Menyelesaikan dengan Baik

Jumat, 13 Mei 2022

Baca: Kisah Para Rasul 20:17-24

20:17 Karena itu ia menyuruh seorang dari Miletus ke Efesus dengan pesan supaya para penatua jemaat datang ke Miletus.

20:18 Sesudah mereka datang, berkatalah ia kepada mereka: “Kamu tahu, bagaimana aku hidup di antara kamu sejak hari pertama aku tiba di Asia ini:

20:19 dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku.

20:20 Sungguhpun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu;

20:21 aku senantiasa bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani, supaya mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus.

20:22 Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ

20:23 selain dari pada yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku.

20:24 Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.

 

Aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah. Kisah Para —Rasul 20:24

Beberapa menit sebelum sesi empat puluh menit latihan saya berakhir, hampir pasti instruktur saya akan berseru, “Selesaikan dengan semangat!” Setiap pelatih pribadi atau instruktur kelompok kebugaran yang saya kenal memakai seruan tersebut beberapa menit sebelum sesi pendinginan. Mereka tahu cara mengakhiri latihan itu sama pentingnya dengan cara kita memulainya. Mereka juga tahu tubuh manusia cenderung ingin melambat atau mengendur setelah bergerak selama beberapa waktu.

Hal yang sama berlaku dalam perjalanan iman kita bersama Tuhan. Paulus memberi tahu para penatua gereja di Efesus bahwa ia harus menyelesaikan pelayanannya dengan baik seiring langkahnya menuju Yerusalem, tempat yang pasti menghadapkannya kepada lebih banyak penganiayaan sebagai rasul Kristus (Kis. 20:17-24). Meski demikian, Paulus tidak gentar. Ia memiliki misi untuk menyelesaikan perjalanan yang telah ia mulai dan menunaikan pelayanan yang Allah tetapkan bagi dirinya. Ia memiliki satu tugas, yakni mengabarkan “Injil kasih karunia Allah” (ay.24). Ia pun ingin menyelesaikannya dengan baik. Sekalipun berbagai kesulitan menunggunya (ay.23), ia terus berlari menuju garis akhir—berfokus dan bertekad untuk tetap teguh melangkah dalam perjalanannya.

Baik kita melatih otot-otot tubuh kita atau melatih kemampuan yang diberikan Allah melalui tindakan, perkataan, dan perbuatan, kiranya kita kembali dikuatkan ketika kita diingatkan untuk menyelesaikan pertandingan kita dengan baik. Jangan menjadi “jemu” (Gal. 6:9). Jangan menyerah. Allah akan menyediakan apa yang kamu butuhkan untuk menyelesaikan dengan baik. —Katara Paton

WAWASAN
Paulus mengatakan kepada para pemimpin gereja Efesus bahwa ia tidak pernah lalai untuk mengkhotbahkan apa pun yang “berguna” (Kisah Para Rasul 20:20). Kata ini diterjemahkan dari akar kata Yunani symphero, yang artinya “demi kebaikan, untuk membawa manfaat, atau menguntungkan.” Darrell Bock, dalam Baker Exegetical Commentary on the New Testament: Acts, menyebutkan pesan yang berguna ini adalah “sama bagi orang Yahudi maupun orang Yunani: pertobatan kepada Allah dan iman kepada Tuhan Yesus Kristus (1 Tesalonika 1:9-10; 1 Korintus 9:20-23; 10:32-33). Kombinasi ini (pertobatan dan iman) adalah ringkasan yang baik mengenai misi Paulus. Pertobatan dan iman adalah dua sisi dari koin yang sama.” Bagi Paulus, apa yang menguntungkan adalah hidup yang diabdikan kepada iman dan pertumbuhan dalam Allah. Inilah pesan yang ia beritakan dan yang juga ia teruskan untuk diberitakan orang lain. —J.R. Hudberg

Menyelesaikan dengan Baik
 

Apa yang kamu lakukan saat mulai merasa lelah dan ingin menyerah saja? Apa manfaat dari menyelesaikan dengan baik?

Ya Bapa, tolonglah aku melanjutkan perjalanan ini. Aku ingin menyelesaikan dengan baik sehingga Engkau dimuliakan lewat kehidupan dan perjalananku.

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Raja-Raja 17-18; Yohanes 3:19-36

Bagikan Konten Ini
42 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan, serta tolong kami, sembuhkan juga orang-orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkenal bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam tanganMu saja ya Tuhan, biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin

  2. A1Do2oo7_ JULIANA ELISABET
    A1Do2oo7_ JULIANA ELISABET says:

    aku pastinya akan menangis ,tidak semangat dan kadang mengeluh apalagi jika dititik terendah ku. tapi disamping bitu itu aku berdoa kepada Tuhan Yesus supaya dikasih kekuatan dan dipermukaan segalanya.. manfaat dari menyelesaikan dengan baik semuanya jadi teratur dan tidak ada yang gagal

  3. Ape Silitonga
    Ape Silitonga says:

    Bapa yang terkasih..berkatilah kami sepanjang hari kami.Kuatkan kamindalam.setipa pergululan kami.amin

  4. Sonia Dewi Kusumastuti
    Sonia Dewi Kusumastuti says:

    Sungguh terberkati melalui renungan hari ini. Tuhan yang akan menyelesaikannya bagiku!! Aminnn!😇

  5. Teologi Kaum Awam
    Teologi Kaum Awam says:

    Sama seperti Kristus sang Guru, ke Yerusalem menggenapi panggilan-Nya yang memuncak ke Golgota. Demikian pula Paulus, tetap taat menjemput akhir pelayanannya. Penjara dan Martir di Roma.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *