Mengambil Risiko untuk Mengasihi

Rabu, 20 April 2022

Baca: Yohanes 21:15-19

21:15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”

21:16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?”* Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: /”Gembalakanlah domba-domba-Ku.”

21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?”* Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: /”Apakah engkau mengasihi Aku?”* Dan ia berkata kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: /”Gembalakanlah domba-domba-Ku.

21:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki.”

21:19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: “Ikutlah Aku.”

Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. —Yohanes 14:15

Setelah seorang sahabat mengakhiri persahabatan kami yang sudah terjalin selama sepuluh tahun tanpa penjelasan apa-apa, saya kembali kepada kebiasaan lama dan menjaga jarak dengan orang lain. Dalam proses menyembuhkan luka hati itu, saya membaca buku The Four Loves (Empat Jenis Kasih) karya C. S. Lewis. Menurut Lewis, kasih membutuhkan kerentanan. Ia berkata, “tidak ada jaminan yang aman” ketika seseorang mengambil risiko untuk mengasihi. Ia berpendapat, mengasihi “apa pun [akan membuat] hati tersayat dan mungkin saja hancur.” Kata-kata itu mengubah cara pandang saya terhadap peristiwa ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya setelah kebangkitan-Nya (Yoh. 21:1-14), yang terjadi setelah Petrus menyangkal Dia bukan hanya satu kali, tetapi sampai tiga kali (18:15-27).

Yesus berkata, “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?” (21:15). Setelah mengalami pedihnya pengkhianatan dan penolakan, Yesus berbicara kepada Petrus dengan keberanian dan bukan rasa takut, dengan kekuatan dan bukan kelemahan, dengan tidak mementingkan diri sendiri dan bukan karena putus asa. Dengan menegaskan kerelaan-Nya untuk mengasihi, Yesus menunjukkan belas kasihan dan bukan kemarahan. 

Kitab Suci menyingkapkan: “Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: ‘Apakah engkau mengasihi Aku?’” (ay.17). Namun, ketika Yesus meminta Petrus untuk membuktikan kasihnya dengan cara mengasihi orang lain (ay.15-17) dan mengikut Dia (ay.19), Dia mengundang semua murid-Nya untuk mengambil risiko dengan mengasihi tanpa syarat. Setiap dari kita harus memberi jawaban ketika Yesus bertanya, “Apakah engkau mengasihi Aku?” Jawaban kita akan mempengaruhi cara kita mengasihi orang lain. —Xochitl Dixon

WAWASAN
Dalam Perjanjian Baru berbahasa Yunani, dua kata kerja yang diterjemahkan “kasih” adalah phile? (“menjadi kawan dari” [orang atau objek] atau “mempunyai perasaan sayang terhadap”) dan agapao (“kasih yang didasari kekaguman, pemujaan, penghargaan”). Kedua kata itu dipakai dalam Yohanes 21:15-16. Yesus memakai agapao, sedangkan Petrus menggunakan phileo. Namun, di ayat 17, Yesus dan Petrus sama-sama menggunakan phileo. Sebagian ahli Alkitab menganggap penting pemakaian dua kata yang berbeda tersebut di dalam Yohanes 21, sedangkan yang lain tidak. Penafsir Craig Keener menyatakan: “Kedua kata Yunani untuk ‘kasih’ di sini dipakai bergantian sepanjang kitab Yohanes.” Petrus pernah menyangkali Kristus tiga kali (lihat Yohanes 18:15-18,25-27). Betapa besar kemurahan hati Yesus yang memberi kesempatan bagi Petrus untuk menegaskan kembali kasihnya sebanyak tiga kali. Apakah kasih Petrus benar-benar tulus? Ya, ketulusan Petrus sampai membawanya rela menjalani kehidupan dan kematian yang memuliakan Allah (lihat 21:18-19). —Arthur Jackson

Mengambil Risiko untuk Mengasihi

Mengapa Allah Mahakasih meminta anak-anak-Nya mengambil risiko dilukai demi mengasihi orang lain, seperti yang Yesus lakukan? Bagaimana hubungan yang dekat dengan Allah menolong kamu merasa aman mengambil risiko untuk mengasihi?

Allah Mahakasih, runtuhkanlah setiap halangan yang membuatku takut terluka, supaya aku dapat mengasihi-Mu dan sesamaku dengan keberanian, belas kasihan, dan konsistensi yang dikaruniakan Roh-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Samuel 9-11; Lukas 15:11-32

Bagikan Konten Ini
37 replies
  1. Winda
    Winda says:

    Benar, “tidak ada jaminan yang aman” ketika seseorang mengambil risiko untuk mengasihi.
    Semoga Allah Bapa selalu memberikan yg terbaik dan kekuatan bagi kita ketika mengasihi dan mengampuni sesama.

    Amin

  2. Lin
    Lin says:

    Kasih itu sendiri memerlukan keberanian didalam nya., belas kasihan Dan ketulusan. Tuhan bahkan memberikan lebih dari itu. dalam hal ini Kita Belajar dari tokoh Petrus yang menyangkal Tuhan 3 Kali tetapi setia sampe mati.

    God bless 😇

  3. Heris Tiantius
    Heris Tiantius says:

    membicarakan mengasihi sesama itu mudah, tpi mempraktekkan ny itu membutuhkan keberanian dan pertolongan dari Roh Kudus… semoga kita semua belajar untuk mengasihi tanpa syarat.

  4. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau Limpahkan kepada kami hari lepas hari, pimpin dan kuatkanlah kami dimana pun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuh kan juga orang – orang diskeitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan, serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerah kam segala rencana kehidupan kami kedalam tanganMu saja ya Tuhan, biarlah KehendakMu yang terjadi, terpujilah NamaMu kekal selamanya, amin

  5. Sandra Ria
    Sandra Ria says:

    Terima kasih atas renungan Firman hari ini, Tuhan Yesus memberkati kita semua, Aminnnn 😇🙏✨

  6. Putri Pardede
    Putri Pardede says:

    Jangan takut terluka karena mengasihi orang lain, sebab Tuhan akan memulihkan mu. Amin.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *