Pengharapan yang Menembus Badai

Selasa, 31 Mei 2022

Baca: Mazmur 107:23-32

107:23 Ada orang-orang yang mengarungi laut dengan kapal-kapal, yang melakukan perdagangan di lautan luas;

107:24 mereka melihat pekerjaan-pekerjaan TUHAN, dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib di tempat yang dalam.

107:25 Ia berfirman, maka dibangkitkan-Nya angin badai yang meninggikan gelombang-gelombangnya.

107:26 Mereka naik sampai ke langit dan turun ke samudera raya, jiwa mereka hancur karena celaka;

107:27 mereka pusing dan terhuyung-huyung seperti orang mabuk, dan kehilangan akal.

107:28 Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan dikeluarkan-Nya mereka dari kecemasan mereka,

107:29 dibuat-Nyalah badai itu diam, sehingga gelombang-gelombangnya tenang.

107:30 Mereka bersukacita, sebab semuanya reda, dan dituntun-Nya mereka ke pelabuhan kesukaan mereka.

107:31 Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia.

107:32 Biarlah mereka meninggikan Dia dalam jemaat umat itu, dan memuji-muji Dia dalam majelis para tua-tua.

 

Dibuat-Nyalah badai itu diam, sehingga gelombang-gelombangnya tenang. —Mazmur 107:29

Pada musim semi tahun 2021, beberapa orang pemburu badai di Texas, Amerika Serikat, merekam video dan memotret sebuah pelangi yang muncul di sebelah tornado. Dalam salah satu rekaman video, tangkai-tangkai gandum yang panjang merunduk ditiup angin kencang yang berpusar. Pelangi yang indah membentang di kaki langit yang kelabu dan melengkung ke arah tornado. Video lain menampilkan orang-orang di tepi jalan sedang menyaksikan pelangi lambang pengharapan itu berdampingan gagah dengan pusaran awan berbentuk corong.

Dalam Mazmur 107, pemazmur menawarkan pengharapan dan mendorong kita untuk berpaling kepada Allah di tengah masa-masa sulit. Ia menggambarkan orang-orang yang berada di tengah badai itu seperti “kehilangan akal” (ay.27). “Maka berseru-serulah mereka kepada Tuhan dalam kesesakan mereka, dan dikeluarkan-Nya mereka dari kecemasan mereka” (ay.28).

Allah mengerti bahwa anak-anak-Nya terkadang bergumul untuk dapat terus berharap ketika hidup terasa seperti badai yang berkecamuk. Kita perlu diingatkan akan kesetiaan-Nya, terutama ketika kaki langit tampak gelap dan kacau.

Entah badai yang kita alami itu berupa masalah besar dalam hidup, ketidakstabilan emosi, atau tekanan mental, Allah tetap sanggup menjadikan badai itu “diam” dan menuntun kita ke tempat yang aman (ay.29-30). Meski kita mungkin tidak mengalami kelegaan dengan cara atau waktu yang kita inginkan, kita dapat meyakini Allah akan memegang janji yang telah diberikan-Nya dalam Kitab Suci. Pengharapan-Nya yang kekal sanggup menembus badai seberat apa pun. —Xochitl Dixon

WAWASAN
Mazmur 107 adalah nyanyian syukur (ay.1,31) kepada Allah sebagai Pembebas, Penyelamat, Pelindung, dan Penyedia yang penuh kasih dan rahmat kepada jiwa-jiwa yang berada dalam masalah (lihat ay.2,41). Dengan menyebut empat kelompok orang yang mengalami berbagai kesulitan dan penderitaan (ay.4,10,17,23), pemazmur menjelaskan bagaimana Allah telah menebus dan melepaskan mereka dari kemalangan, ikatan, kebodohan, bahaya di laut, dan terutama dari kematian. Allah akan menyelamatkan mereka yang berharap menerima pertolongan dari Dia (ay.41). Pemazmur menyerukan para penyembah untuk “bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia.” Seruan ini diulang di ayat 8, 15, 21, dan 31. Dengan menyoroti kedaulatan dan kuasa Allah yang dahsyat (ay.33-42), pemazmur menutup nyanyiannya dengan sebuah undangan: “Siapa yang mempunyai hikmat? Biarlah ia berpegang pada semuanya ini, dan memperhatikan segala kemurahan TUHAN” (ay.43). —K.T. Sim

Pengharapan yang Menembus Badai
 

Pernahkah kamu bergumul untuk tetap berharap ketika badai menerjang hidupmu? Di saat kamu membutuhkan pengharapan, bagaimana Allah memakai Kitab Suci dan umat-Nya untuk mengingatkanmu akan janji-janji-Nya?

Allah Mahakasih, aku mengucap syukur karena Engkau telah menjadi sumber pengharapanku, apa pun yang terjadi dalam hidupku.

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Tawarikh 13-14; Yohanes 12:1-26

Bagikan Konten Ini
40 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkan lah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam TanganMu saja ya Tuhan, biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin

  2. Jeys Febriangelin Mengkopi
    Jeys Febriangelin Mengkopi says:

    amin,trima kasih Tuhan yesus sy percya bawha janji Tuhan ya dn amin,,seberat apapun masalah hidup,jika bersama Tuhan pasti ada jalan keluar.🙏😇

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *