Merasa Diri Seperti Debu
Minggu, 24 April 2022
Baca: Mazmur 103:13-19
103:13 Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.
103:14 Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.
103:15 Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga;
103:16 apabila angin melintasinya, maka tidak ada lagi ia, dan tempatnya tidak mengenalnya lagi.
103:17 Tetapi kasih setia TUHAN dari selama-lamanya sampai selama-lamanya atas orang-orang yang takut akan Dia, dan keadilan-Nya bagi anak cucu,
103:18 bagi orang-orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan yang ingat untuk melakukan titah-Nya.
103:19 TUHAN sudah menegakkan takhta-Nya di sorga dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Dia ingat, bahwa kita ini debu. —Mazmur 103:14
Pada pertemuan tim pelayanan mingguan, Warren berkata ia “merasa seperti debu.” Saya rasa itulah caranya mengungkapkan tantangan fisik akibat bertambahnya usia dan menurunnya kesehatan. Bagi Warren dan istrinya yang berusia di penghujung 60-an, tahun 2020 penuh dengan jadwal kunjungan ke dokter, tindakan operasi, dan mengatur ulang rumah agar dapat mengakomodasi perawatan di rumah. Perubahan kehidupan menuju masa senja itu sangat mereka rasakan.
Kita tidak perlu hidup terlalu lama untuk merasakan betapa kurang, tidak sempurna, dan lemahnya diri kita—secara fisik, pikiran, emosi, dan rohani. Allah Anak, Yesus Kristus, masuk ke dalam dunia yang berdosa ini dan mempedulikan mereka yang mengalami kekurangan dalam hidup mereka sebagai manusia (Mzm. 103:13). Lebih jauh lagi, Daud menulis, “Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu” (ay.14). Kata debu membawa kita kembali ke Kitab Kejadian: “Ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup” (Kej. 2:7).
Apakah kamu merasa seperti debu akhir-akhir ini? Itulah kenyataan hidup manusia di dunia. Namun, ingatlah, saat kita merasa paling rapuh, kita tidak dibiarkan sendirian. Allah kita yang penuh belas kasihan “tahu” dan “ingat”. Dia menunjukkan kasih-Nya kepada kita dengan mengutus Anak-Nya yang tunggal untuk menyediakan pengampunan bagi manusia fana seperti kamu dan saya. Apa pun yang kita hadapi dalam kehidupan ini, biarlah kita percaya hanya kepada-Nya. —Arthur Jackson
WAWASAN
Kata kunci dalam Mazmur 103:13-19 adalah sayang (racham dalam bahasa Ibrani). Allah digambarkan sebagai Bapa yang sayang kepada anak-anak-Nya (ay.13). Gambaran itu mencerminkan gambaran Allah mengenai diri-Nya sendiri dalam Keluaran 34, ketika Dia menyingkapkan kemuliaan-Nya kepada Musa dan berseru, “TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya, yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa; tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman” (ay.6-7). Penyayang adalah kata sifat pertama yang dipakai Allah untuk menggambarkan diri-Nya ketika Dia mengizinkan Musa untuk melihat-Nya dengan cara yang belum pernah dilihat orang lain sebelumnya. Sifat itu juga menjadi salah satu ciri khas hubungan-Nya dengan kita. —J.R. Hudberg

Situasi seperti apa yang membuat kamu menyadari keterbatasan sebagai manusia? Bagaimana kamu melihat tangan Allah bekerja di tengah kelemahan kamu?
Ya Bapa, meskipun aku menyadari keterbatasanku dalam banyak hal—diriku yang kecil bagaikan setitik debu—tolonglah aku agar tetap kuat dalam iman dan terus mempercayai-Mu.
Bacaan Alkitab Setahun: 2 Samuel 19-20; Lukas 18:1-23
Amin
aminn aminn aminn aminn aminn ðŸ™ðŸ™ðŸ™
Aminn
Haleluya Amin ðŸ™
Amin
Bapa kami yang ada di sorga
Dikuduskanlah namaMu
Datanglah kerajaanMu
Jadilah kehendakMu
Di bumi seperti di sorga
Berikanlah kami pada hari ini
Makanan kami yang secukupnya
Ampunilah kami akan kesalahan kami,
Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat
Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
Sampai selama-lamanya.
AMIN
Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang- orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam tanganMu saja ya Tuhan, biarlah kehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin
Bersyukur untuk berkat di pagi ini
mengingatkan bahwa Bapa menyayangi aku
Bersyukur untuk berkat di pagi ini
mengingatkan bahwa Bapa menyayangi aku
Amin Tuhan Yesus Memberkati
Amin ðŸ¤
Amin
amin
Amin
AMINN
Tetap kuat dalam iman. Amin.
Amin
amin ðŸ™ðŸ» tolong topang dalam doa supaya bisa dipulihkan hidup dan berubah menjadi sesuai dgan kehendak Tuhan
Amin