta Karina says:

    amin. terima kasih untuk ayat yang menguatkan, kiranya Tuhan Yesus memberkati kita semua

  3. Ferdinan Sembiring
    Ferdinan Sembiring says:

    Amin….Tuhan Berikan kami terus Kekuatan untuk menjadikan Tuhan sebagai Sumber Pengharapan,Kekuatan, & Keberanianku

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *