Dipelihara oleh Kasih

Rabu, 13 April 2022

Baca: Yesaya 46:1-10

46:1 Dewa Bel sudah ditundukkan, dewa Nebo sudah direbahkan, patung-patungnya sudah diangkut di atas binatang, di atas hewan; yang pernah kamu arak, sekarang telah dimuatkan sebagai beban pada binatang yang lelah,

46:2 yang tidak dapat menyelamatkan bebannya itu. Dewa-dewa itu bersama-sama direbahkan dan ditundukkan dan mereka sendiri harus pergi sebagai tawanan.

46:3 “Dengarkanlah Aku, hai kaum keturunan Yakub, hai semua orang yang masih tinggal dari keturunan Israel, hai orang-orang yang Kudukung sejak dari kandungan, hai orang-orang yang Kujunjung sejak dari rahim.

46:4 Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.

46:5 Kepada siapakah kamu hendak menyamakan Aku, hendak membandingkan dan mengumpamakan Aku, sehingga kami sama?

46:6 Orang mengeluarkan emas dari dalam kantongnya dan menimbang perak dengan dacing, mereka mengupah tukang emas untuk membuat allah dari bahan itu, lalu mereka menyembahnya, juga sujud kepadanya!

46:7 Mereka mengangkatnya ke atas bahu dan memikulnya, lalu menaruhnya di tempatnya; di situ ia berdiri dan tidak dapat beralih dari tempatnya. Sekalipun orang berseru kepadanya, ia tidak menjawab dan ia tidak menyelamatkan mereka dari kesesakannya.

46:8 Ingatlah hal itu dan jadilah malu, pertimbangkanlah dalam hati, hai orang-orang pemberontak!

46:9 Ingatlah hal-hal yang dahulu dari sejak purbakala, bahwasanya Akulah Allah dan tidak ada yang lain, Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku,

46:10 yang memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian dan dari zaman purbakala apa yang belum terlaksana, yang berkata: Keputusan-Ku akan sampai, dan segala kehendak-Ku akan Kulaksanakan,

Aku menjadikan kamu dan tetap memelihara kamu. —Yesaya 46:4 BIS

Cucu laki-laki saya yang berusia empat tahun duduk di pangkuan saya sambil menepuk-nepuk kepala saya yang botak. Setelah mengamatinya lekat-lekat, ia bertanya, “Kakek, rambut Kakek mana?” “Oh,” saya tertawa, “Makin lama makin habis.” Wajahnya berubah serius, lalu ia berkata, “Sedih sekali. Nanti aku kasih rambutku untuk Kakek.”

Saya tersenyum mendengar kesedihannya dan memeluknya lebih erat. Beberapa saat kemudian, saat mengingat kasihnya untuk saya, saya jadi teringat pada kasih Allah yang murah hati dan tanpa pamrih.

G. K. Chesterton menulis: “Kita telah berdosa dan menjadi tua, dan Bapa kita lebih muda daripada kita.” Maksudnya adalah, “Yang Lanjut Usianya” (Dan. 7:9) tidak ternoda oleh kebusukan dosa. Allah itu kekal dan sangat mengasihi kita dengan kasih yang tak pernah goyah atau pudar. Dia sepenuhnya bersedia dan sanggup memenuhi janji yang Dia buat kepada umat-Nya dalam Yesaya 46: “Aku tetap Allahmu sampai kamu tua; dan tetap menjaga kamu sampai kamu beruban. Aku menjadikan kamu dan tetap memelihara kamu, Aku akan menolong dan menyelamatkan kamu” (ay.4 BIS).

Lima ayat kemudian, Allah menjelaskan, “Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku” (ay.9). “AKULAH AKU” (Kel. 3:14) yang mahabesar begitu mengasihi kita hingga Dia rela mati di kayu salib untuk menanggung dosa kita sepenuhnya, agar kita berbalik kepada-Nya, terbebas dari beban kita, dan dengan penuh syukur menyembah Dia untuk selamanya! —James Banks

WAWASAN
Melalui perkataan Nabi Yesaya, Allah membandingkan kekuatan dewa-dewa orang Babel dengan diri-Nya sendiri. Dewa yang disebut secara khusus adalah Bel dan Nebo (Yesaya 46:1-2). Bel, yang juga dikenal sebagai Merodakh (Yeremia 50:2), adalah dewa pemimpin Babel dan dewa junjungan orang Kasdim, serta dianggap dewa yang mengatur segalanya, termasuk nasib. Nebo dipercaya sebagai anak Merodakh dan dewa yang maha tahu serta maha melihat. Dengan gaya ironi, Allah menyatakan suatu perbuatan yang tidak dapat dilakukan kedua dewa tersebut, yaitu menyelamatkan umat-Nya (ay.3-7). —J.R. Hudberg

Dipelihara oleh Kasih

Bagaimana Allah memelihara kamu hari lepas hari? Bagaimana kamu dapat memperoleh kekuatan baru dari-Nya saat ini?

Tuhan Yesus, Juruselamatku yang agung, aku sangat bersyukur karena kasih-Mu bagiku tak pernah pudar! Tumbuhkanlah kasihku kepada-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Samuel 22-24; Lukas 12:1-31

Bagikan Konten Ini
40 replies
  1. rico art
    rico art says:

    Terimakasih Tuhan atas banyak berkat yang selalu Engkau limpahkan kepada kami hari lepas hari , pimpin dan kuatkanlah kami dimanapun kami berada ya Tuhan serta tolong kami, sembuhkan juga orang – orang disekitar kami dari segala macam penyakit akibat dari pandemi ini ya Tuhan , serta beri kekuatan kepada yang terkena bencana, kami menyerahkan segala rencana kehidupan kami kedalam tanganMu saja ya Tuhan, biarlah KehendakMu yang terjadi, terpuji lah namaMu kekal selamanya, amin

  2. Rosmaria Simatupang
    Rosmaria Simatupang says:

    Tuhan memeliharaku sangat hebat seperti diluar nalarku. Dan aku akan tetap percaya selamanya.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *