Usia Hanyalah Angka

Selasa, 26 April 2022

Baca: 1 Timotius 4:6-13

4:6 Dengan selalu mengingatkan hal-hal itu kepada saudara-saudara kita, engkau akan menjadi seorang pelayan Kristus Yesus yang baik, terdidik dalam soal-soal pokok iman kita dan dalam ajaran sehat yang telah kauikuti selama ini.

4:7 Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah.

4:8 Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.

4:9 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya.

4:10 Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.

4:11 Beritakanlah dan ajarkanlah semuanya itu.

4:12 Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.

4:13 Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar.

Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. —1 Timotius 4:12

Usia muda seharusnya tidak menghentikan siapa pun untuk berprestasi. Yang jelas, itu tidak menghentikan Mikaila yang berusia sebelas tahun. Bukan sekadar mendirikan kios penjualan jus limun, Mikaila justru membuka usaha limun, “Me & the Bees Lemonade,” dengan menggunakan resep sang nenek. Usahanya itu berhasil memperoleh suntikan dana sebesar 60.000 dolar dari para penanam modal di acara televisi Shark Tank. Ia juga menandatangani kontrak untuk menjual produknya di lima puluh lima cabang sebuah toko swalayan besar.

Semangat dan cita-cita Mikaila mengingatkan saya kepada kata-kata Paulus kepada Timotius: “Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda” (1Tim. 4:12).

Meskipun bukan anak-anak seperti Mikaila, Timotius kemungkinan jauh lebih muda daripada sebagian besar jemaatnya. Bahkan setelah Rasul Paulus membimbingnya, sebagian jemaat menganggap Timotius belum cukup dewasa untuk memimpin mereka. Namun, Paulus tidak meminta Timotius membuktikan diri dengan menunjukkan kemampuannya. Sebaliknya, ia mendorong Timotius menunjukkan kedewasaan rohani melalui perkataan, tingkah laku, kasih kepada jemaat, kesetiaan iman, dan kesuciannya (ay.12). Tak seorang pun dapat menolaknya sebagai guru dan gembala jika ia menjadi teladan yang saleh.

Berapa pun usia kita, kita dapat memberi dampak bagi dunia. Kita melakukannya dengan memberikan teladan yang berpusat kepada Kristus, sementara Allah menyediakan apa yang kita butuhkan. Kiranya Dia membentuk hidup kita seturut Injil, sehingga baik kita berusia tujuh belas atau tujuh puluh tahun, kita layak mewartakan kabar baik itu kepada sesama. —MARVIN WILLIAMS

WAWASAN
Kesehatan tubuh kita bergantung pada cara hidup yang kita jalani, dan hal yang sama juga berlaku bagi kesehatan rohani kita. Kata-kata yang dipakai Paulus dalam 1 Timotius 4:6-13 menekankan pentingnya disiplin rohani bagi orang percaya, berapa pun usia kita. Istilah terdidik (ay.6) adalah terjemahan dari kata entrepho dalam bahasa Yunani, yang juga berarti “memupuk melalui asupan [pikiran].” Kata “latihlah” di ayat 7 dan “latihan” di ayat 8 berasal dari kata dalam bahasa Yunani, gymnazo (melatih tubuh atau pikiran dengan keras). “Takhayul dan dongeng nenek-nenek tua” (ay.7) serta cerita-cerita duniawi yang serupa tidak memupuk atau mendidik mereka yang rindu menjalani hidup yang memuliakan Allah. Disiplin yang dimiliki Paulus sendiri terlihat dalam ayat 10, lewat satu kata Yunani lain yang juga indah. Kata berjerih payah , yang diterjemahkan dari kata kopiao , berarti bekerja sepenuh tenaga sampai penat dan lunglai. —Arthur Jackson

Usia Hanyalah Angka

Bagaimana selama ini Allah telah membantu kamu bertumbuh dalam segi iman dan berbuah bagi-Nya? Mengapa usia bukan faktor terpenting dalam pelayanan kamu bagi Yesus?

Bapa, jadikanlah aku teladan dari pengabdianku kepada Yesus melalui caraku berbicara, menerapkan iman, dan mengasihi sesama.

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Samuel 23-24; Lukas 19:1-27

Bagikan Konten Ini
36 replies
  1. Samsarif
    Samsarif says:

    Tuhan Yesus selalu baik,mengajar,mengingatkan dan memberkati
    Thank God untuk firman Mu hari ini..Tuhan Yesus Baik🙏🙏

  2. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpah kan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerah kan segala rencana kehidupan kami kedalam tanganMu saja ya Tuhan biarlah kehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin

  3. Tya
    Tya says:

    Amin, semangat para pemuda Pemudi laskar Tuhan Yesus…. kalian luar biasa 😇🤗

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *