Raja yang Mengendarai Keledai
Minggu, 10 April 2022
Baca: Matius 21:1-11
21:1 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem dan tiba di Betfage yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya
21:2 dengan pesan: “Pergilah ke kampung yang di depanmu itu, dan di situ kamu akan segera menemukan seekor keledai betina tertambat dan anaknya ada dekatnya. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah keduanya kepada-Ku.
21:3 Dan jikalau ada orang menegor kamu, katakanlah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya.”
21:4 Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi:
21:5 “Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.”
21:6 Maka pergilah murid-murid itu dan berbuat seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka.
21:7 Mereka membawa keledai betina itu bersama anaknya, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan Yesuspun naik ke atasnya.
21:8 Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon-pohon dan menyebarkannya di jalan.
21:9 Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya: “Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!”
21:10 Dan ketika Ia masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu dan orang berkata: “Siapakah orang ini?”
21:11 Dan orang banyak itu menyahut: “Inilah nabi Yesus dari Nazaret di Galilea.”
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai. —Matius 21:5
Saat itu hari Minggu, hari yang sekarang kita sebut Minggu Palma. Sudah pasti, ini bukan kunjungan pertama Yesus ke Yerusalem. Sebagai orang Yahudi yang taat, Yesus pasti mengunjungi kota itu setiap tahun untuk merayakan tiga hari raya besar (Luk. 2:41-42, Yoh. 2:13; 5:1). Selama tiga tahun terakhir, Kristus juga sudah melayani dan mengajar di Yerusalem. Akan tetapi, pada hari Minggu kali ini, kedatangan-Nya ke kota itu menjadi sangat berbeda.
Di tengah ribuan umat yang datang ke Yerusalem, memasuki kota dengan mengendarai seekor keledai tentu menjadikan Yesus pusat perhatian (Mat. 21:9-11). Mengapa kali ini Yesus mau tampil dan dielu-elukan ribuan orang, padahal selama tiga tahun belakangan Dia sengaja tidak ingin menonjolkan diri? Mengapa Dia menerima pernyataan orang banyak tentang diri-Nya sebagai Raja, hanya lima hari menjelang kematian-Nya?
Kitab Matius mencatat bahwa hal ini terjadi untuk menggenapi nubuat yang dibuat lima ratus tahun sebelumnya (Mat. 21:4-5) yang menyatakan bahwa Raja pilihan Allah akan datang ke Yerusalem, dengan “adil dan jaya, [tetapi] lemah lembut dan mengendarai seekor keledai” (Za. 9:9; lihat juga Kej. 49:10-11).
Ini bukan cara yang lazim bagi seorang raja pemenang yang masuk ke suatu kota. Para raja yang menang perang biasanya masuk dengan menunggang kuda yang gagah. Namun, Yesus tidak datang dengan kuda perang. Ini menunjukkan Raja seperti apakah diri-Nya. Dia datang dengan lemah lembut dan rendah hati. Yesus tidak datang untuk berperang, melainkan membawa damai sejahtera, yaitu pendamaian antara kita dan Allah (Kis. 10:36, Kol. 1:20). —K.T SIM
WAWASAN
Pada hari yang sekarang disebut Minggu Palma, Yesus masuk ke Yerusalem dari Bukit Zaitun. Kini, lereng barat dari bukit tersebut dipenuhi kuburan-kuburan orang Yahudi, yang arahnya menghadap ke Bukit Bait Suci dan Gerbang Timur kota yang diblokade (disebut juga Gerbang Emas atau Gerbang Indah). Mengapa demikian? Yehezkiel 44:1-3 mengatakan bahwa “raja” akan masuk ke Yerusalem dari Gerbang Timur, dan pengajaran para rabi Yahudi menyatakan bahwa “raja” itu adalah Dia Yang Diurapi (Mesias). Kedatangan Mesias itulah yang akan menjadi pemicu kebangkitan orang-orang mati. Itu adalah bagian dari pengharapan masa depan orang Israel (lihat pernyataan Marta dalam Yohanes 11:24). Alhasil, orang-orang Yahudi ingin dikuburkan dengan menghadap Gerbang Timur agar termasuk orang-orang pertama yang kelak dibangkitkan. —Bill Crowder

Bagi kamu, Raja seperti apakah Yesus itu? Bagaimana kamu dapat memuliakan Dia sebagai Raja dalam hidup kamu?
Tuhan Yesus, terima kasih Engkau datang ke Yerusalem untuk mengungkapkan betapa mulia dan rendah hati jalan-jalan-Mu. Penuhilah hatiku dengan damai sejahtera-Mu.
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Samuel 15-16; Lukas 10:25-42
amien
Amin
AMINN
aminn aminn aminn aminn aminn ðŸ™ðŸ™ðŸ™
Bapa kami yang ada di sorga
Dikuduskanlah namaMu
Datanglah kerajaanMu
Jadilah kehendakMu
Di bumi seperti di sorga
Berikanlah kami pada hari ini
Makanan kami yang secukupnya
Ampunilah kami akan kesalahan kami,
Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
Sampai selama-lamanya.
AMIN
Amin.ðŸ™ðŸ‘
Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerah kan segala rencana kehidupan kami kedalam tanganMu saja ya Tuhan, biarlah kehendakMu yang terjadi, terpuji lah namaMu kekal selamanya, amin
.AmiN.
amin😇ðŸ™ðŸ»
Amin
Haleluya Amin ðŸ™
Amin Tuhan Yesus Memberkati
Aminn..😇
Amin
Amin ðŸ¤
Amin
amin
Hidup dalam damai sejahtera Tuhan. Amin.
Amin
Amen
God is good all the time
amin