Rumah Sejati

Jumat, 8 April 2022

Baca: Mazmur 27:1-6

27:1 Dari Daud. TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?

27:2 Ketika penjahat-penjahat menyerang aku untuk memakan dagingku, yakni semua lawanku dan musuhku, mereka sendirilah yang tergelincir dan jatuh.

27:3 Sekalipun tentara berkemah mengepung aku, tidak takut hatiku; sekalipun timbul peperangan melawan aku, dalam hal itupun aku tetap percaya.

27:4 Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.

27:5 Sebab Ia melindungi aku dalam pondok-Nya pada waktu bahaya; Ia menyembunyikan aku dalam persembunyian di kemah-Nya, Ia mengangkat aku ke atas gunung batu.

27:6 Maka sekarang tegaklah kepalaku, mengatasi musuhku sekeliling aku; dalam kemah-Nya aku mau mempersembahkan korban dengan sorak-sorai; aku mau menyanyi dan bermazmur bagi TUHAN.

Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, itulah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku. —Mazmur 27:4

Belum lama ini, kami pindah ke rumah baru yang letaknya tidak jauh dari rumah lama kami. Meski dekat, kami tetap harus memindahkan semua barang ke dalam truk pengangkut, karena proses transaksi pembelian rumah yang belum tuntas. Sambil menunggu proses itu selesai, perabot kami disimpan dalam truk tersebut dan kami perlu mencari tempat tinggal sementara. Pada masa-masa transisi itu, saya terkejut menyadari betapa saya merasa tenang dan kerasan, meski harus berpindah-pindah. Semua itu karena saya berada bersama orang-orang yang paling saya kasihi, yaitu keluarga saya.

Pada suatu masa dalam hidupnya, Daud tidak memiliki tempat tinggal. Ia menjalani kehidupan dalam pelarian dari kejaran Raja Saul. Saul menganggap Daud sebagai ancaman dan mencoba membunuh penerus takhta yang ditunjuk Allah itu. Daud melarikan diri dari rumahnya dan tidur di mana saja ia dapat berteduh. Meski ada teman-teman yang menyertainya, kerinduan Daud yang paling besar adalah “diam di rumah Tuhan”—untuk menikmati persekutuan yang abadi dengan-Nya (Mzm. 27:4).

Yesus adalah sahabat kita yang sejati, yang membuat kita “kerasan” dan tenang di mana pun kita berada. Dia menyertai kita dalam masalah yang kita hadapi saat ini, bahkan menyiapkan tempat untuk kita tinggal bersama-Nya selamanya (Yoh. 14:3). Terlepas dari ketidakpastian dan perubahan yang mungkin kita alami selama hidup di muka bumi, kita dapat tinggal selamanya dalam persekutuan dengan-Nya, kapan saja, di mana saja. —Kirsten Holmberg

WAWASAN
Sejumlah ungkapan keberanian dari Daud mungkin memberi kesan bahwa ia sangat yakin tidak ada bahaya atau kejahatan yang dapat menyentuhnya. Namun, banyak dari kidung gubahannya, termasuk Mazmur 27, menunjukkan bahwa ia tahu apa artinya merasa takut dan gentar di hadapan musuh-musuhnya (10:1; 13:2; 22:2-3). Jadi yang Daud maksudkan bukanlah ia tidak pernah takut, tetapi sekalipun takut, ia mengakui bahwa kekuatan dan pengharapannya ada di dalam Allah (27:9-14). Adakalanya ia begitu terdesak sehingga merasa perlu berdoa,”Engkaulah pertolonganku, janganlah membuang aku dan janganlah meninggalkan aku, ya Allah penyelamatku!” (ay.9). Karena tahu bahwa musuh-musuhnya tetap membahayakan, ia mengingatkan dirinya sendiri, “Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu!” (ay.14). —Mart DeHaan

Rumah Sejati

Kapan kamu pernah merasa tenang berada dalam hadirat Allah? Bagaimana kamu tahu bahwa Yesus adalah sahabat kamu yang sejati, yang senantiasa menyertai kamu, di mana pun dan apa pun yang sedang kamu alami?  

Allah Mahakasih, aku berterima kasih karena Engkau sendiri rumah sejatiku. Tolonglah aku untuk mengenali-Mu sebagai sahabatku yang paling setia, yang menyertaiku ke mana pun aku melangkah.

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Samuel 10-12; Lukas 9:37-62

Bagikan Konten Ini
40 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari , pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat pandemi ini ya Tuhan, kami menyerah kan segala rencana kehidupan kami kedalam tangan Mu saja ya Tuhan, biarlah kehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin

  2. Sindhu
    Sindhu says:

    hanya dekat Tuhan saja aku tenang sbb dr padanya keselamatanku. kota bentengku, aku tidak akan goyah, Amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *