Iman yang Berapi-api
Kamis, 26 Mei 2022
Baca: Wahyu 3:14-22
3:14 “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:
3:15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
3:17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,
3:18 maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.
3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
3:22 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.”
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Relakanlah hatimu dan bertobatlah! —Wahyu 3:19
Suhu di tempat kami tinggal di Colorado bisa cepat berubah—bahkan kadang-kadang dalam hitungan menit. Karena itu, suami saya, Dan, merasa penasaran dengan perbedaan suhu di dalam dan luar rumah. Sebagai penggemar gawai, ia sangat bersemangat menggunakan “mainan” terbarunya—suatu termometer yang dapat memantau suhu dari empat “zona” di rumah kami. Awalnya saya menganggap gawai itu hanya main-main, tetapi kemudian saya sendiri jadi sering menggunakannya. Mengetahui perbedaan suhu di dalam dan luar rumah kami benar-benar membuat saya takjub.
Tuhan Yesus menggunakan temperatur untuk menggambarkan sikap “suam-suam kuku” jemaat di Laodikia, salah satu yang paling makmur dari tujuh kota yang disebutkan di Kitab Wahyu. Kota ini menjadi pusat perbankan, mode, dan medis yang sibuk, tetapi pasokan airnya tidak terlalu bagus. Karenanya, perlu dibangun saluran air buatan untuk mengalirkan air dari sumber air panas. Namun, setibanya di Laodikia, air itu telah menjadi suam-suam kuku, tidak panas, tidak juga dingin.
Itu pula yang terjadi pada gereja di kota itu. Yesus berkata, “Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku” (Why. 3:15-16). Kristus menjelaskan alasannya di ayat 19, “Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!” (ay.19).
Permohonan Sang Juruselamat itu juga mendesak untuk kita tanggapi. Apakah kamu suam-suam kuku secara rohani? Terimalah teguran-Nya dan minta Dia untuk menolongmu hidup dengan iman yang sungguh-sungguh dan berapi-api. —PATRICIA RAYBON
WAWASAN
Laodikia adalah sebuah kota perdagangan yang kaya, terkenal karena wol hitam berkualitas tinggi dan salep obat mata yang dihasilkannya. Kota ini bergantung pada sumber air dari mata air panas di Hierapolis sekitar 10 kilometer di utara kota. Saat air yang dialirkan lewat pipa itu tiba di Laodikia, air itu sudah menjadi suam-suam kuku. Teguran keras yang diterima jemaat Laodikia menggambarkan mereka sebagai “suam-suam kuku” dan “buta dan telanjang” (Wahyu 3:16-17), serta seruan Yesus untuk mereka bertobat di ayat 18 mengambil istilah yang dipakai dalam kegiatan-kegiatan ekonomi di atas. Rasul Paulus juga pernah mengungkapkan perhatiannya kepada jemaat Laodikia. Suratnya kepada jemaat Kolose juga dimaksudkan untuk dibacakan kepada mereka, sementara itu surat kepada jemaat Laodikia juga harus dibacakan kepada jemaat Kolose (Kolose 4:16). Beberapa ahli Alkitab meyakini bahwa yang dimaksud adalah surat Paulus kepada jemaat Efesus. —K.T.Sim

Berapa temperatur imanmu saat ini? Jika komitmenmu kepada Allah hanya suam-suam kuku, maukah kamu berdoa memohon kasih dan semangat yang lebih membara?
Bapa, jika komitmenku kepada-Mu mendingin, kirimkanlah bara kasih Roh Kudus-Mu untuk membangunkan dan menghangatkan imanku.
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Tawarikh 28-29; Yohanes 9:24-41
amin
AminnðŸ™
aminn aminn aminn aminn aminn ðŸ™ðŸ™ðŸ™
AMEN TUHANN YESUS
terpujilah Tuhan!
Amim
Amin…
Amin
amin
firman yang menguatkan sekaligus mengingatkan saya tentang kasih mula2,tentang semngat mula2,yang haus akan hadirat Tuhan ðŸ˜.semoga kasih mula-mulaku dipulihkan TuhanðŸ™
Amin Tuhan Yesus Memberkati
Amin,Gbu🤗
Amin 😇
Amin, Puji Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati ðŸ™
Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuh kan juga orang orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang Terkena bencana, kami menyerah kan segala rencana kehidupan kami kedalam TanganMu saja ya Tuhan, biarlah KehendakMu yang terjadi, terpuji lah NamaMu kekal selamanya, amin
Amin ðŸ¤
Amin
Amin
😇
Amin..
Amin
aminn
Amin.ðŸ™
amin
Aminn
Berani untuk semakin beriman. Amin.
amin
Amin ya Tuhan
Amin ðŸ™
Amin
Amin