Yang Terpenting
Sabtu, 23 April 2022
Baca: Roma 14:13-23
14:13 Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi! Tetapi lebih baik kamu menganut pandangan ini: Jangan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung!
14:14 Aku tahu dan yakin dalam Tuhan Yesus, bahwa tidak ada sesuatu yang najis dari dirinya sendiri. Hanya bagi orang yang beranggapan, bahwa sesuatu adalah najis, bagi orang itulah sesuatu itu najis.
14:15 Sebab jika engkau menyakiti hati saudaramu oleh karena sesuatu yang engkau makan, maka engkau tidak hidup lagi menurut tuntutan kasih. Janganlah engkau membinasakan saudaramu oleh karena makananmu, karena Kristus telah mati untuk dia.
14:16 Apa yang baik, yang kamu miliki, janganlah kamu biarkan difitnah.
14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
14:18 Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.
14:19 Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.
14:20 Janganlah engkau merusakkan pekerjaan Allah oleh karena makanan! Segala sesuatu adalah suci, tetapi celakalah orang, jika oleh makanannya orang lain tersandung!
14:21 Baiklah engkau jangan makan daging atau minum anggur, atau sesuatu yang menjadi batu sandungan untuk saudaramu.
14:22 Berpeganglah pada keyakinan yang engkau miliki itu, bagi dirimu sendiri di hadapan Allah. Berbahagialah dia, yang tidak menghukum dirinya sendiri dalam apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
14:23 Tetapi barangsiapa yang bimbang, kalau ia makan, ia telah dihukum, karena ia tidak melakukannya berdasarkan iman. Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun. —Roma 14:19
Seorang teman bercerita bagaimana ia ditanya oleh rekan sekantornya yang sama-sama orang percaya tentang pilihan politiknya. Tujuan pertanyaan itu sepertinya untuk mengetahui apakah teman saya sepandangan dengannya mengenai beberapa topik yang saat ini membuat retak komunitas mereka. Demi mendapatkan jalan tengah, teman saya menjawab, “Karena kita sama-sama orang percaya, saya memilih untuk berfokus pada kesatuan kita dalam Kristus.”
Perpecahan juga terjadi di antara jemaat pada masa Paulus, walaupun mengenai isu yang berbeda. Topik tentang makanan apa yang boleh dimakan dan hari-hari apa yang dianggap suci menimbulkan ketidaksepakatan di antara orang Kristen di Roma. Meski “benar-benar yakin dalam hatinya sendiri” pada posisi mana pun yang dipegang, mereka diingatkan Paulus tentang kesamaan mereka, yaitu hidup untuk Yesus (Rm. 14:5-9). Alih-alih saling menghakimi, mereka seharusnya “mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun” (ay.19).
Di zaman ketika banyak negara, gereja, dan komunitas terpecah karena masalah besar atau kecil, kita bisa mengingatkan satu sama lain tentang kebenaran yang menyatukan kita, yakni karya salib Kristus yang menjamin kehidupan kekal kita bersama-Nya. Peringatan Paulus agar tidak “merusakkan pekerjaan Allah” (ay.20) dengan pandangan pribadi itu masih berlaku hingga saat ini. Alih-alih saling menghakimi, kita dapat melakukan perbuatan kasih dan menghormati saudara-saudari seiman kita. —Kirsten Holmberg
WAWASAN
Dua tanggung jawab yang termasuk paling sulit bagi orang percaya tampak dalam tantangan yang diberikan Paulus dalam Roma 14:19— mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan apa yang berguna untuk saling membangun. Yang pertama sulit karena banyaknya unsur perpecahan di dalam kehidupan gereja. Hati yang penuh damai, yaitu buah hikmat (seperti tertera dalam Yakobus 3:13-18), sangat diperlukan jika kita ingin memperlihatkan hubungan yang memuliakan Allah dengan sesama. Saling membangun itu sulit karena mudah sekali kita hanya memperhatikan kepentingan kita sendiri. Jika ingin menghadirkan Yesus di tengah dunia ini, sangat perlu bagi kita untuk menunaikan tanggung jawab kita kepada satu sama lain. —Bill Crowder

Apakah hubungan kamu dengan seorang saudara seiman pernah rusak karena perbedaan pendapat? Jika perbedaan itu sekarang sudah beres, bagaimana cara kamu menyelesaikannya?
Tuhan Yesus, terima kasih Engkau telah menyelamatkanku. Ampuni aku jika aku membiarkan perhatianku dibelokkan oleh hal-hal remeh sehingga aku membiarkan perpecahan timbul di antara aku dan saudara-saudari seiman lainnya. Bantu aku untuk mengusahakan kesatuan dengan menjadikan-Mu sebagai fokusnya.
Bacaan Alkitab Setahun: 2 Samuel 16-18; Lukas 17:20-37
😇😇
Amen
AminðŸ™
Amin
Thankyou,GbuðŸ™
Amin
Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan serta beri kekauatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam TanganMu saja ya Tuhan, biarlah kehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin
Amin ðŸ¤
Amin
Amin
Amin
kena banget sama ku kak, aku hari ini ada masalah sama dia. kalau gini ceritanya aku mau mendekat kan hati ku lebih ke Tuhan Yesus. ðŸ™ðŸ˜‡
Amin, sangat terberkati sekali😇ðŸ™
amin
Amin
amin
Amin
amin Tuhan Yesus memberkati
amin
Fokus kepada Tuhan. Amin.
Amin
Amin Tuhan Yesus Memberkati
😇
Amin
Amin
Amen