Pemberian yang Murah Hati

Selasa, 24 Mei 2022

Baca: Imamat 19:9-10

19:9 Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kausabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya, dan janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu.

19:10 Juga sisa-sisa buah anggurmu janganlah kaupetik untuk kedua kalinya dan buah yang berjatuhan di kebun anggurmu janganlah kaupungut, tetapi semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing; Akulah TUHAN, Allahmu.

 

Sisa-sisa buah anggurmu janganlah kaupetik untuk kedua kalinya dan buah yang berjatuhan di kebun anggurmu janganlah kaupungut, tetapi semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing. —Imamat 19:10

Jenderal Charles Gordon (1833–1885) mengabdi kepada Kerajaan Inggris dalam dinas ketentaraannya di Tiongkok dan tempat-tempat lain. Ketika tinggal di Inggris, ia pernah menyumbangkan 90 persen pendapatannya. Saat mendengar terjadinya bencana kelaparan di Lancashire, ia menggores tulisan dari medali emas murni yang diterimanya dari seorang pemimpin dunia, lalu mengirimkannya ke sana dengan pesan agar mereka meleburnya dan menggunakan uangnya untuk membeli roti bagi orang miskin. Hari itu ia menulis dalam buku hariannya: “Harta duniawi terakhirku yang berharga di dunia ini telah kuserahkan kepada Tuhan Yesus.”

Mungkin kita tidak bisa memberi sebanyak yang diberikan oleh Jenderal Gordon, tetapi Allah selalu memanggil umat-Nya untuk memperhatikan mereka yang membutuhkan. Dalam beberapa hukum yang disampaikan-Nya melalui Musa, Allah memerintahkan umat-Nya untuk tidak menuai sampai ke tepi ladang mereka atau mengumpulkan seluruh hasil panen yang ada. Sebaliknya, ketika memanen kebun anggur, Dia memerintahkan mereka untuk meninggalkan sisa-sisa buah anggur yang jatuh “bagi orang miskin dan bagi orang asing” (Im. 19:10). Allah ingin umat-Nya memperhatikan dan menyediakan kebutuhan orang-orang yang berkekurangan di tengah-tengah mereka.

Meskipun kita merasa sudah bermurah hati, kita masih dapat meminta Allah menambahkan kerinduan kita untuk memberi dan mencari hikmat-Nya agar kita dapat memberi dengan cara-cara lain yang kreatif. Dia senang menolong kita untuk menunjukkan kasih-Nya kepada sesama. —Amy Boucher Pye

WAWASAN
Imamat 19 memerintahkan para pemilik tanah di Israel untuk mengizinkan orang miskin dan orang asing untuk menuai dari tepi ladang dan kebun anggur mereka. Walaupun terlihat seperti sebuah hukum yang janggal, kitab Rut menunjukkan betapa penting hukum ini di Israel. Rut adalah seorang Moab, janda dari seorang Israel, yang kini ditinggalkan hanya dengan mertuanya yang juga seorang Israel, Naomi. Tanah mereka telah mengalami semacam penyitaan, sehingga mereka harus memungut dari tepi ladang orang lain. Orang lain itu bernama Boas. Ia menunjukkan kasihnya kepada Allah bukan hanya dengan mengikuti hukum tersebut dan mengizinkan Rut memungut dari ladangnya, tetapi juga dengan menebus Rut dan tanah milik keluarganya. Hukum yang janggal tadi membuka kesempatan bagi Rut dan Naomi untuk bertahan hidup dan bagi Boas untuk menunjukkan kesetiaannya. Pada akhirnya, mereka masuk dalam riwayat keluarga Yesus Kristus, yang lewat ketaatan-Nya sendiri akan menebus seluruh dunia. —Jed Ostoich

Pemberian yang Murah Hati
 

Bagaimana kamu dapat bermurah hati kepada seseorang hari ini, entah dengan memberi pertolongan, mendengarkan, atau cara lain yang memungkinkan? Pernahkah kamu menerima kemurahan hati seseorang? Bagaimana rasanya?

Bapa yang Maha Pemurah, terima kasih Engkau mengutus Yesus untuk hidup sebagai manusia dan mati bagi kami. Penuhilah hatiku dengan kasih dan ucapan syukur untuk pemberian yang luar biasa itu.

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Tawarikh 22-24; Yohanes 8:28-59

Bagikan Konten Ini
46 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang di semoga kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana kami menyerah kan segala rencana kehidupan kami kedalam TanganMu saja ya Tuhan. biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin

  2. Teologi Kaum Awam
    Teologi Kaum Awam says:

    Praktek ini mewarnai tradisi panen diberbagai negara, bahkan hingga ke Tanah Jawa. Kasus seperti Rut itu ada…

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *