Sungguh Besar Kasih Allah 

Minggu, 3 April 2022

Baca: Ratapan 3:19-26

3:19 “Ingatlah akan sengsaraku dan pengembaraanku, akan ipuh dan racun itu.”

3:20 Jiwaku selalu teringat akan hal itu dan tertekan dalam diriku.

3:21 Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap:

3:22 Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya,

3:23 selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!

3:24 “TUHAN adalah bagianku,” kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya.

3:25 TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia.

3:26 Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN.

Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-Nya. —Ratapan 3:22

Ketika seorang teman meminta saya berbicara tentang kesucian hidup kepada gadis-gadis remaja dalam sebuah lokakarya, saya sempat menolaknya. Sewaktu remaja, saya pernah memberontak dan bergumul bertahun-tahun dengan luka batin yang diakibatkan oleh perilaku saya yang amoral. Setelah menikah dan mengalami keguguran saat mengandung anak pertama, saya mengira Allah menghukum saya karena dosa-dosa masa lalu itu. Ketika akhirnya menyerahkan hidup kepada Tuhan Yesus di usia tiga puluh, saya mengakui dosa-dosa saya dan bertobat . . . berkali-kali. Namun, masih saja rasa bersalah dan malu menghantui saya. Bagaimana mungkin saya bercerita tentang kasih karunia Allah, apabila saya sendiri tidak bisa sepenuhnya menerima kasih karunia-Nya yang luar biasa itu? Syukurlah, seiring berjalannya waktu, Allah mengenyahkan kebohongan yang membelenggu saya kepada masa lalu sebelum saya bertobat. Oleh kemurahan-Nya, akhirnya saya rela menerima pengampunan yang telah ditawarkan Allah kepada saya selama ini.

Allah mengerti ratapan kita atas segala penderitaan dan konsekuensi dari dosa-dosa kita di masa lalu. Namun, Dia memberi kekuatan kepada umat-Nya untuk mengatasi keputusasaan, berbalik dari dosa, dan bangkit dengan pengharapan akan kebesaran “kasih setia”, “rahmat”, dan “kesetiaan”-Nya (Rat. 3:19-23). Kitab Suci berkata bahwa Allah sendiri adalah “bagian” kita, pengharapan dan keselamatan kita—dan kita dapat belajar untuk mempercayai kebaikan-Nya (ay.24-26).

Bapa yang penuh belas kasihan akan memampukan kita mempercayai janji-Nya. Setelah menerima seluruh kasih-Nya yang besar, kita dapat membagikan kabar baik tentang kasih karunia-Nya itu kepada sesama. —XOCHITL DIXON

WAWASAN
Kitab Ratapan ditulis setelah terjadinya kekalahan tragis Kerajaan Yehuda, serta pembuangan mereka ke Babel (586 SM; lihat Ratapan 1:3). Dalam gambaran detail yang memilukan, penulis menyatakan bahwa kengerian penderitaan bangsa itu bukan saja disebabkan oleh pasukan Babel yang kejam, tetapi juga oleh murka Allah yang terdengar jauh dari sifat-Nya yang penuh kasih sayang dan belas kasihan (2:1-4). Namun demikian, air mata sang nabi mencerminkan hati Allah yang tidak rela membiarkan umat-Nya menderita (3:33). Akan tetapi, selama bertahun-tahun umat-Nya telah mengikuti ilah-ilah sambil menindas sesama mereka yang miskin dan tidak berdaya (Yesaya 1:23). Allah sudah begitu sabar, tetapi karena hati umat-Nya semakin dingin dengan mengabaikan Dia dan menyakiti satu sama lain, Allah pun melakukan apa yang telah berulang kali diperingatkan-Nya kepada mereka. Namun, pengharapan masih ada, dan pemulihan akan terjadi (Yeremia 30:1-3; 33:6-9). —Mart DeHaan

Sungguh Besar Kasih Allah 

Pernahkah kamu merasa dihantui oleh dosa-dosa kamu di masa lalu? Bagaimana cara Allah menolong kamu untuk percaya sepenuhnya kepada pengharapan atas kasih karunia-Nya yang tak terukur?

Bapa yang penuh belas kasih, tolonglah aku untuk berharap kepada kepastian kasih-Mu yang besar saat aku membagikan kabar baik tentang kasih karunia-Mu ke mana pun aku pergi.

Bacaan Alkitab Setahun: Hakim-hakim 19-21; Lukas 7:31-50

Bagikan Konten Ini
27 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Bapa kami yang ada di sorga

    Dikuduskanlah namaMu

    Datanglah kerajaanMu

    Jadilah kehendakMu

    Di bumi seperti di sorga

    Berikanlah kami pada hari ini

    Makanan kami yang secukupnya

    Ampunilah kami akan kesalahan kami,

    Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami

    Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan

    Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat

    Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan,
    Sampai selama-lamanya.
    AMIN

  2. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan, serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami .menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam tanganMu saja ya Tuhan, biarlah kehendak Mu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin

  3. Krisanti Dethan
    Krisanti Dethan says:

    ketika kita melakukan pengakuan atas segala dosa kita, Tuhan juga akan memampukan kita untuk berbalik dari dosa kita supaya kita bisa merasakan pengampunan yang sejati dariNya 🙏

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *